15. KEMBALINYA BABY ARSENA

235 27 9
                                    

Happy Reading!
Jangan lupa meninggalkan jejak vote dan komen;)


Hari ini adalah hari paling membahagiakan bagi Ramona dan juga Alreno. Bayi mereka yang disita oleh Satya akhirnya kembali ke pelukan hangat sang ibu.

"Sayang, mama nggak ketemu satu bulan kenapa kamu udah gedhe banget?" Tangis Ramona mengharu biru.

Bayi dalam gendongannya itu tampak tersenyum. Arsena Widya Kusumanegara akhirnya kembali ke keluarga aslinya.

"Angin nya kencang disini. Kita bawa masuk dulu baby Arsena." Ravenno memperingatkan semua orang.

Di balkon kediaman Kusumanegara itu berkumpul keluarga hangat dibawah kepemimpinan Ravenno. Kirana selaku nyonya utama ternyata berhasil menaklukan satu lagi lawannya yang berani bermain api dengan keluarga Kusumanegara.

"Terimakasih, mam pap sudah membantu Alreno membawa kembali putra Alreno." Alreno berucap setelah mereka semua memasuki aula utama kediaman.

Kirana tersenyum lembut. Dia tidak pernah menyalahkan putranya atas kejadian ini. Karena memang bukan salah Alreno.

Tapi untuk Ramona. Kirana memang tidak menyalahkan Ramona tetapi juga tidak membenarkan tindakan wanita itu yang akhirnya menyengsarakan dirinya sendiri.

"Arsena sudah kembali ke tangan kamu, mas. Papa harap Mas Alreno bisa lebih dewasa dan tidak sembrono lagi dalam bertindak. Bagaimanapun kita juga tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Satya. Karena memang niat Satya baik sebenarnya. Hanya saja ada harga mahal yang harus dibayar untuk itu." Ravenno menasehati Alreno.

Memang benar. Pada akhirnya Ravenno harus turun tangan membantu Kirana meyakinkan keponakannya itu.

Satya terlalu idealis. Kirana juga sama saklek nya. Sehingga negosiasi pun tidak kunjung mendapatkan jalan keluar karena masing-masing mengedepankan ego nya sendiri.

"Berapa pap?" Alreno bertanya serius.

"RI 2" Kirana yang menanggapi.

Semua orang terkejut kecuali Ravenno. Pada akhirnya Satya menyerah dengan mendapatkan posisi sebagai cawapres Kirana.

Itupun juga tidak sekali deal. Di pertemuan terakhir mereka, memang terlihat Satya menyetujui tawaran tante nya. Tetapi kenyataannya tidak.

Di diskusi selanjutnya Satya kembali meminta posisi sebagai capres dan menawarkan Kirana sebagai cawapres nya. Mendengar permintaan itu, Kirana murka. Dia langsung pergi begitu saja menggantungkan diskusi yang sudah susah payah dia usahakan.

Satya juga tidak merasa kehilangan apapun. Bayi itu di tangannya. Dia di posisi menang. Dan Satya paham bahwa pemenang lah yang boleh mengajukan syarat serta permintaan.

Ravenno mengawasi setiap diskusi yang dilakukan oleh istri dan keponakannya. Pria itu memang membiarkan Kirana sendiri yang berjalan. Dia hanya menyediakan apapun yang dibutuhkan wanita itu.

Setelah pertemuan terakhir yang tidak mendapatkan keputusan apapun, baik Kirana maupun Satya tidak lagi bertemu. Bahkan Kirana sudah hampir mundur dan membiarkan bayi itu dibawa Satya.

Dia akan mencari jalan lain dengan menggagalkan pernikahan Satya dengan Kalila. Bagaimanapun Kalila adalah anak perempuan kesayangannya. Pasti wanita itu akan lebih menurutinya daripada Satya.

Mendengar rencana Kirana, Ravenno tidak menyetujuinya. Istrinya itu sudah pernah menggagalkan pernikahan putrinya dengan Alreno. Dia tidak akan membiarkan Kirana menggagalkan pernikahan putrinya untuk kedua kalinya.

Meskipun Ravenno seratus persen sadar bahwa gagalnya pernikahan Kalila dengan Alreno juga dikarenakan oleh Satya. Tetapi menurutnya jika saja Kirana tidak terburu mengajukan sebuah kesepakatan yang akhirnya diketahui oleh Kalila maka perjodohan itu tidak akan batal.

Give Me Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang