Chapter 20: She's Back.

220 20 3
                                    

-

-

-

"Dia kembali, Dengan versi yang dulu."

-

-

-

Hati Marsha berdenyut mendengar lontaran kata yang di ucapkan Zee, Tangan nya sedikit Tremor saat ingin meraih pipi Zee, Mata nya bersiap untuk mengeluarkan air mata. Sekarang, Zee telah benar - benar yakin dengan Marsha."Zee, Maaf,"lirih Marsha


Zee menyerhitkan dahi nya, alis nya bertaut hampir menyatu, ia menatap netra Marsha yang sedang menunduk di hadapan nya."Kamu harus percaya sama dia, yang di katakan Freya, itu semua benar."tukas Marsha


Marsha melepaskan genggaman tangan nya yang berada di pipi Zee, kemudian menutup wajah nya dengan dua jemari nya, ia menutupi tangis nya dengan dua jemari nya, mata nya terus mengeluarkan air, tanpa henti."Aku,"


"Aku cuma pura - pura deketin kamu, ini semua rencana dari Kathrin."sambung Marsha, ia menyeka air mata nya yang terus turun tanpa henti, berusaha tetap tegap di hadapan Zee.


Namun, ia sama sekali tak bisa menahan air mata nya untuk turun membasahi pipinya, ia sangat merasa bersalah sekarang.


Zee menarik Marsha dalam pelukan nya, Memeluk Marsha erat, Marsha sontak kaget, Ia mengira Zee akan menjauhi nya, ternyata ia salah,"Stt ..  Don't cry, I won't leave you."


Marsha menyembunyikan wajah nya di bahu Zee dan masih saja menutupi wajah nya dengan dua jemari nya, tangan Zee mengelus lembut punggung Marsha, dan tangan satu nya lagi mengelus lembut kepala Marsha,"Aku gak perduli kalau itu rencana jahat Kathrin. Aku mohon, jangan menjauh dari aku, Marsha,"


Marsha menggeleng cepat seraya berkata,"Never, Zee. Kamu juga, jangan menjauh dari aku,"


" I love you, Azizi."


"I love you more, Marsha."

Kamu memang bukan cinta pertama ku, Marsha. Namun, Akan ku pastikan, Kamu cinta terakhir ku. Aku berjanji melindungi mu dari apa pun yang berusaha melukai kamu, Terutama Kathrin.

' ' '

Dari jauh Freya menyaksikan kedua manusia yang sedang berpelukan itu, ingin sekali ia menghampiri kedua gadis itu lalu menarik rambut nya sekuat mungkin.


Tangan nya mengepal kuat, mata nya bersiap menangis sekencang mungkin. Dahi nya berkeringat, dan bahkan wajah nya memerah karena api cemburu  yang semakin membakar nya.


Gigi nya bergemelatuk, serta rahang nya yang mulai mengeras.


I will always be with you (ChristMuth)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang