Chapter 15: Mimpi Buruk

187 22 3
                                    


-
-
-

'Apa maksud dari semua ini?'

-
-
-


"Lepasin Aku Gita!" Gerutu Muthe, berusaha melepaskan cengkraman tangan Gita," Gak Akan! Kamu harus jadi milik ku!" pekik Gita

"M-Muthe!"

"Christy, Tolong Aku!" Rintih Muthe, Gita semakin menguatkan Cengkraman tangan nya pada Muthe,"Kalau lo ga bisa jadi milik gue, Maka jadi lah milik tuhan!" Gita Mendorong kuat tubuh muthe ke arah jalan raya, Sial Nya, Sebuah Truk besar akan melewati jalanan tersebut,"AAAAAA"

"Muthee!"

"Muthe!" Christy Tersentak dari tidur nya, Seperti nya Ia mengalami Mimpi Buruk, Nafas nya tak beraturan, Keringat yang bercucuran, Tak ingin memikirkan mimpi nya tadi terlalu lama, Lebih baik ia Menghubungi Kekasih nya itu.

"Halo, Muthe?"

"Kitty, Baru bangun?"

"Iya, Nih, Aku baru bangun,"

"Kamu, Kenapa Nelfon?"

"Mumu kangen Kitty, Kitty Gak kangen mumu ya?"

"Kangen kok, Kangen Banget Malah"

"Yaudah, Kesini Dong, Mumu pengen peluk kittyy!"

"Tunggu, Cinta ku!"


Tut..

Sepertinya Mereka Merindukan Satu Sama lain, Namun, Bukan Kah Mereka Baru saja Tidak bertemu selama beberapa jam? Dasar, Bucin Abis!

Baru Saja Ingin bangkit dari Tempat tidur nya, Kepala Christy Terasa berat, Seperti Berputar - putar, Dan perut nya juga terasa sangat sakit, Baru lah Ia mengingat kejadian beberapa jam yang lalu, "Astaga, Gue lupa!"

cklek!

"Christy, Kamu Mau kemana?," Zee Baru Saja tiba di ambang pintu, Membawa Nampan yang berisi Bubur, Minum, Dan Obat,"Aku mau pergi,"Kilah Christy

"Gak boleh, Kamu Masih Sakit!" Tegas Zee

Christy menatap Zee kesal, Tapi Bukan kah yang di katakan Zee benar'?, "Aku Gak Perduli, Aku tetep mau pergi!" Tukas Christy

Tak Menghiraukan Zee, Christy Terus melangkah kan kaki nya Tanpa Menjawab panggilan dari Zee yang terus terusan berusaha memanggil nya

Sungguh, Christy keras kepala!


~~'


"Orang Tua Kamu, Dimana?" Tanya Christy, Saat ini, Dia sudah berada di dalam rumah Muthe,"Lagi keluar Kota, Gak Usah takut,"

"Pipi kamu kok?"Christy Meraba Pipi nya sendiri, Tak ingin Muthe menyentuh luka nya, Ia sedikit menekan luka nya itu, Untuk memastikan Apakah benar pipi ny memang terluka,"Awsss," Ringgis Nya

"Kenapa? Kok Bisa Memar begitu?,"

Gawat, Jangan Sampai Muthe mengetahui sebenarnya, Sekarang, Apa yang harus di katakan oleh Christy?,"Jatuh lagi?" Sambung Muthe

I will always be with you (ChristMuth)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang