CHAPTER 14

256 37 9
                                    

Jangan lupa vote & comentt yaa!!
Happy reading yorobunn!!

.
.
.
.
.
"Bukti akan dipercaya sekalipun itu hasil dari sebuah manipulasi"
.
.
.
.
.

Ruang penyiksaan, atau yang kerap disebut dengan ruang bawah tanah selalu menjadi saksi betapa kejamnya sang raja menghukum orang-orang yang melanggar norma kerajaan. Seperti saat ini, terdengar jeritan mengenaskan dari seorang yang sudah berani mencuri salah satu benda yang dijaga kerajaan.

"A-ampun raja"

Ctass...

"ARGHHH....SAYA BERSUMPAH SAYA SUDAH JUJUR RAJA" teriak seorang pria paruh baya yang menjadi tersangka penyusupan 2 hari lalu dan mencuri senjata yang terakhir digunakan raja sebelumnya.

"Tidak mungkin putra ku yang menyuruh mu! Katakan pada ku siapa yang menyuruh mu!?" bentak davidson marah.

Penyusup itu mengangguk yakin "A-aku sudah mengatakan yang sebenarnya, memang pangeran yang memerintahku untuk mengambil pedang tersebut dan menjualnya dengan harga tinggi raja"

"Bunuh dia" ucap davidson sebelum melangkah keluar dari ruang berdarah tersebut.

"Panggil ketujuh putra ku untuk menghadap diruang pribadi ku"

"Baik raja"

♧♧♧

"Penyusup yang ngambil pedang kakek udah ketemu, dan ayah memutuskan untuk membunuhnya" ucap davidson pada ketujuh putranya yang kini sudah berkumpul diruang pribadinya.

Ketujuh pangeran mengerutkan dahi mereka bingung, tidak biasa sekali ayah mereka ini memberitahu hukuman seseorang pada mereka jika bukan mereka sendiri yang melihat aksi kejam ayah mereka itu.

"Lalu?"

"Penyusup itu bilang ada orang yang menyuruhnya" ucap davidson lagi sambil memperhatikan wajah salah satu putranya.

"Langsung aja, jorell gak punya waktu untuk denger basa basi ayah" ucap jorell santai.

Anak ini.

Huftt....

Davidson menghela nafas pelan "Malik, kenapa kamu nyuruh penyusup itu ngambil senjata kakek dan menjualnya?" tanyanya berusaha tenang.

Malik langsung menegakkan tubuhnya "What? Me? Ayah tunggu, ini kayanya ada salah paham deh"

Ohhayolah bagaimana bisa dia dituduh seperti ini.

"Awalnya ayah juga gak percaya, tapi bukti kamu ketemu sama orang itu ada ditangan ayah. So, jujurlah untuk meringankan hukuman mu t'first prince"

Malik menggeleng tak percaya "Yah, tunggu...malik beneran gak ngelakuin itu. Malik gak kenal sama orang itu"

"Gimana bisa kamu tau orang itu sebelum ayah kasih tau sama kamu siapa orang itu malik"

Oke, malik salah berucap!

Malik mengusap kasar wajahnya "Aku panik, gimana bisa ayah nud- What the!" protes dari malik kini berubah menjadi umpatan pelan saat davidson melempar beberapa lembar foto yang menunjukan malik sedang berbicara dengan seseorang.

"Bukti udah jelas, jadi mau ayah hukum dengan cara apa?" tanya davidson menatap tajam putra sulungnya.

"Ay-"

"Diam kalian, ini urusan ayah dengan putra pertama ayah. Kalian ayah panggil kesini supaya kalian tau kalau ayah gak memandang dengan siapa ayah akan memberikan hukuman" ucap davidson memotong ucapan reynard yang berniat membela malik.

He's The Hidden PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang