Chapter 18 : Apology.

198 19 4
                                    


-

-

-

"Maaf, Saya ingin menjadi yang lebih baik, sekarang."

-

-

-


Sore ini, Christy dan Muthe sedang berada di pantai, Menikmati suasana pantai di sore hari.

Kedua nya sudah berbaikan setelah kejadian siang tadi, Tak ada percakapan di antara kedua nya, Kedua nya fokus dengan matahari yang sudah mulai terbenam."Indah ya,"

Christy mengalihkan pandangannya pada Muthe, Menatap lekat Muthe. Muthe melakukan apa yang di lakukan oleh Christy dengan raut bingung,"Indah, Seperti kamu."

Sial, Wajah Muthe di buat merah padam oleh nya, Ia membuang pandangannya agar Christy tak mengetahui bahwa ia sedang salah tingkah, Namun, Christy dengan mudah mengetahui hal itu.

Ia terkekeh pelan seraya merangkul Muthe, Mendongak Wajah Muthe untuk menatap nya."Gak usah malu-malu gitu, Ketahuan banget, Tau gak?"Kekeh Christy, Muthe semakin malu di buat nya,"Apa sih!" Ia menepis tangan Christy  dan kembali memandang ke arah pantai.

Christy kembali memandang pantai, Sesekali memandang wajah Muthe yang indah, Angin pantai yang cukup kencang membuat rambut Muthe berterbangan dan berantakan, Namun hal itu semakin membuat diri nya mempesona, Bahkan Christy sedari tadi tak berhenti menatap indah wajah Muthe."Aku tau aku cantik, Bisa stop liatin aku?"Celetuk Muthe tanpa mengalihkan pandangannya

Christy menggeleng cepat,"Gak bisa. Sayang banget dong kalau cantik begini gak dilihatin?" Muthe meletakkan kepalanya di bahu Christy, Tak lupa mengenggam tangan Christy, Christy sesekali mengusap lembut lengan Muthe,"Ingat gak, Waktu pertama kali kita ketemu? Di tempat ini." Celetuk Christy, Muthe mengangguk cepat,"Pasti inget dong"

"Tempat pertama kali kamu kis-

Muthe membungkam mulut Christy cepat,"Gak usah di inget, Aku malu."Ungkap Muthe, Ia kembali meletakkan kepala nya di bahu Christy,"Kenapa malu, Sayang?"Tanya Christy lembut,"Sekarang, Kamu bisa kiss aku kapan aja, I'm yours now, forever." Sambung nya

Muthe menegakkan kepala nya, Menatap Christy lekat. Ia benar - benar jatuh cinta pada Christy sekarang, Walaupun terkadang perkelahian selalu menyelimuti hubungan mereka,"Promise? Be mine forever?”

"I promise, You are mine, I am yours."

Cup!

Muthe mengecup bibir Christy sekilas, Kembali mengalihkan pandangannya. Ia selalu merasa malu jika berhasil mengecup Christy, Terlebih lagi di bibir.

Ia lemah akan hal ini.




Tak terasa hari sudah gelap, Sekarang Christy sudah dalam perjalanan menuju pulang, Pasti nya ia sudah menghantar Muthe pulang kerumah nya.

"Dari mana kamu?! Mau jadi wanita jal*ng?!"Pekik Sean hingga menggema di seluruh ruangan, Baru saja tiba di rumah Ia sudah di sambut dengan pertanyaan - pertanyaan konyol dari Sean, Padahal pukul baru saja menunjukkan 20:04."Aku dari rumah temen ku, Aku bosen di rumah terus!"Jawab nya sedikit memekik

I will always be with you (ChristMuth)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang