Senja, merupakan suasana dimana bergantinya sore menuju malam, dan sudah dipastikan, Senja selalu menampilkan suasana yang begitu Indah bagi siapapun yang melihatnya. Senja memang begitu Indah, tetapi juga bisa begitu menyakitkan, Penasaran?? Ikuti...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lan, udang mana??" ucap pemuda tampan, yang kini meminta udang kepada salah satu rekan kerjanya itu, lalu rekan kerjanya tersebut pun memberikan bahan makanan yang dia pinta.
"Scallop berapa menit lagi Lan??" sambung pemuda itu yang bertanya lagi kepada rekan kerjanya itu, dan dia pun kini memasukan semua bahan masakannya kedalam wajan.
"Semenit lagi Yan" timpal rekan kerja pemuda itu, yang menjawab pertanyaan dari rekannya tersebut, dan dia pun kini juga sedang sibuk menggrill udang² tersebut kedalam sebuah panggangan.
"Oke, agak cepet ya, soalnya orderan masuk terus ini" ucap pemuda itu yang memberi perintah kepada rekan²nya tersebut, dan dirinya pun kini melanjutkan menggoreng masakannya sambil melihat orderan yang barusan masuk.
"IYA MASS" ucap beberapa karyawan yang berada di dapur itu dengan teriakan kekompakan, dan mereka pun kini melanjutkan pekerjaan mereka masing².
Disuatu sore menjelang malam, kini disuatu tempat dipusat kota Jakarta, saat ini sedang disibukan dengan beberapa orang yang lagi mengurus pekerjaan mereka masing². Dan Yapp, pemuda itu adalah si Christian, dan yang menjadi rekan partnernya kali ini adalah si Forllan, teman, sahabat, sekaligus partner dalam pekerjaan. Sekedar informasi, yang punya cafe tersebut adalah si Christian, kenapa kok yang punya cafe malah kerja didapur?? yah suka² Christian lah, orang dia yang punya cafe hehehehe.✌🏻 Saat ini cafe Christian pun sedang kedatangan banyak sekali pengunjung, sehingga mereka semua pun dikejar oleh banyaknya pesanan yang masuk. Di cafe itu juga ada beberapa karyawan, termasuk kakaknya sendiri, yaitu si Zeevan, meskipun Zeevan adalah kembarannya si Christian, tapi Zeevan tetap menjadi bawahan dari kembarannya tersebut. Karna emang yang punya cafe itu adalah si Christian, ya otomatis Zeevan tetap mengikuti aturan disana, dan menjadi seorang karyawan dari cafe tersebut. Memang Zeevan tak mempermasalahkan itu, dan mereka berdua fine² aja, yang penting dia di gaji dan bisa bawa uang pulang buat keluarga kecilnya. Setelah melewati jam² sibuk, kini cafe itupun mulai sedikit renggang, dan Tian pun memanfaatkan waktu tersebut buat menghubungi seseorang.
"Lan, gw break bentar ya, mau telpon mama dulu" ucap Christian yang meminta ijin untuk istirahat sebentar kepada Forllan, dan Forllan yang lagi menggoreng pun mengangguk paham.
"Iyeee, sampein ke mama yaaa" timpal Forllan yang menanggapi pamitan dari sahabatnya tersebut, lalu Christian pun mengacungkan jempolnya saja sebagai pertanda jawabannya.
Lalu Christian pun berjalan keluar dari kitchen melalui pintu belakang, dan dirinya pun langsung mencari tempat duduk yang menurutnya nyaman buatnya. Kini Christian pun sebelum menelpon mamanya, dia pun menyempatkan diri untuk nyebat sebatang rokok dulu, dan tentunya sambil memainkan hpnya. Saat ini Christian pun tersenyum-senyum sendiri, ketika melihat beberapa foto yang dikirimkan oleh sang mama kepadanya.
