Ketika membuka mata pagi ini, Sakura meraba sisi sebelah kiri ranjang yang tadi malam ditempati Sasuke.
Kosong.
Sakura lekas duduk lalu mengucek matanya, emerald sejuknya menelusuri seisi kamar mencari keberadaan pria yang semalam bersenandung sembari memeluknya.
"Dia pergi tanpa membangunkanku." Ujar Sakura lalu beranjak dari ranjang menuju kamar mandi.
Hanya butuh 15 menit bagi Sakura membersihkan diri, sesudahnya kakinya melangkah keluar kamar mandi kemudian memakai seragam sekolah.
Sakura mengenakan kemeja putih lalu blazer untuk bagian luar, dan dasi kupu-kupu serta rok 10 cm diatas lutut. Matanya mengecek kembali tampilannya di cermin.
Cantik dan Modis.
Paras bak bidadari dengan sedikit polesan bedak. Untuk bibir Sakura menggunakan Lip Stain membuat tampilan wajah dan bibirnya terlihat segar dan natural.
"Sempurna." Gumam Sakura, puas dengan pantulan sosok gadis cantik yang dilihatnya dari cermin.
Sakura menuju lemari yang berisi jam tangan dengan berbagai merek dari brand terkenal.
Tangannya mengambil jam tangan merk Graff Diamonds Hallucination.
Jam tersebut seharga $55 juta (870 miliar) terdapat taburan berlian 110 karat menghiasi bagian tali hingga casing jam.
Sakura keluar kamar menuju ruang makan, disana terdapat Gaara dan Sasuke. Pria yang tadi malam berbagi ranjang bersama dengannya.
"Morning Daddy." Sapa Sakura mengecup pipi kanan Gaara, kemudian mengedipkan sebelah kelopak matanya pada Sasuke, yang tengah menyeruput secangkir kopi hingga menyebabkannya tersedak.
"Uhuk...uhuk." Sasuke menepuk dadanya kemudian meminum air putih yang disodorkan Sakura.
"Kenapa Paman tersedak? Kopinya terlalu banyak bubuk ya?" Tanya Sakura. Sebenarnya dia tahu betul penyebabnya yang tak lain karena kedipan nakalnya pada Sasuke.
Namun, Sakura memilih pura-pura tidak tahu. Menyenangkan sekali. Jiwa mudanya terasa bergejolak karena Sasuke.
"Hn." Gumam Sasuke pada Sakura yang tengah tersenyum polos padanya.
"Aku akan meminta maid mengganti merk kopi." Ucap Gaara tanpa tahu kebenarannya.
Sakura duduk bersebelahan dengan Gaara dan berhadapan dengan Sasuke.
"Hari ini Daddy mengantar Saki ke sekolahkan?" Tanya Sakura sembari tangan kanannya mengambil dua lembar roti panggang.
"Maaf Saki, hari ini Daddy tidak bisa mengantarmu." Sesal Gaara, Sakura menghela nafas lalu mulai memakan sarapan paginya.
Sakura mengunyah roti lalu menelannya. Hal itu tak luput dari mata gelap pria rupawan yang duduk didepannya.
Sasuke memperhatikan segala gerakan Sakura, semua itu pemandangan indah dan manis di matanya. Sasuke ingin menyaksikan semuanya setiap hari tanpa melewatkan satupun.
Sasuke menginginkan Sakura untuk dirinya sendiri, terlintas dibenaknya mengurung gadis tersebut hanya untuknya, tapi Sasuke tepis angannya tersebut. 'Bukan saatnya.'
"Sasuke, bisakah kau mengantarkan Sakura? perusahaanmu dan sekolah Sakura searahkan?" Tanya Gaara pada Sasuke yang sedari tadi hanya diam.
"Hn." Gumaman Sasuke membuat Gaara menghela nafas lega.
"Maaf merepotkanmu, Sasuke. Sepertinya aku harus mencari sopir baru untuk Sakura." Ujar Gaara merasa tak enak karena telah merepotkan Sasuke.
Gaara berencana mencari sopir pengganti yang sebelumnya mengundurkan diri. Hal itu yang mendasari Gaara mengantar-jemput Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sassy Girl
Fanfiction|| CERITA DEWASA || {PDF READY} Warning 21+ {Publish Ulang} Sasuke memutuskan pulang ke Jepang dan mendapat tawaran dari Gaara agar dirinya sementara waktu tinggal di mansion pria itu. Sasuke pun menyetujui ajakan Gaara, siapa sangka keputusannya m...