Siapa yang menyangka akan berjodoh dengan bias sendiri. Itu yang dirasakan Hyunjin. Pria manis yang akhirnya dipinang oleh Salah satu pria idaman wanita siapa lagi kalau bukan maknae kesayangan Sijeuni.Bahkan hyunjin sendiri tidak bisa membayangkan jika suaminya adalah orang yang selama ini dirinya idolakan.
Dahulu bangun tidur, matanya selalu melihat kearah bantal kesayangannya yang bergambar wajah jisung . Sekarang dirinya bangun sudah ada wajah bareface jisungnya.
Setiap malam sebelum tidur membayangkan pelukan jisung sebagai penghantar tidurnya kini dia benar benar merasakannya.
Bahkan tidak pernah sekalipun membayangkan akan tidur bersama jisung. Tidur dalam tanda kutip.
•••
Pagi itu mata hyunjin mulai mengerjap, menyesuaikan cahaya di kamarnya, tak lupa pelukan hangat dari suaminya, tubuhnya benar benar hangat karena kulit keduanya yang menempel tampa terhalang sesuatu dan di bungkus hangatnya selimut.
Dengan segera hyunjin membalikkan tubuhnya dan merapatkan tubuh kecilnya ke dekapan jisung. Wajah kecil itu begitu menggemaskan, ingin sekali hyunjin menciuminya.
Jisung tiba tiba tersenyum walaupun matanya tertutup.
" Morning" Guman jisung dengan suara beratnya
" Too" Jawab hyunjin masih mengamati wajah jisung
"Kiss ?" Pinta jisung membuat pipi hyunjin langsung merona.
Hyunjin langsung mencium bibir tipis itu dengan cepat membuat pria itu merengek karena tidak terasa.
Hyunjin kembali menciumnya lagi! Dan rengekan jisung kembali terdengar. Dengan kesal hyunjin memegang wajah jisung mempoutkan bibirnya dan menciumnya sekali lagi membuat pria itu terkekeh.
Lalu hyunjin memilih bersandar di dada bidang itu, mendengarkan ritme jantung suaminya.
" Mau lagi sayang?" Tanya jisung
" Kau tidak lelah? " heran hyunjin
" Aku hanya bertanya?" Sanggah jisung
" Alasan saja! " kata hyunjin mencubit perut jisung dan beranjak bangun.
•••
Hyunjin langsung kedapur untuk menyiapkan sarapan dan juga mpasi anaknya.
Kim Sungjin nama putri mereka. Yang kini genap 11 bulan.
Butuh perjuangan dari hyunjin untuk mendapatkan Sungjin kecilnya. Bahkan melalui banyaknya resiko yang harus dirinya tanggung.
Hyunjin sempat kritis saat melahirkan sungjin lantaran pendarahan hebat yang dialaminya. Dan itu menjadi pengalaman paling mengerikan bagi hyunjin dan juga jisung.
Bahkan jisung sempat tidak berani melihat anaknya itu karena sedikit trauma melihat istrinya yang mengeluarkan darah bak air dituang.
Dokter yang menangani hyunjin sampai bergetar karena melihat darahnya terus mengalir.
Mungkin itu akan dirinya ceritakan pada putrinya jika sudah besar nanti, bahwa ayah dan ibunya begitu sangat menyayanginya hingga rela melakukan apapun untuk kehadirannya.
