Love & Life

Love & Life ㅡ Part 11

Tidak mungkin, tanpa kusadari aku hanya melihat padamu.
Meskipun berusaha membencinya, aku tak bisa menyembunyikannya.
Tak bisa begini, aku terus menginginkannya.
Aku ingin berkata bahwa aku jatuh cinta padamu.
Hanya ada dirimu meskipun dalam mimpi.
Ini tidak mungkin, namun aku mencintaimu.
[Younha - Can't Believe It - Transtlated by : Haerajjang.com]

-------- Love & Life XI -----------

Park Rae Mi

Ada telepon, angkat ayo cepat angkaat♬♬
Suara panggilan yang mencekam dari handphoneku mengganggu aktifitas tidur. Aku menggucek mata supaya dapat melihat dengan benar, lalu meraba-rabakan tangan di sekitar meja dekat tempat tidur. Dan hap--- aku menemukan hanphoneku yang sedang berdering. Tanpa memeriksa nama penelepon, segera aku menerima panggilan dan menempatkan handphone di telinga kanan.

"Park Raemi! Raemi! Raemi!!!" Seketika instingku menangkap bahwa jelas seseorang yang biasa meneleponku seheboh ini hanya ada satu orang, Oh Jimin.

"Di pagi buta seperti ini, kenapa kau meneleponku?"

"Ini keadaannya siaga 3!"

"Bicaralah yang benar!"

"Jung Taewon ..., Bukan, bukan. Kwon Hyobin ..., bukan, bukan. Bagaimana aku menjelaskannya ya? Intinya, sekarang kau harus cepat menyalakan televisi!"

"Di rumahku tidak ada listrik."

"Aku tidak sedang bercanda! Cepatlah lihat televisi!" Bipp--bipp.

Apa-apaan? Setelah bicara tidak jelas, Oh Jimin mematikan teleponku begitu saja? Menjengkelkan! Memangnya sedang ada apa di televisi? Kalau tidak salah Jimin tadi menyebutkan nama Hyobin dan ajussi, apa mereka sedang melakukan kolaborasi musik di televisi? Ah, bisa jadi. Hyobin kan ketua klub musik di sekolah kami. Untuk sesaat aku menoleh ke arah jam demi memastikan waktu, 09.00 am. Wow! Kemasukan hantu apa di hari libur seperti ini Jimin bisa bangun pagi?

Dengan kesadaran pikiran yang sudah terkumpul penuh, aku menghentakkan kaki ke lantai dan mulai beranjak dari kasur menuju ruang keluarga, tempat televisi berada. Sesampainya di sana, aku menemukan Eomma dan Appa yang sedang duduk sambil menonton televisi. Dengan jelas aku menangkap berita yang disiarkan sekarang; "MG Group, memiliki dua anak yang selama ini disembunyikan. Salah satunya adalah penyanyi yang sebentar lagi akan melakukan comeback, Jung Taewon. Meskipun Ia sebagai anak terlarang, dari ex mantan suami Ny. Lee Hyewon ..."

Aku tidak salah dengar? Ajussi... anak terlarang MG Group? Perusahaan yang kekayaannya mampu diwariskan untuk sepuluh keturunan? Dan berita tersebut menampilkan photo Jung Taewon dan di sebelahnya ...,

"Raemi! Bukankah itu Hyobin temanmu itu?" suara Eomma menyadarkanku dari kebingungan ini. Aku menoleh ke arah eomma masih dengan tatapan kosong, kalau benar itu Hyobin berarti hubungannya dengan Jung Taewon secara tidak langsung adalah ..., kakak-adik yang berbeda ayah?

"Eomma! Ada apa dengan anak ini?" kini suara Raegi yang mengisi pikiranku. Ia baru saja keluar dari kamarnya dan langsung bergabung, lalu mendudukan pantatnya di atas kursi. Semuanya tidak dapat dipercaya! Otak ku masih memproses berita yang ada di tv sekarang ini.

"Itu! Itu Hyobin Hyung 'kan? Ternyata hyung pewaris kaya!" Berapa kalipun aku menyangkal kalau itu bukan orang-orang yang kukenal, tapi tetap saja kenyataanya seperti itu. Bahwa Jung Taewon dan Hyobin ..., bersaudara. Seperti di drama-drama malam tentang dua saudara berbeda ayah yang terpisah jauh. Ya! Keadaan sekarang tepat seperti itu! T__T Apa semua ini benar?

Saat kepalaku sedang pusing-pusingnya untuk berpikir, telepon yang sedari tadi kugenggam berdering lagi.
Ada telepon, angkat ayo cepat angkaat♬♬
Layar handphone yang aku kira akan menampilkan nama Half-Idiot (nama kontak Jimin) ternyata nama Hong Manager-lah yang tertera jelas di atasnya. Aku terbatuk keras karena kaget. Lalu berlari kembali ke kamar setelah akhirnya memutuskan untuk menerima telepon itu. Jujur, aku sangat khawatir dengan bagaimana keadaan ajussi sekarang. Aku yakin dia sama terkejutnya seperti Hyobin.