Chapter 11 : Darah yang Dicari

51 5 0
                                    


Langit di atas The Celestial Academy berubah menjadi abu-abu pekat, seolah alam itu sendiri menyadari ketegangan yang semakin memuncak. Hutan tempat tim Rose berada kini terasa lebih mencekam. Suara angin yang lembut tadi kini berubah menjadi raungan angin yang dingin dan memotong kulit, menandakan bahwa tantangan ini akan lebih berbahaya daripada sebelumnya.

Di tribun penonton, para siswa dan guru duduk dengan penuh ketegangan. Layar-layar besar yang sebelumnya menyiarkan jalannya tantangan dengan kegembiraan, kini dipenuhi dengan gambar yang menunjukkan tim Rose dan tim lainnya dalam bahaya yang semakin jelas. Master Alaric, yang memimpin akademi, berdiri di barisan depan tribun, matanya fokus pada setiap pergerakan di layar. Ada ketakutan samar yang bersembunyi di wajahnya, seperti dia tahu bahwa sesuatu yang lebih buruk akan terjadi.

Sementara itu, di dalam hutan, Rose dan timnya melanjutkan perjalanan setelah berhasil mengalahkan makhluk bayangan di bab sebelumnya. Udara di sekitar mereka semakin dingin, dan Rose merasakan bulu kuduknya berdiri. Jantungnya berdebar kencang, meskipun tidak ada tanda bahaya di depan mereka.

"Tempat ini semakin aneh," gumam Jisoo, yang selalu peka terhadap perubahan energi di sekitarnya. "Seolah-olah kita sedang diawasi, tapi tidak ada yang bisa kita lihat."

"Eunwoo, kau merasa hal yang sama?" tanya Jungkook sambil terus berjalan. Tatapannya masih fokus ke depan, seolah mencari tanda-tanda bahaya yang tak terlihat.

Eunwoo mengangguk. "Ini lebih dari sekadar hutan yang terkutuk. Ada sesuatu—atau seseorang—yang mengendalikan ini semua."

Tiba-tiba, tanah di depan mereka berguncang lagi, lebih kuat kali ini. Dari dalam tanah, muncul sebuah lingkaran cahaya merah, berpendar di udara dan membentuk simbol-simbol kuno yang bercahaya. Rose langsung merasakan energi gelap yang keluar dari lingkaran itu. Sebelum mereka bisa bereaksi, sosok bayangan besar muncul dari dalam lingkaran tersebut, lebih besar dan lebih kuat daripada makhluk bayangan yang mereka lawan sebelumnya.

Makhluk ini tidak hanya terbuat dari kegelapan—ia terbungkus jubah hitam, wajahnya tersembunyi di balik tudung, dan di tangannya terdapat tongkat panjang yang mengeluarkan kilauan merah. Sosok ini lebih mirip dengan penyihir gelap daripada sekadar makhluk buatan hutan.

"Sambutlah aku, anak-anak dari Celestial Academy," suara berat dan serak terdengar dari dalam jubah itu. "Aku telah menunggu momen ini."

Jungkook segera maju, melindungi timnya. "Siapa kau? Apa yang kau inginkan?"

Makhluk itu tertawa kecil, suara tawanya menggema di hutan. "Namaku tidak penting. Yang penting adalah misiku—dan misimu, Rose."

Rose terkejut mendengar namanya disebut. "Apa maksudmu?"

Sosok itu mendekat, dan sebelum ada yang bisa menghentikannya, dia melambaikan tongkatnya. Seketika, Jungkook, Jisoo, Jimin, dan Eunwoo tersapu oleh kekuatan tak terlihat dan terlempar ke belakang, jatuh pingsan di tanah. Rose mencoba berlari ke arah mereka, namun tubuhnya seakan terperangkap dalam kekuatan magis yang tidak terlihat.

"Kau adalah kunci," kata sosok itu dengan senyum jahat yang terlihat samar dari balik tudungnya. "Darahmu—darah dari garis keturunan kuat yang mengalir dalam tubuhmu—akan membuka gerbang yang telah lama tertutup. Dan aku akan mengambilnya."

Seketika, tangan dingin sosok itu terulur, mencengkeram pergelangan tangan Rose. Rose meronta-ronta, mencoba melawan, namun kekuatan dari makhluk itu terlalu besar. Sihir gelap mengikat tubuhnya, mencegahnya untuk bergerak. Sosok itu kemudian mengeluarkan pisau kecil yang memancarkan cahaya merah, lalu tanpa peringatan, dia menusuk telapak tangan Rose dengan cepat, mengambil setetes darahnya.

Pada saat itu, sesuatu yang mengerikan terjadi. Darah Rose jatuh ke tanah, dan simbol-simbol kuno di lingkaran merah itu mulai berpendar lebih terang. Suara gemuruh terdengar dari bumi, dan seolah-olah hutan itu merespons, seluruh area bergetar hebat. Sebuah portal besar mulai terbuka di tengah lingkaran, mengeluarkan asap hitam pekat dan energi yang begitu kuat hingga membuat Rose hampir pingsan.

Di tribun penonton, suasana berubah menjadi panik. Para siswa yang menonton melalui layar besar mulai berteriak. Mereka bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi pada Rose, dan bagaimana makhluk kegelapan itu telah mengambil darahnya. Lisa dan Jennie, yang berada di tribun paling depan, berdiri dengan wajah penuh kekhawatiran.

"Apa yang terjadi?!" seru Jennie sambil mencengkeram erat syal yang ia pegang, matanya tak bisa lepas dari layar.

"Ini bukan bagian dari tantangan!" kata Lisa dengan wajah pucat. "Mereka dalam bahaya!"

Master Alaric segera melangkah maju, memberi perintah kepada para guru. "Ini di luar kendali. Kita harus menghentikannya sekarang!"

Para guru segera bergerak cepat, mencoba menutup portal yang mulai terbuka dari pusat komando mereka. Namun, portal itu tampaknya telah dikendalikan oleh sihir gelap yang sangat kuat, lebih kuat dari yang mereka duga.

Kembali di dalam hutan, sosok bayangan itu tertawa semakin keras, seakan menikmati kekacauan yang sedang terjadi. Rose, yang berlutut di tanah, masih mencoba melawan rasa sakit di tangannya dan kekuatan sihir yang mengikat tubuhnya.

"Ini baru permulaan," kata sosok itu dingin. "Dengan darahmu, aku akan membuka gerbang menuju dunia kegelapan. Dan ketika itu terjadi, tidak ada yang bisa menghentikanku."

Tepat saat itu, Jungkook mulai sadar. Meskipun tubuhnya masih lemah, dia berjuang untuk bangun. Melihat Rose dalam bahaya, dia langsung melompat maju tanpa berpikir panjang. "Lepaskan dia!"

Dengan segenap kekuatannya, Jungkook melemparkan semburan energi ke arah sosok bayangan itu. Sihir itu mengenai makhluk tersebut, membuatnya terlempar mundur sejenak. Namun, itu tidak cukup untuk mengalahkannya. Sosok itu berdiri lagi, kali ini dengan tatapan marah.

"Berani sekali kau, bocah!" geramnya. "Tapi itu hanya penundaan sementara."

Tiba-tiba, dari dalam portal yang terbuka, muncul bayangan-bayangan lain—makhluk-makhluk kecil yang menjijikkan dengan tubuh berwarna hitam pekat dan mata merah bersinar. Mereka merangkak keluar dari portal, siap menyerang tim Rose.

"Jungkook! Awas!" teriak Rose.

Namun sebelum makhluk-makhluk itu bisa mendekat, suara gemuruh lain terdengar dari kejauhan. Cahaya terang yang sangat kuat tiba-tiba menyinari hutan, dan sebuah kekuatan magis yang luar biasa menghantam makhluk-makhluk gelap tersebut, membuat mereka hancur dalam sekejap.

Master Alaric muncul di depan portal, dikelilingi oleh cahaya biru yang memancar dari tongkatnya. "Cukup sudah," suaranya menggema di seluruh hutan. "Ini tidak akan terjadi di bawah pengawasanku."

Sosok bayangan itu tampak ragu sejenak, lalu tersenyum licik. "Kau bisa menghentikanku sekarang, Alaric, tapi aku sudah mendapatkan yang aku butuhkan. Darahnya sudah membuka pintu. Ini hanya permulaan."

Sebelum Master Alaric bisa bertindak lebih jauh, sosok itu menghilang bersama portal yang dia ciptakan, meninggalkan hutan dalam keheningan. Bayangan-bayangan lain pun ikut lenyap, seolah-olah tidak pernah ada.

Jungkook segera berlari ke arah Rose, membantu gadis itu bangkit. "Kau baik-baik saja?"

Rose mengangguk, meskipun masih terlihat lemah. "Aku... aku tidak tahu apa yang baru saja terjadi."

Master Alaric mendekat, wajahnya serius. "Kita harus segera kembali ke akademi. Ini lebih dari sekadar tantangan biasa. Sesuatu yang besar sedang terjadi, dan darahmu, Rose, adalah kuncinya."

Dengan perasaan gelisah yang masih menggantung di udara, tim itu kembali ke akademi, menyadari bahwa mereka kini terlibat dalam sesuatu yang jauh lebih besar daripada sekadar ujian biasa.

###Bersambung




Hai guys , jangan lupa tinggalkan jejak yaa hehe

Admin lagi libur jadi bisa up lagi nihhh^^

The Celestial Academy (ROSEKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang