Chapter 8 ' Nakal

1.6K 47 3
                                    

Happy reading
Typo bertebaran

Saka menyugar rambutnya yang basah ke belakang. Rasanya lebih tenang dan segar dari pada yang sebelumnya.

06.03

Sudah hampir malam, artinya Saka menghabiskan waktu sejam lebih di kamar mandi. Susah, terlalu susah untuk Saka mencapai kepuasannya. Tapi ia lelah harus terus mandi air dingin.

Hanya memakai kaos hitam dan celana selutut Saka keluar dari kamarnya. Dapur, taman, walk in closet, ruang keluarga. Tidak ada. Tidak ada Qiara disemua tempat yang ia cari.

Raut wajahnya menegas, rasa khawatir mulai mengerubungi hatinya.
"Mom, Qiara mana?" tanya Saka pada Irena.

"Hah? Kayaknya main didepan deh, tadi dia gk bilang apa apa"

Saka langsung mempercepat jalannya menuju halaman depan, tak memperdulikan Irena yang bertanya tanya padanya.

"Where r you Anna" gumam Saka. Matanya berkilat tajam mencari Qiara diseluruh taman dekat Mansion. Dimana gadisnya itu sebenarnya?!.

°
'

"Akh!"

Deg deg

Deg deg

Jantung Qiara langsung berdetak kencang saat terjaga dengan tiba tiba, nyaris saja ia akan terjatuh dari pohon ini. Astaga, Qiara tidak sadar tertidur disini, tunggu! Dimana anak kecil tadi itu?.

Qiara mencebik kesal saat dirinya ditinggalkan begitu saja. Hari sudah mulai gelap Qiara terlalu lama disini. Saka pasti mencarinya sekarang.
"Gimana cara turunnya" lirih Qiara menatap ke bawah.

Sangat jauh, Qiara tidak berani. Huaaa tolong Qiara hiks. Perlahan Qiara membalik tubuhnya, berusaha menurunkan kaki kirinya dengan perlahan. "Bisaa!!" gumam Qiara senang.

KRAKK

Sreeet

"AWWW!" teriak Qiara sakit saat kaki kirinya terjerembab kebawah karena dahan yang dipijaki nya patah.

Matanya berkaca kaca menahan perih dan panas, Qiara gk bisa, Qiara gk berani!.

"Anna"

"Hiks, Sakaa~" rengek Qiara, air matanya meluncur begitu saja saat mendengar suara Saka di belakangnya.

Saka menatap Qiara tak habis fikir, sebenarnya apa yang ia lakukan?.
"Anna turun"

Qiara menggigit bibirnya kuat saat mendengar suara dingin Saka, pasti Saka marah padanya. "Anna!" panggil Saka lagi, kali ini Saka berjalan lebih dekat.

"Hiks, hiks,,huu hiks" isak Qiara.

"A-aku g-gk bisa turunhiks"

"Lepasin pegangannya"

Qiara menggeleng kuat, nanti ia akan terjatuh, Qiara tidak mau. "Anna, lepasin pegangannya" ulang Saka lagi.

Belongs To SakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang