Chapter 12 : Aliansi dalam Kegelapan

49 7 1
                                    




Ketika Rose dan timnya kembali ke Celestial Academy, suasana di aula besar terasa sangat tegang.

Para siswa yang menonton kejadian di hutan melalui layar besar masih terkejut. Tidak ada yang menyangka bahwa tantangan dalam The Trials of the Enchanted Forest
akan berkembang menjadi sesuatu yang lebih gelap dan berbahaya. Bahkan Master Alaric, yang biasanya tenang, terlihat gelisah.

Setelah memastikan Rose selamat, Master Alaric segera memanggil beberapa guru dan penasihat akademi untuk melakukan rapat darurat. Rose, Jungkook, dan timnya ditempatkan di ruang penyembuhan di sayap barat akademi, di mana Jisoo menggunakan kekuatan penyembuhannya untuk memulihkan Rose yang masih lemah setelah pertemuan dengan sosok kegelapan di hutan.

"Terima kasih, Jisoo," ucap Rose dengan suara lemah sambil duduk di tempat tidur.

Jisoo tersenyum tipis. "Kau akan baik-baik saja, Rose. Tapi sepertinya ada yang lebih besar terjadi di sini."

Sementara Jisoo melanjutkan penyembuhan, Jungkook, yang duduk di sudut ruangan, tampak termenung. Dia tahu bahwa pertemuan dengan makhluk kegelapan tadi bukanlah akhir dari semuanya. Ada sesuatu yang lebih dalam dan lebih berbahaya, dan dia merasa bertanggung jawab untuk melindungi Rose.

"Aku tidak percaya dia bisa menyentuhmu seperti itu," gumam Jungkook, menggenggam erat tangannya, menyalahkan dirinya karena tidak bisa melindungi Rose lebih baik.

"Jungkook, ini bukan salahmu," kata Rose, mencoba menenangkan suasana. "Aku bahkan tidak tahu siapa dia atau mengapa dia menginginkan darahku."

"Tapi sekarang dia punya sebagian dari darahmu," Jungkook melanjutkan dengan suara pelan. "Dan itu membuat kita semua dalam bahaya."

Pintu ruang penyembuhan tiba-tiba terbuka, dan teman-teman terdekat mereka—Lisa, Jennie, serta beberapa anggota geng Jungkook—masuk. Lisa, dengan ekspresi khawatir, langsung menghampiri Rose.

"Apa yang sebenarnya terjadi? Kami mendengar kabar bahwa makhluk kegelapan muncul dan menyerang kalian," kata Lisa dengan nada khawatir, matanya meneliti kondisi Rose.

"Ini semua terasa sangat tidak masuk akal," tambah Jennie yang duduk di sisi lain Rose. "Bagaimana mungkin tantangan yang seharusnya hanya tes biasa berubah menjadi bencana seperti ini?"

Sebelum Rose bisa menjawab, pintu kembali terbuka dan sosok lain masuk, dengan ekspresi serius di wajahnya. Taehyung, salah satu siswa yang dikenal karena kekuatan petirnya, adalah teman akrab Jungkook. Dia selalu bersikap hangat dan ramah, tapi saat ini, wajahnya menunjukkan kekhawatiran yang jelas.

"Rose," ucap Taehyung dengan suara rendah, menatap Rose dengan penuh perhatian. "Apa kau baik-baik saja?"

Rose mengangguk, tersenyum tipis meskipun dalam kondisi lelah. "Aku akan baik-baik saja. Terima kasih, Taehyung."

Jungkook menatap temannya, merasakan kehadiran Taehyung yang semakin dekat dengan Rose, tapi dia menahannya. Fokus mereka sekarang bukanlah soal perasaan, tapi tentang ancaman yang lebih besar.

Di sudut ruangan,Jimin, dengan kekuatan angin, dan Suga, yang terkenal dengan kekuatan es dan sikap pendiamnya, berdiri dengan tangan terlipat. Mereka tampak tegang, tidak biasanya Jimin yang suka senyum terlihat begitu serius.

"Kita harus mencari tahu apa sebenarnya yang diinginkan makhluk kegelapan itu," kata Jimin, menatap semua orang di ruangan. "Jika dia sudah mendapatkan darah Rose, maka jelas ada sesuatu yang lebih besar yang sedang direncanakan."

Hoseok, dengan kemampuan membaca pikiran, tiba-tiba bersuara dari belakang. "Aku juga merasakan ada sesuatu yang tidak beres di sekitar akademi. Pikiran banyak orang dipenuhi ketakutan, lebih dari biasanya."

RM, pemimpin geng Jungkook, yang dikenal dengan kemampuan memorinya yang luar biasa, berjalan masuk. Dengan tatapan tegas dan tenang, dia berkata, "Aku sudah berbicara dengan Master Alaric. Dia mengatakan ini bukan pertama kalinya ada kejadian seperti ini di sejarah akademi, tapi kejadian seperti ini sudah tidak terjadi selama berabad-abad."

"Apa maksudmu?" tanya Rose, bingung.

RM menjelaskan lebih lanjut, "Ada catatan kuno tentang penyihir gelap yang mencoba membuka portal kegelapan menggunakan darah keturunan tertentu—keturunan dengan kekuatan alam. Darah seperti milikmu, Rose."

Mendengar hal itu, Rose merasakan ketegangan dalam dirinya meningkat. "Tapi... aku bahkan tidak tahu bahwa darahku begitu penting."

"Ini bukan salahmu," kata Jin, anggota lain dari geng Jungkook yang terkenal dengan kecerdasannya. "Tapi sekarang kita tahu siapa yang mereka incar. Kita harus melindungimu dan memastikan mereka tidak bisa mendapatkan lebih banyak darahmu."

Suasana di ruangan itu menjadi semakin tegang. Mereka semua menyadari bahwa ini bukan lagi soal kompetisi di akademi—ini adalah ancaman nyata terhadap keselamatan Rose dan mungkin seluruh dunia sihir.

"Kalau begitu, apa rencana kita?" tanya Taehyung, matanya serius menatap Jungkook dan RM.

RM menghela napas, lalu berkata, "Kita harus bekerja sama dengan Master Alaric dan para guru untuk meningkatkan keamanan di akademi. Tapi lebih dari itu, kita juga harus mencari tahu siapa di balik semua ini. Makhluk gelap yang muncul bukanlah satu-satunya ancaman. Aku yakin ada dalang di balik semua ini yang bersembunyi di balik bayangan."

"Dan yang paling penting," tambah Jungkook, "kita harus memastikan Rose tetap aman. Mereka sudah mengambil sebagian darahnya, kita tidak tahu efek jangka panjangnya."

Lisa, yang selama ini diam, tiba-tiba berkata, "Aku bisa membantu menjaga Rose. Aku bisa teleportasi, jadi jika ada bahaya mendekat, kita bisa segera pergi."

Jennie juga angkat bicara. "Dan aku akan membantu memantau area dari kejauhan dengan panahku. Kalau ada yang aneh, aku bisa langsung memberikan tanda."

Jimin, yang kembali dengan senyum kecil di wajahnya, berkata, "Aku dan kekuatan anginku bisa membantu memantau pergerakan di sekitar akademi. Kalau ada sesuatu yang mendekat, aku akan tahu."

Dengan begitu, aliansi mereka semakin kokoh. Tim Rose, bersama dengan geng Jungkook, Lisa, Jennie, dan teman-teman mereka, memutuskan untuk bersatu menghadapi ancaman ini.

Sebelum mereka berpisah, Rose berdiri dari tempat tidurnya, meskipun masih lemah. "Terima kasih... semua. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi aku tahu satu hal: aku tidak bisa melalui ini sendirian. Kita akan melawan bersama-sama."

Mereka semua mengangguk setuju, merasa semakin kuat dengan adanya dukungan satu sama lain. Di luar ruangan, malam semakin gelap, dan udara semakin dingin. Mereka tahu bahwa pertarungan mereka baru saja dimulai, dan dengan ancaman besar yang semakin dekat, mereka harus bersiap menghadapi kegelapan yang akan datang.

The Celestial Academy (ROSEKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang