Chapter 17: Jealous.

208 18 5
                                    

-

-

-

"Sayang, Are you jealous?"

-

-

-


"Gimana latihan nya, Cape?" Zee Mengangguk sebagai jawaban, menurut nya ini luamayan melelehkan. terlebih lagi ia, baru kali ini olahraga setelah sekian tahun lama nya,"Lumayan,"

Christy terkekeh kecil,"Kalau gak sanggup, Gausah di paksa." Tawa Christy remeh,

Zee melemparkan tatapan sinis, Ia paling tidak suka di remehkan,"Jangan remehin aku!"Cibir nya

"Nggak kok,"


Ada satu hal yang menarik perhatian Zee, Zee memperhatikan leher milik Christy, Ada bekas memerah di jenjang leher Christy, Seperti, Lipstik?

"Kamu pake lipstik sampe leher, Ya?" Tanya Zee, Ia ingin meraba leher Christy, Namun, Dengan sigap Christy menepis tangan Zee dan meraba leher nya sendiri,"E-eh, I-ini-" Jawab nya cengengesan, Pipi dan telinga nya berubah menjadi warna merah merona


Zee jelas menatap Christy dengan raut wajah penasaran,"Kenapa? Ini kenapa?,"

Gawat, Apa yang harus di katakan Christy? Tak mungkin ia mengatakan yang sebenarnya.Tolong selamatkan Christy sekarang!


~~'

"Kita hari ini, Gak latihan, Kan?" Tanya Zee memastikan, Zee sudah menanyakan Hal ini lebih dari puluhan kali, Ia terus - terusan menanyakan hal yang sama, Sehingga Marsha kewalahan menjawab nya,"Astaga, Zee. Aku udah bilang kan? Kita hari ini gak latihan,"


"Tapi kan, Aku cuma memastikan!"Tukas Zee

Marsha menghela nafas nya kasar, Seraya berdoa untuk di berikan kesabaran yang lebih,"Iya, Terserah."

Marsha bangkit dari duduk nya, Namun Zee menahan tangan nya, Sehingga Marsha tertahan di tempat,"Maaf, Aku egois. Kamu marah ya?,"

Marsha terkekeh, Menurut nya ini lucu. Bahkan ia sama sekali tak marah pada Zee,"Siapa yang marah? Aku ada urusan sebentar, Kamu tunggu disini, Ya?,"Zee melepaskan genggaman tangan nya pada Marsha, Seraya berkata,"Ouh, Gitu, Yah"

Marsha mengelus lembut rambut Zee,"Sebentar ya, Aku gak akan lama."tutur nya lembut sebelum pergi meninggalkan Zee

Zee Melihat kepergian Marsha, Hingga punggung Marsha tak terlihat lagi,

Entah lah, Entah itu bagian dari rencana jorok mu. Pasti nya, Aku nyaman akan hal itu.

Beralih pada Christy dan Muthe yang hanya bisa memandang satu sama lain dari jauh, Kedua nya canggung. Tak ada yang berani memulai percakapan.


Sampai pada akhirnya, Christy memutuskan untuk menghampiri Muthe terlebih dahulu,"Hai, Muthe," Christy duduk di kursi kosong yang berada di sebelah Muthe,"Hai, Christy"

I will always be with you (ChristMuth)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang