3. QUESTION OF FATE

1.5K 78 2
                                    

Sebelum masuk cerita, aku mau kasih tau kalau cerita ini ada fakechat nya yaa. Bisa kalian baca di Tiktok @rsoemarnowp.

Thank you!

Happy Reading!
Jangan lupa meninggalkan jejak vote dan komen ;)





Ramona keluar dari kamar dengan isak tangis yang mengiringi setiap langkahnya. Dia tidak akan kembali ke kamarnya di gedung hotel ini.

Wanita itu membawa langkahnya menuju basement. Benar dia akan keluar hotel sekarang juga. Bodo amat dengan kartu yang dia bawa.

Nanti saja dia akan transfer uang pengganti pada Citra. Sekarang dia harus menghilang dari radar orang-orang.

Ya tuhan, Ramona malu.

Dia sudah tidak memiliki kehormatan sebagai seorang wanita. Dan itu dilakukan oleh orang yang baru saja dikenalnya.

Dia sudah seperti seorang jalang yang menikmati permainan Wistara sepanjang malam. Tubuh dan pikirannya tidak sama.

Ramona membenci dirinya sendiri.

Sampai di rumah, Ramona langsung mengunci diri di kamar. Sampai siang hari dia tidak keluar kamar sama sekali.

Efek terlalu lelah dan juga banjir air mata membuat wanita itu ketiduran hampir 5 jam lamanya. Saat membuka mata dia sedikit linglung.

Kepalanya terasa pusing dan bagian inti tubuhnya berdenyut nyeri. Ramona bingung dia tidak sedang menstruasi tetapi kenapa terasa tidak nyaman.

Setelah nyawa terkumpul Ramona baru menyadari bahwa dirinya sudah tidak perawan. Bahkan bercak darah keperawanannya masih ada yang tersisa di celana. Karena semalam celana tersebut terkena sewaktu Ramona menindihnya.

Dia kembali menitikkan air mata. Hidupnya sudah berat kenapa tuhan tidak memberinya waktu untuk bernapas.

Bagaimana tidak berat? Sudah dia hidup sebatang kara tanpa orangtua dan saudara. Diberi warisan utang yang nominalnya tidak pernah dia lihat di dompet. Dan sekarang harus menghadapi kenyataan bahwa dirinya tidak lagi perawan.

Entah nanti suaminya akan menerima dirinya apa adanya atau tidak. Semoga saja masih ada yang mau menjadi suaminya.

Ramona turun dari ranjang. Dia segera membersihkan diri di kamar mandi. Air dingin mengaliri ubun-ubun kepalanya yang terasa panas karena terlalu lelah berpikir.

Selesai mandi Ramona membuka ponselnya yang sudah dipenuhi notifikasi pesan dan panggilan.

Benar itu dari Wistara. Pria itu mengajaknya bertemu untuk membahas kegiatan mereka semalam. Tetapi kenapa dia tidak ada sopan santunnya sama sekali meskipun melalui pesan.

Ck, Ramona sebal dengan pria itu yang sangat otoriter.

Melangkah berat Ramona segera menyiapkan diri. Dia akhirnya menyetujui untuk bertemu.

Bagaimanapun hubungan mereka harus diperjelas. Dia tidak mau hanya dijadikan teman tidur satu malam. Itu artinya dia tidak beda dengan para wanita murahan di luar sana. Sangat jauh berbeda dengan prinsip hidupnya.

Melangkah pasti, Ramona memasuki sebuah restoran mewah di kota tetangga. Kota ini bersebelahan dengan Kabupaten tempatnya tinggal. Dan nama nya sama.

Ajudan Wistara yang melihat kehadirannya segera menemui dan menyapanya singkat sebelum akhirnya membimbingnya menuju ruangan privat tempat keberadaan pria itu.

"Mbak Ramona ya? Mari mbak saya antar ke Tuan Muda Wistara." Seorang pria bertubuh tegap menyapa Ramona.

"Benar, saya Ramona." Ramona menganggukkan kepala dan mengikuti pria itu berjalan.

Give Me Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang