CHAPTER 11

271 36 14
                                    

Jangan lupa vote & coment ya!!
Happy reading semuaa!!

.
.
.
.
.
"Antara dendam dan egois"
.
.
.
.
.

Langit yang berwarna biru kini sudah berganti dengan langit gelap malam hari, dengan bulan dan bintang yang berhasil menambah keindahan langit malam itu. Dimalam itu jorell memilih untuk keluar dari daerah istana guna mencari udara segar seorang diri. Tadi hugo dan jemian sempat menawarkan diri untuk menemaninya, namun jorell menolak dan mengatakan bahwa pemuda itu sedang ingin sendiri.

Disinilah sang pangeran ketiga berdiri, ditepi pantai yang menjadi perbatasan antara daerah kerajaan keluarganya dengan daerah kerajaan harstoum. Pemuda yang mengenakan hoodie hitam itu memandang sebuah bangunan yang sejak tadi menjadi perhatiannya. Istana harstoum, tempat dimana seorang anak perempuan dibesarkan dengan kasih sayang yang begitu besar dari keluarga, anak perempuan yang kini memilih pergi dengan luka hati yang disebabkan oleh penghianatan suami dan sahabatnya sendiri. Anak perempuan yang diberi nama Tsafira yang bergelar Ratu Pertama dari Raja Davidson, yang kini namanya dikubur bersama dengan kepergian dirinya.

Pemuda yang memiliki kulit seputih susu itu memejamkan kedua bola matanya "Maaf...maaf karena jorell terlahir sebagai luka untuk sang ratu pertama. Ratu tsafira...apa anda membenciku?" tanyanya entah pada siapa.

"Dia tidak membencimu, dia tidak akan mungkin bisa membenci seorang bayi suci yang terlahir kedunia ini. Hatinya begitu bersih dan tulus, namun davidson dan youanna dengan teganya melakukan penghianatan yang begitu menyakitkan untuk sang ratu"

Jorell membuka kedua matanya dan mencoba mengenali pria paruh baya yang barusan menjawab pertanyaannya.

Sedangkan si pria paruh baya itu tersenyum lembut "Nama kakek Aldenour, kamu bisa memanggil kakek atau sedikit menambah nama kakek didalamnya" ucapnya.

Jorell mengulas senyum tipisnya "Kek alden, boleh jorell panggil dengan sebutan itu?"

Pria paruh baya tersebut dengan cepat mengangguk.

Jorell melempar pandangannya ke hamparan laut yang terbentang didepannya "Kakek siapa? Kenapa bisa ada disini?" tanya jorell.

"Kamu gak nyaman?"

Jorell dengan ragu mengangguk "Aku gak terbiasa dekat dengan orang asing"

"Kamu harus belajar karena kamu berasal dari keturunan kerajaan" ucap alden.

Jorell mengangguk "Emmm susah"

"Gak ad-"

"Maaf kek, aku angkat telfon dulu" ucap jorell memotong ucapan alden saat handphonenya menampilkan sebuah panggilan masuk dari jemian, lalu melangkah sedikit menjauh dari sana.

"Kenapa?" tanya pemuda berhidung mancung saat mengangkat telfonnya.

"Lo dimana?"

"Pantai"

"Pulang, udah jam makan malam"

"Gue skip"

"Paaan! Gak ada gak ada! Pulang sebelum gue jemput!"

Setelah mengatakan hal tersebut jemian langsung mematikan sambungan telfonnya secara sepihak membuat jorell menghela nafas kasar. Pemuda dengan kulit seputih susu itu kemudian memasukkan handphonenya kembali ke saku celana dan kembali berjalan mendekat pada alden.

"Kek, maaf aku harus balik ke istana" ucap jorell yang tanpa menunggu jawaban dari alden langsung melangkahkan kakinya menaiki mobil yang dikendarainya.

He's The Hidden PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang