Chapter 10 : Bayangan di Hutan Terkutuk

46 6 0
                                    


Jalan baru yang terbuka di depan mereka terasa lebih gelap, meskipun cahaya dari bola kristal sebelumnya masih terbayang di belakang. Pepohonan yang mereka masuki kali ini lebih lebat, dan dedaunan besar menutupi hampir seluruh langit di atas. Di kejauhan, suara burung malam dan hewan hutan terdengar samar-samar, membuat suasana menjadi semakin sunyi dan mencekam.

Rose, Jungkook, Jisoo, Eunwoo, dan Jimin berjalan perlahan, langkah mereka lebih berhati-hati dari sebelumnya. Tidak ada yang tahu apa yang menunggu mereka di hutan ini, tetapi semua orang bisa merasakan bahwa sesuatu yang besar dan berbahaya tengah mengintai.

"Ada sesuatu yang berbeda di sini," kata Jisoo, suaranya hampir berbisik. "Kalian merasakannya, bukan?"

Jungkook mengangguk sambil merapatkan jaketnya. "Iya, udara terasa... berat. Seperti ada sesuatu yang mengawasi kita."

Mereka terus berjalan, mata mereka awas terhadap setiap gerakan kecil yang mungkin muncul dari balik pepohonan. Meskipun tidak ada tanda-tanda langsung bahaya, insting mereka memberitahu bahwa hutan ini menyimpan kegelapan yang lebih dalam dari yang bisa mereka lihat.

"Aku tidak suka tempat ini," gumam Jimin pelan, matanya gelisah memeriksa setiap sudut. "Rasanya seperti berjalan di dalam mimpi buruk."

Eunwoo, yang biasanya tenang, mulai mempercepat langkahnya. "Kita harus tetap fokus. Tidak ada yang tahu berapa lama lagi perjalanan ini, dan semakin cepat kita menemukan jalan keluar, semakin baik."

Tiba-tiba, Rose merasakan tanah di bawahnya bergetar pelan. Dia berhenti, memberi isyarat pada yang lain untuk diam. "Tunggu," katanya, "ada sesuatu di bawah kita."

Sebelum mereka bisa bereaksi, tanah di depan mereka mulai merekah. Sebuah retakan besar muncul, dan dari dalamnya, muncul makhluk besar berkulit hitam, matanya bersinar merah seperti bara api. Makhluk itu berdiri di atas empat kaki yang kokoh, tubuhnya tampak seperti terbuat dari bayangan yang terus bergerak, dan dari mulutnya yang besar keluar suara geraman mengerikan yang membuat bulu kuduk mereka meremang.

Jungkook segera menarik Rose ke belakang, melindunginya. "Bersiaplah, ini pasti tantangan berikutnya."

Jimin, dengan gerak cepat, melontarkan api kecil dari telapak tangannya untuk menerangi makhluk itu lebih jelas. Namun, api itu tampaknya tidak mempengaruhi makhluk tersebut. Bayangan yang membentuk tubuhnya malah menyerap cahaya api, membuatnya semakin gelap dan semakin menakutkan.

"Kita tidak bisa melawannya dengan serangan langsung," kata Eunwoo sambil mundur. "Makhluk itu tidak nyata—dia terbuat dari kegelapan."

Rose menghela napas dalam-dalam. Dia tahu tantangan ini bukan sekadar tentang kekuatan fisik atau sihir. Ada sesuatu yang lebih mendalam yang sedang diuji. "Kita harus mencari kelemahan di dalam bayangan ini. Sesuatu yang bisa kita gunakan untuk melawannya."

Makhluk bayangan itu menyerang, melesat cepat ke arah mereka dengan cakar-cakarnya yang tajam. Jungkook melompat maju, menciptakan perisai energi untuk menahan serangan tersebut, sementara yang lain berlari ke posisi aman.

"Bayangan tidak bisa bertahan tanpa sumber cahaya untuk dihalangi," kata Jisoo, mencoba memikirkan cara mengalahkan makhluk itu. "Tapi di mana sumbernya?"

Rose melihat sekeliling, mencari petunjuk. Lalu, dia menyadari sesuatu—bayangan makhluk itu selalu muncul dari arah yang sama, seolah-olah ada sesuatu di belakang mereka yang menciptakan bayangan itu. "Tunggu, mungkin sumber bayangan itu bukan dari makhluknya! Kita harus menemukan apa yang menciptakan bayangan ini."

Mereka semua segera menyadari bahwa hutan ini sendiri adalah sumber kegelapan. Dari jauh, di balik pepohonan yang padat, terlihat sinar redup, seakan ada sesuatu yang bercahaya di kejauhan. Rose berlari ke arah sinar itu, sementara yang lain mengalihkan perhatian makhluk bayangan.

"Aku menemukannya!" seru Rose dari kejauhan, suaranya penuh semangat. Di depannya, sebuah batu besar bersinar samar, memancarkan aura gelap yang menciptakan bayangan di sekelilingnya. "Ini yang menciptakan bayangan itu!"

Jisoo segera bergabung dengannya. "Kalau begitu, kita harus menghancurkan batu ini!"

Dengan hati-hati, mereka menyusun rencana. Jungkook dan Jimin akan terus menahan makhluk bayangan, sementara Rose dan Jisoo mencoba mendekati batu itu. Setiap kali makhluk itu menyerang, Jungkook dan Jimin bekerjasama untuk menciptakan perisai energi, melindungi teman-teman mereka.

Eunwoo, yang menyadari bahwa waktu mereka semakin sempit, berteriak, "Rose, lakukan sekarang!"

Tanpa ragu, Rose mengangkat tangannya dan memusatkan energinya. Dia merasakan kekuatan alam di sekitarnya, dan dengan satu gerakan tegas, dia memanggil akar-akar dari tanah di bawah batu itu. Akar-akar tersebut melingkari batu gelap itu, menariknya dengan kuat hingga pecah menjadi dua.

Begitu batu itu pecah, cahaya gelap yang memancar dari dalamnya menghilang. Makhluk bayangan itu langsung melemah, tubuhnya yang tadinya besar dan mengerikan perlahan memudar, seperti asap yang ditiup angin. Dalam beberapa detik, hutan yang gelap kembali tenang, seolah-olah tidak ada yang pernah terjadi.

Mereka semua berdiri terdiam, terengah-engah oleh intensitas pertempuran itu.

"Kita berhasil," kata Jungkook sambil menarik napas lega.

Namun, Rose tidak bisa sepenuhnya merasa lega. Meskipun tantangan ini telah diatasi, perasaan aneh masih menggantung di udara. Ada sesuatu yang tidak beres, sesuatu yang lebih besar dari sekadar tantangan ini.

Eunwoo mendekati Rose dan menepuk bahunya. "Kerja bagus. Tanpa kamu, kita mungkin tidak akan bisa mengalahkan makhluk itu."

Rose tersenyum tipis. "Terima kasih, tapi aku merasa ini belum berakhir. Masih ada sesuatu yang kita belum ketahui."

Jimin, yang biasanya penuh energi, tampak lebih serius kali ini. "Aku juga merasakannya. Ini bukan hanya soal bayangan dan makhluk-makhluk aneh. Ada sesuatu yang mengontrol semua ini."

Mereka semua saling pandang, merasakan bahwa petualangan mereka belum selesai. Tantangan di hutan ini mungkin hanyalah permulaan dari sesuatu yang lebih besar dan lebih berbahaya.

"Kalau begitu, kita lanjutkan," kata Jungkook dengan tegas. "Kita tidak bisa berhenti di sini."

Dengan tekad baru, mereka melanjutkan perjalanan mereka, menyadari bahwa di depan mereka, masih banyak misteri yang harus diungkapkan—dan kegelapan yang lebih besar mungkin sedang menunggu.



### Bersambung

Semoga kalian suka ya guysss hehe

^^ Salam manis pacar Taehyung

The Celestial Academy (ROSEKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang