8. ALRENO AKA WISTARA UNIVERSE

422 33 3
                                    

Yuk di komen yuk!



Wistara memegang kepalanya yang terasa sangat berat. Saat ini dia sedang berada di salah satu bar kabupaten Bawera. 6 sloki sudah dia tandaskan.

Permasalahan mudah dalam hidupnya menjadi rumit karena campur tangan banyak orang. Kenapa banyak sekali yang ingin mengatur hidupnya.

Wistara bingung.

Wistara tidak punya arah.

Wistara tidak punya pegangan hidup.

1 sloki dia tegak habis. Sekarang bukan berat lagi, dia sudah tidak mampu menegakkan kepala. Sekelebat bayangan malam itu memenuhi pikiran.

Dia ingin sekali bertanggungjawab pada Ramona. Tetapi dia juga memikul tanggungjawab besar sebagai pewaris tahta Kusumanegara. Ibunya tidak akan membiarkannya menikahi Ramona secara resmi.

Saat akan menegak 1 sloki lagi seorang wanita datang menghentikan pergerakan tangannya. Dengan malas Wistara menoleh pada wanita itu.

"Apa yang kamu lakukan disini, kalila?" Wistara bertanya malas.

"Ngawasi kamu." Kalila duduk di kursi sebelah Wistara.

"Huhh, ngawasin? Kamu bukan guru BK, Kalila. Dan tempat ini tidak cocok dengan dirimu yang suci itu." Wistara mencemooh Kalila.

Tangan pria itu hendak menenggak lagi wine yang tadi di hentikan oleh Kalila. Dan wanita itu sekali lagi dengan sigap merebut wine Wistara.

"Kamu itu udah tau banyak masalah malah masih nyari masalah lagi. Kamu pikir kamu minum minum kayak gini bisa menyelesaikan masalah rumitmu itu?" Kalila berkata galak.

"Mama yang ngirim kamu kesini?" Wistara tidak menghiraukan pertanyaan Kalila.

Kalila canggung. Memang Kirana memintanya untuk membantu sang putra. Tapi keputusan menemui Wistara di bar ini murni miliknya. Bahkan Kirana sudah mencegahnya untuk tidak perlu menghampiri Wistara disini.

"Bukan. Aku sendiri yang datang kesini." Kalila masih meladeni pertanyaan Wistara.

Wistara menatap Kalila tidak percaya. Matanya menyipit mencari kebenaran dalam setiap ucapan wanita di sampingnya.

"Satya?" Wistara menaikkan sebelah alisnya.

"Satya tidak tau kamu kemari?" Wistara memperjelas pertanyaannya.

Kalila menggeleng lemah. Kemudian tangannya terulur untuk mengusap air mata yang turun samar di pipi Wistara.

"Huh, sudah kuduga. Pulanglah sebelum calon suami bucinmu itu kemari." Wistara menyentuh pelan tangan Kalila.

"Bagaimana dengan dirimu?" Kalila tidak menghiraukan Wistara.

Kalila belum tau apa permasalahan Wistara. Dan pria itu tidak mau berkata jujur padanya. Padahal satu-satunya orang yang dekat dengannya adalah Kalila.

"I'm okay." Dan wistara pun meletakkan kepalanya diatas meja.

Dia sudah pasrah dengan hidupnya. Sang ibu suri sudah turun tangan. Tidak ada yang bisa dia lakukan. Bukankah di sepanjang 24 tahun dia hidup ini juga seperti itu.

Hidupnya bukan miliknya!

Alreno hidup bukan untuk dirinya sendiri. Setiap langkah dalam hidupnya digerakan oleh orang lain. Setiap takdir dalam hidupnya sudah dipersiapkan dengan baik.

Sejak masih balita dia telah dijodohkan dengan Kalila oleh ibunya. Masuk ke sekolah juga telah dipersiapkan oleh ibunya. Hingga akhirnya Kalila memilih pergi dan Alreno benar-benar kehilangan arah.

Give Me Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang