Chapter 5: The Trials of the Enchanted Forest

55 7 1
                                    

Kehidupan di The Celestial Academy dipenuhi dengan keajaiban, tetapi ada satu tradisi yang selalu berhasil menggugah semangat dan rasa penasaran para siswa: The Trials of the Enchanted Forest. Ini adalah perlombaan tahunan di mana setiap kelas memilih lima siswa terbaik untuk menghadapi serangkaian tantangan di hutan mistis yang mengelilingi akademi. Namun, cara pemilihan para peserta tidaklah biasa—mereka tidak dipilih oleh guru atau teman sekelas, tetapi oleh sebuah ritual kuno yang melibatkan Api Biru, nyala api ajaib yang hanya menyala setahun sekali.

Selama berabad-abad, The Celestial Academy telah menggunakan Api Biru untuk memilih perwakilan setiap kelas. Nyala api itu dikatakan memiliki kemampuan untuk menilai kemampuan, keberanian, dan potensi tersembunyi dalam diri setiap siswa, dan hanya mereka yang dianggap layak yang akan terpilih. Legenda mengatakan bahwa api tersebut adalah manifestasi dari roh hutan itu sendiri, yang memilih siapa yang paling pantas untuk menavigasi misteri dan bahaya yang menunggu di dalam.

Pada hari pemilihan, semua siswa berkumpul di aula besar yang terletak di jantung akademi. Ruangan itu dikelilingi oleh dinding marmer yang berkilauan, dengan langit-langit yang dihiasi ukiran-ukiran kuno dan patung-patung penjaga hutan yang setia. Di tengah aula, terdapat sebuah mangkuk besar dari batu obsidian yang ditempatkan di atas alas tinggi. Di dalam mangkuk itulah, Api Biru akan menyala.

Rose merasakan suasana tegang di sekitarnya saat ia berdiri bersama teman-temannya. Ini adalah kali pertama ia menyaksikan ritual pemilihan, dan meskipun ia sudah mendengar banyak cerita tentangnya, merasakan langsung aura magis di dalam ruangan ini membuat jantungnya berdebar kencang. Di sebelahnya, Lisa, Jisoo, dan Jennie juga tampak tegang, meskipun mereka sudah tahu bahwa pemilihan ini sepenuhnya acak dan tidak bisa dipengaruhi oleh apapun.

"Setiap tahun selalu seperti ini," bisik Jisoo, mencoba meredakan kegelisahan di antara mereka. "Rasanya seperti kau sedang menunggu nasibmu diputuskan."

Rose mengangguk pelan. "Apakah kita bisa menolak jika nama kita dipilih?"

Jennie menggeleng. "Tidak. Jika api memilihmu, itu berarti kamu telah diakui oleh kekuatan yang lebih besar dari kita semua. Kau harus menerima panggilan itu."

Rose menelan ludah. Meskipun ia tidak yakin apakah ia ingin dipilih atau tidak, bagian dari dirinya merasakan antisipasi yang mendebarkan. Mungkin ini adalah kesempatan baginya untuk membuktikan kemampuan dan menemukan jati dirinya di tengah tantangan yang sebenarnya.

Saat mereka berbicara, seorang pria tua berjubah biru gelap berjalan ke tengah aula, tempat mangkuk obsidian berada. Dia adalah Master Sihir Akademi, seorang penyihir tua bernama Alaric yang telah melayani The Celestial Academy selama puluhan tahun. Dengan gerakan tangan yang anggun, dia memanggil nyala api biru dari udara tipis, dan dalam sekejap, api itu menyala di dalam mangkuk, memancarkan cahaya lembut namun penuh kekuatan.

"Para siswa, harap tenang," suara Master Alaric bergema di seluruh aula. "Api Biru akan memilih lima perwakilan dari kelas ini. Nama-nama yang dipilih adalah mereka yang memiliki potensi besar dan keberanian untuk menghadapi tantangan di The Enchanted Forest. Ingat, ini bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang hati dan pikiran."

Setelah mengatakan itu, Master Alaric mengeluarkan sebuah gulungan kertas kecil dari sakunya dan melemparkannya ke dalam api. Kertas itu terbakar seketika, dan dari api biru tersebut, sebuah nama muncul dalam bentuk huruf-huruf yang berpendar di udara.

"Jungkook."

Aula langsung dipenuhi dengan bisikan-bisikan. Tidak ada yang terkejut bahwa Jungkook, siswa yang dikenal sebagai yang paling kuat di akademi, dipilih pertama kali. Jungkook yang berdiri di dekat Rose tampak tenang, meskipun mata gelapnya menatap api dengan penuh konsentrasi. Dia melangkah maju, mengakui panggilan itu dengan anggukan kepala kepada Master Alaric.

Api biru itu kemudian berkedip lagi, dan nama kedua muncul.

"Jimin."

Sekali lagi, kerumunan siswa terkejut, meskipun tidak sebanyak saat nama Jungkook muncul. Jimin, seorang siswa dengan tubuh yang lebih kecil tetapi dengan kemampuan akrobatik dan kecepatan yang luar biasa, melangkah maju dengan senyum penuh percaya diri. Dia dikenal sebagai seseorang yang tangguh dan tidak pernah mundur dari tantangan apa pun.

Api kembali berkobar, dan nama ketiga mulai terbentuk.

"Eunwoo."

Eunwoo adalah seorang siswa dengan wajah tampan dan sikap tenang yang menenangkan. Dia dikenal memiliki kekuatan mental yang luar biasa, termasuk kemampuan untuk membaca pikiran orang lain dan memanipulasi ilusi. Sifatnya yang bijaksana membuatnya sangat dihormati di antara siswa-siswa lain, dan pemilihannya disambut dengan anggukan hormat dari rekan-rekannya.

Rose merasa jantungnya berdetak lebih cepat saat api mulai menyala lagi untuk nama keempat. Saat huruf-huruf itu muncul, matanya melebar.

"Jisoo."

Jisoo tersentak kaget, tetapi dengan cepat menenangkan dirinya. Dengan senyuman yang sedikit canggung, dia melangkah maju dan berdiri di samping Jungkook, Jimin, dan Eunwoo. Rose tahu bahwa Jisoo memiliki kekuatan penyembuhan yang kuat, dan pemilihannya berarti tim ini akan memiliki kemampuan untuk bertahan lebih lama di medan yang berbahaya.

Hening sesaat saat api bersiap untuk memilih nama terakhir. Rose merasakan seluruh ruangan menahan napas. Ketika huruf-huruf itu mulai terbentuk di udara, ia hampir tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Rose."

Nama itu melayang di udara, diterangi oleh cahaya biru yang lembut namun kuat. Rose merasa tubuhnya kaku, tetapi Lisa yang berdiri di sampingnya dengan cepat meremas tangannya, memberinya dorongan. Rose melangkah maju dengan hati yang berdebar kencang, bergabung dengan keempat siswa lainnya di depan aula.

Master Alaric tersenyum puas melihat kelima siswa itu berdiri di depannya. "Kalian berlima telah dipilih oleh Api Biru, dan ini berarti kalian adalah yang terbaik dari yang terbaik di kelas ini. Bersiaplah, karena tantangan di The Enchanted Forest akan menguji segala aspek dari diri kalian—kekuatan, kecerdasan, dan hati kalian."

Dengan demikian, tim yang terdiri dari Jungkook, Jimin, Eunwoo, Jisoo, dan Rose resmi dipilih untuk mewakili kelas mereka dalam **The Trials of the Enchanted Forest**. Rose masih merasa seperti sedang bermimpi, tidak yakin apakah ia siap untuk menghadapi tantangan besar ini. Tetapi melihat ke arah teman-teman barunya, ia merasakan semangat baru tumbuh di dalam dirinya. Bersama mereka, Rose tahu bahwa ia tidak akan sendirian.

Setelah pemilihan, kelima perwakilan itu diberikan waktu untuk berlatih dan mempersiapkan diri. Setiap hari, mereka berkumpul di lapangan latihan, mengasah keterampilan mereka dan belajar bekerja sebagai tim. Jungkook, dengan kekuatan apinya yang dahsyat, mengajari mereka teknik bertahan dari serangan panas dan ledakan. Jimin fokus pada strategi dan taktik gerak cepat, sementara Eunwoo mengajari mereka cara melawan ilusi dan serangan mental. Jisoo memastikan bahwa mereka semua tetap dalam kondisi prima dengan kekuatan penyembuhannya, dan Rose berlatih untuk meningkatkan koneksi batinnya dengan alam di sekitar mereka.

Hubungan mereka semakin erat seiring berjalannya waktu, dan Rose mulai merasa bahwa ia memiliki tempat di antara mereka. Dia bukan lagi gadis yang hanya mencoba memahami kekuatannya, tetapi bagian dari tim yang siap menghadapi apapun yang ada di dalam hutan.

Hari yang dinanti-nanti akhirnya tiba. Seluruh siswa berkumpul di gerbang besar yang mengarah ke The Enchanted Forest, tempat di mana perlombaan akan dimulai. Hutan itu terlihat lebih gelap dan lebih menakutkan dari biasanya, dengan bayangan yang bergerak-gerak di antara pepohonan dan kabut tebal yang menutupi pandangan. Namun, di tengah rasa takut, ada juga rasa semangat yang tidak dapat disangkal.

"Saat kalian melangkah melewati gerbang ini," kata Master Alaric, "kalian akan memasuki dunia yang penuh misteri dan bahaya. Ingatlah, kerja sama adalah kunci untuk bertahan dan menang. Jangan pernah meninggalkan satu sama lain."

The Celestial Academy (ROSEKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang