Setelah pulang dari berbelanja Mama Jong langsung mengantar Gulf pulang, setengah jam yang lalu menghubungi Mama nya dan meminta tolong untuk mengantar Gulf pulang.
"Ma, apa ini tidak terlalu banyak?"
"Apanya?"
"Barang-barang ini Ma,"
"Tidak, ini Mama sengaja membelikan kusus untukmu,"
"Tapi Gulf tidak enak,"
"Tidak enak dengan siapa? Sudah tidak perlu kau pikirkan, Mama pulang ya karna sebentar lagi Papa mu juga pulang dari kantor,"
"Iya Ma, salam untuk Papa,"
"Dimana Win dan Sean?"
"Mereka sudah tidur, mungkin mereka kelelahan,"
"Baiklah Mama pulang, sampai jumpa lagi,"
"Mama hati-hati di jalan,"
Setelah kepergian Mama nya Gulf pun merapihkan barang belanjaannya, ia tidak mengerti kenapa Mama nya itu membeli banyak barang untuknya, dan belum lagi Mama juga membelikannya sebuah mobil BMW keluaran terbaru.
"Daddy pulang,"
Terdengar suara Mew yang baru pulang, dan dengan segera Gulf menghampiri suaminya dan memeluknya erat.
"Kenapa Phi baru pulang?"
"Maafkan aku sayang, hari ini pekerjaan sedikit banyak jadi aku pulang malam, dimana anak-anak kenapa sepi sekali?"
"Tidak apa-apa aku mengerti, Win dan Sean sudah tidur sejak tadi, mungkin mereka sedikit kelelahan setelah berkeliling seharian,"
"Lalu, kau sendiri lelah tidak?"
"Apa maksudnya Phi bertanya seperti itu?"
Cupp...
"Jangan pura-pura lupa sayang,"
"Lupa apa? Kalau bicara yang benar kenapa,"
"Kau harus memberi jatahku, bukankah kau sudah berjanji?"
"Iya, aku tidak lupa,"
Entahlah Mew semakin gemas saat melihat istrinya seperti ini, dan ia pun terus menatap semestanya membuat Gulf salah tingkah.
"Jangan terus menatapku seperti itu,"
"Kenapa hmmm.. Kau malu?"
"Tentu saja aku malu,"
Lihatlah wajah Gulf menjadi merona hanya di tatap Mew, bagaimana Gulf tidak merona sudah sangat lama ia tidak bermesraan seperti ini dengan Mew, selama tujuh tahun ia hanya bisa melihat foto Mew dan sekalinya bertemu mereka langsung menikah.
"Sayang!"
Dengan lembut Mew membelai wajah cantik itu merapihkan rambut yang sedikit panjang dan berantakan, sedangkan Gulf hanya bisa memejamkan matanya saat Mew terus membelai wajahnya, tidak lupa Mew pun mengusap bibir plum kesukaannya dan hingga akhirnya ia pun mencium dan menyesap bibir itu, tidak ada nafsu dalam ciuman itu yang ada hanya ciuman mesra.
"Sangat manis," Ucap Mew saat menyudahi ciuman itu, membuat Gulf semakin merona mendengar pujian dari Mew.
"Phi sudah makan belum?"
"Belum!"
"Mau aku buatkan apa?"
"Apa saja sayang, jika kau yang masak pasti aku makan,"
"Dasar pembohong, nanti aku buatkan tumis brokoli saja, bagaimana?"
"Sayang, kau tau kan aku tidak suka makanan itu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesalahan Yang Sama (Tahap Revisi)
RomanceCerita cinta yang begitu rumit dan membuat emosi... Akankah berakhir happy ending?