Augie tidak mengenal Camila Morton secara langsung, tapi ia ingin sekali memuji betapa enaknya wine yang disajikan di gala agensi model wanita itu. Sudah gelas ketiga, dan Augie hampir lupa dengan fakta bahwa ia bisa dengan mudah mabuk hanya dengan wine.
"Augie! Astaga, you drunk?"
Nathan menyingkirkan gelas wine dari tangan Augie dan mengajak wanita itu sedikit menjauh dari kumpulan orang-orang.
"Thank you, Nath. Lo membawa gue ke tempat ini demi wine yang super enak. Gue nggak menyesal repot-repot dandan."
"God! Augie gue membawa lo ke sini untuk mencari suami, bukan minum wine." Nathan menepuk kedua pipi Augie pelan. "I talked to Theodore Logan dan dia penasaran kenapa August Swaine ada di acara ini."
"...Theodore Logan?" Augie Augie berusaha mengingat-ingat nama itu yang seharusnya mudah kalau ia tidak sedang setengah mabuk. "Chairman Elizabeth Logan, Inc.?"
"Ya. In addition, dia CEO sejak enam bulan terakhir."
Augie ingat sekarang. Tentu saja ia tahu Theodore Logan dan perusahaan keluarganya, Elizabeth Logan, Inc. yang termasuk jajaran perusahaan fashion mewah yang terkuat di dunia. Dengan pendapatan perusahaan enam belas miliar dolar per tahun, Augie penasaran bagaimana pria ini memimpin perusahaan keluarganya.
Delapan bulan yang lalu, Michael Logan—ayah pria itu—mengurus sendiri kasus penggelapan dana oleh bawahannya sebesar dua ratus juta dolar dengan bantuan Swaine Law Firm. Zachariah Swaine banyak mendiskusikan kasus itu dengan Augie, tapi selama pembicaraan dengan kakeknya tidak terdengar apapun tentang Theodore Logan.
"Mmmm, I know him." Gumam Augie meskipun ia tidak yakin pernah mengenal Theodore Logan.
"As everyone should, he's a hot tea every girl would drink to spice up the chats."
Nathan memperhatikan Augie dengan khawatir. Meskipun ia tahu Augie begitu terlihat cantik tanpa usaha apapun, ia ragu Augie bisa menemui Theodore Logan dengan setengah mabuk dan tatapan yang sayu, juga ia bisa melihat lipsticknya yang sedikit pudar karena menempel di gelas wine.
"Girl, sepertinya lo harus ke kamar kecil. I'll give you five minutes, lalu habis itu kita bisa menemui Theodore. He wants to see you."
"Mm hmmm."
"Lo bisa ke kamar kecil sendiri kan? Please rapikan diri lo, Theodore Logan tidak mungkin memperistri wanita yang terlihat setengah mabuk."
_________________
Augie duduk selama sepuluh menit dan menghabiskan air putih di botol yang diberikan Nathan sambil duduk di kloset. Untung saja Nathan adalah orang pertama yang melihatnya dan membuat Augie sadar ia harus 'membereskan' dirinya sebelum bertemu langsung dengan Theodore Logan.
Tapi Theodore Logan tentu tidak akan berdiri di ballroom sepanjang malam, maka dari itu Augie segera keluar dari toilet dan memastikan dirinya terlihat sempurna di depan cermin. Wanita itu memastikan lipstick berwarna merah di bibirnya tetap terlihat menyala dan menjadi perhatian utama Theodore ketika berbicara dengannya.
Augie akan memastikan Theodore terpaku setidaknya lima detik demi memandangi bibirnya.
Ketika Augie merapikan rambutnya yang malam ini terlihat lebih bergelombang daripada biasanya, tiga orang wanita memasuki kamar kecil sambil bergumam—mengobrol dengan suara sedikit pelan dan berhati-hati, lalu berhenti di depan cermin di sebelah Augie.
"... What a shame, seharusnya keluarga Morton lebih teliti melihat siapa yang akan jadi menantu mereka."
Augie memperlambat gerakan tangannya merapikan rambut tanpa ia sadari.
"... Aku yakin semua orang sudah tahu berita ini, seharusnya sudah jadi rahasia umum yang ditutupi citra baik Camila ..."
"... Poor Alexander ..."
"... Alexander Morton yang malang, atau wanita itu yang tidak bisa melihat pria itu adalah wujud mimpi semua wanita?..."
"... Bayangkan seorang Alexander Morton dicampakkan demi tidur dengan pria lain ..."
"... Apa menurut kamu Alexander Morton akan tetap mengumumkan pertunangannya? ..."
"... Dan tetap mengakui wanita yang sudah hamil dengan orang lain sebagai tunangannya? Apa Alexander Morton akan sebodoh itu? ..."
Augie tahu malam ini ia datang ke gala milik Camila Morton, seorang Morton yang sama yang sedang dibicarakan tiga wanita bertubuh jenjang di sebelahnya—yang ia tebak adalah model yang bekerja untuk Camila. Juga seorang Morton yang sama yang Augie kenal tiga tahun yang lalu.
Alexander Morton. Ia tidak pernah lupa dengan pria itu. Tapi juga sekaligus pria yang ingin Augie abaikan dan benci.
Pria itu sudah bertunangan?
Dan... tunangannya hamil tapi tidak dengan dirinya?
"You good?" Tanya salah satu dari ketiga wanita itu kepada Augie ketika melihatnya sedikit kesulitan merapikan isi tasnya sendiri setelah merapikan rambut. Tangan Augie gemetar.
"Ya.. ya.. I'm good." Sahut Augie dengan sedikit kikuk dan berhasil memasukkan seluruh alat riasnya.
Augie segera keluar dari kamar kecil. Tapi ia tidak yakin kalau dirinya sedang terburu-buru menemui Theodore Logan yang mungkin sedang menunggunya, atau ia ingin menemui pria itu yang sangat mungkin datang ke gala ibunya.
"... Aku yakin akan sangat memalukan kalau Alexander Morton tetap datang ke gala, karena meskipun semua orang diam dan tidak membicarakannya, semua orang tahu pria itu baru saja dicampakkan ..."
____________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight in His Hands
RomansaAugie Swaine harus mencari seorang suami demi mendapatkan apa yang ia inginkan dari keluarganya sendiri. Alexander Morton adalah pria yang sedang marah dan patah hati mengetahui ternyata tunangannya, yang sangat ia cintai, mencintai dan telah hamil...