Chapter 3 : Awal

72 6 1
                                    


Hari pertama Rose di  The Celestial Academy dimulai dengan semangat yang membara dan rasa penasaran yang mendalam. Setelah sarapan pagi bersama Lisa, Jisoo, dan Jennie di ruang makan asrama yang luas, mereka semua bersiap untuk menghadapi hari pertama di kelas. Rose merasa campur aduk antara gugup dan bersemangat saat melangkah menuju gedung utama akademi.

The Celestial Academy adalah bangunan yang sangat megah, dengan langit-langit yang tinggi dan dinding yang dihiasi dengan lukisan dan ukiran kuno. Lorong-lorongnya dipenuhi dengan aroma buku-buku tua dan tanaman hias yang tumbuh subur, memberikan nuansa yang mempesona dan menenangkan.

"Ini adalah ruang kelas kita," kata Lisa, memimpin jalan melalui lorong yang panjang dan berliku. "Aku tahu kau mungkin merasa sedikit kewalahan, tapi semuanya akan baik-baik saja. Setiap hari di sini adalah petualangan baru."

Rose mengangguk, mencoba menenangkan diri. Mereka tiba di depan sebuah pintu besar yang terbuat dari kayu berukir. Lisa mengetuk pintunya dan mereka memasuki ruangan kelas yang luas. Di dalam, kelas tersebut dipenuhi dengan meja-meja yang terbuat dari kayu yang dipoles dengan baik, kursi-kursi yang nyaman, dan dinding-dinding yang dihiasi dengan peta dunia magis dan diagram kekuatan super.

Di depan kelas, berdiri seorang pria yang tampak sangat berwibawa dengan rambut hitam yang rapi dan mata yang tajam. Dia mengenakan jubah formal akademi yang menunjukkan statusnya sebagai pengajar. Pria ini adalah wali kelas mereka, Dong Young Bae.

"Selamat pagi, siswa baru," kata Young Bae dengan suara yang tegas namun ramah. "Saya Dong Young Bae, dan saya akan menjadi wali kelas kalian selama kalian berada di akademi ini. Hari ini kita akan memulai dengan pengenalan kekuatan dan latihan dasar."

Rose melihat ke sekeliling ruangan dan menyadari bahwa ada beberapa siswa lain di dalam kelas, semuanya terlihat bersemangat dan siap untuk belajar. Di sudut ruangan, Rose melihat beberapa wajah yang familiar dari hari sebelumnya, termasuk Jisoo dan Jennie. Di antara siswa-siswa baru, Rose juga melihat wajah-wajah baru yang tampak tidak kalah menarik.

"Silakan duduk," lanjut Young Bae. "Hari ini kita akan melakukan beberapa tes untuk mengetahui kemampuan masing-masing kalian dengan alat pendeteksi kekuatan. Alat ini akan membantu kita memahami kekuatan apa saja yang kalian miliki dan bagaimana cara terbaik untuk mengembangkannya."

Dengan penjelasan tersebut, Young Bae memanggil satu per satu siswa untuk mendekati meja di depan kelas. Di sana, sebuah alat canggih terletak di atas meja, dengan permukaan kristal yang bersinar lembut dan beberapa tombol yang berkilauan. Alat ini adalah Katalisator Kekuatan, yang dirancang khusus untuk mendeteksi dan menganalisis kekuatan super seseorang.

Rose menunggu dengan cemas saat namanya dipanggil. Dia merasa gugup karena selama ini dia hanya tahu bahwa dia memiliki kekuatan untuk berinteraksi dengan tumbuhan dan hewan, tanpa mengetahui detail lebih lanjut. Ketika dia mendekati meja, Young Bae menyuruhnya untuk meletakkan tangan di atas permukaan kristal alat tersebut.

"Katalisator ini akan membaca dan menganalisis energi yang kamu miliki," jelas Young Bae. "Ini akan menunjukkan kekuatan apa yang paling dominan dalam dirimu dan bagaimana kamu bisa memanfaatkannya dengan lebih baik."

Rose meletakkan tangannya dengan lembut di atas permukaan kristal. Alat tersebut mulai bergetar lembut, dan lampu-lampu kecil di sekelilingnya mulai berkedip dalam pola yang kompleks. Rose melihat dengan penuh perhatian saat alat tersebut menunjukkan grafik dan diagram yang tidak ia mengerti sepenuhnya.

Beberapa detik kemudian, sebuah layar kecil di alat itu menampilkan hasil analisis. "Kekuatan utama kamu adalah Interaksi Tumbuhan dan Fauna," kata Young Bae sambil memeriksa hasilnya. "Ini menunjukkan bahwa kamu memiliki kemampuan unik untuk berkomunikasi dan memanipulasi tumbuhan serta berinteraksi dengan hewan."

Rose merasa terkejut dan terkesima. "Jadi ini yang disebut kekuatan superku? Aku tidak tahu detailnya sebanyak ini sebelumnya."

Young Bae tersenyum. "Ini adalah awal yang baik. Dengan pemahaman ini, kita dapat bekerja untuk meningkatkan keterampilanmu dan memanfaatkan kekuatanmu secara efektif."

Selesai dengan uji coba, Rose kembali ke tempat duduknya. Sementara teman-temannya juga menjalani tes, Rose melihat bahwa alat tersebut memberikan hasil yang berbeda untuk setiap siswa. Lisa menunjukkan kemampuan bertarung dan teleportasi, Jisoo memiliki kekuatan penyembuhan yang kuat, dan Jennie memiliki penglihatan yang tajam dan kemampuan memanah jarak jauh.

Ketika semua siswa selesai dengan pengenalan kekuatan mereka, Young Bae memulai pelajaran praktis. "Sekarang kita akan melanjutkan dengan latihan dasar pengendalian energi. Kami akan mulai dengan teknik pernapasan dan konsentrasi untuk membantu kalian memahami dan mengendalikan aliran energi dalam tubuh kalian."

Pelajaran pertama melibatkan latihan pernapasan dan konsentrasi. Siswa-siswa diminta untuk duduk dalam posisi nyaman dan fokus pada pernapasan mereka sambil mencoba merasakan energi di sekitar mereka. Rose merasa aliran energi di dalam tubuhnya terasa lebih jelas. Bunga-bunga di sekitar kamar seolah-olah mulai bergetar dengan lembut, dan Rose merasakan ikatan yang lebih kuat dengan kekuatannya. Ini adalah pengalaman yang baru dan menakjubkan baginya.

Setelah latihan pernapasan, Young Bae membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil untuk latihan praktis. Rose dan Lisa, bersama dengan Jisoo dan Jennie, bekerja sama dalam kelompok mereka. Setiap kelompok diberi tugas untuk memanipulasi elemen kecil di sekitar mereka sesuai dengan kekuatan masing-masing.

Lisa, dengan kekuatannya untuk bertarung dan teleportasi, memanipulasi energi di sekitar mereka dengan gesit, menciptakan gerakan yang lincah dan akurat. Jisoo menggunakan kekuatannya untuk menyembuhkan dengan lembut, membantu teman-temannya mengatasi kelelahan dari latihan. Jennie, dengan kemampuannya untuk melihat dengan tajam, membantu mereka memfokuskan energi mereka dengan presisi.

Rose merasa terhubung dengan tanaman-tanaman di sekitar mereka, merasakan bagaimana mereka merespons sentuhan energinya. Dia mulai mengendalikan pertumbuhan tanaman kecil di sekitar meja latihan mereka, menciptakan pola-pola indah yang melilit di sekitar tangan dan kakinya.

"Bagus sekali, Rose," puji Young Bae saat dia melihat hasil kerja Rose. "Kau mulai memahami cara menggunakan kekuatanmu dengan baik. Terus latih dan kembangkan kemampuanmu, dan kau akan semakin mahir dalam mengendalikannya."

Dengan latihan yang terus-menerus dan bimbingan dari Young Bae, Rose merasa semakin percaya diri dengan kemampuannya. Selama sisa hari itu, mereka terus berlatih dan belajar, mengasah keterampilan mereka dan memperkuat ikatan di antara teman-teman sekelas.

Hari pertama di kelas diakhiri dengan latihan kelompok di luar ruangan. Para siswa dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk melakukan latihan fisik yang melibatkan kekuatan mereka. Rose, Lisa, Jisoo, dan Jennie bekerja sama dalam kelompok mereka, merasa semakin akrab dan saling mendukung.

Ketika matahari mulai terbenam, Rose merasa lelah tetapi puas dengan hasil hari pertamanya. Dia berjalan kembali ke asramanya bersama teman-temannya, berbicara tentang pengalaman mereka dan merencanakan latihan untuk hari-hari mendatang.

Di dalam kamar, Rose duduk di balkon yang menghadap ke taman akademi, memandangi bintang-bintang yang mulai muncul di langit malam. Dia merasa bersemangat tentang perjalanan yang akan datang dan tahu bahwa dia akan menghadapi banyak tantangan di The Celestial Academy. Namun, dia merasa siap untuk menghadapi apa pun yang akan datang dengan dukungan teman-temannya dan tekad yang kuat untuk mempelajari kekuatannya.

Dengan hati yang penuh harapan dan semangat, Rose menutup hari pertamanya di akademi yang megah ini, siap untuk melangkah ke babak berikutnya dari perjalanan hidupnya yang penuh dengan petualangan dan pembelajaran.

The Celestial Academy (ROSEKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang