Perasaan ini tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
Orang-orang berkata bahwa itu adalah cinta.
Sepertinya aku telah jatuh cinta.
Jantungku selalu berdegup untukmu. [DNPD Yuria- Falling in Love]*****
15 Years Ago.
Udara dingin menyergap siapa saja yang berlalu di sekitar bahu jalan, Musim dingin. Sinar matahari sekalipun belum bisa mengalahkan hawa musim dingin. Perempuan muda dengan beberapa lipatan di bawah kedua matanya dihiasi ekspresi letih tetap menggenggam tangan kiri anak laki laki kecil, dan membawa tas besar berisi baju baju dengan tangan lainnya. Perempuan itu mengehentikan langkah goyah miliknya, ia berjongkok menghadap ke anaknya, berlama menatap anaknya.
"Tae won-ah, kau mencintai eomma kan?"
"Ne, Tae Won sangat sangat mencintai eomma." Anak kecil yang dipanggil Tae Won itu menjawab dengan susah kerena bibirnya yang terasa membeku, ia menarik mantelnya kuat-kuat menepis rasa dingin yang menyeruak.
"Eomma akan pergi sebentar membeli teh hangat di persimpangan jalan itu." Kepala anak kecil itu sedikit menengadah mengikuti arah yang ditunjuk oleh jari ibunya. Ia menganggukan kepalanya pelan.
"Karena eomma akan segera kembali, kau tunggu di sini. Mengerti?" Tangan perempuan itu mengelus pelan rambut hitam anaknya yang disambut lagi dengan anggukan kepala.
"Sambil menunggu eomma membeli teh, kau makan ini." Ibunya menyodorkan satu kantong berisi bunggeopang kacang merah, tangan kecil Tae Won dengan sigap menyambutnya lalu menggambil salah satu dari dalam, memakannya dengan santai.
"Eomma pergi. " Taewon kecil itu melihat ibunya pergi menjauh sembari menggigit-gigit kecil bunggeopang yang ada pada genggamannya. Pergi menjauh untuk membeli teh hangat.
Suara jam berdentang keras untuk 23 kali mengudara bebas.Taewon kecil tetap berdiri tegak di depan toko bunggeopang sambil melemparkan pandangan lurus-lurus ke arah jalanan kota yang mulai menyepi. Toko bunggeopang yang menjadi sandarannya sedang bersiap siap untuk tutup, pemiliknya menghampiri Taewon kecil sebelum pintu toko benar benar dikunci.
"Adik kecil! Sampai kapan kau akan menunggu?" Paman pemilik toko membuka suara sambil menepuk pelan punggung Taewon kecil.
"Sampai ibuku datang." Taewon kecil menyimpulkan senyuman tipis di akhir katanya. Paman pemilik toko sudah menyerah, dia sudah mempersilahkan Taewon sedari siang untuk menunggu ibunya di dalam toko, tapi Taewon menolak dengan alasan jika ia menunggu dari dalam toko ibunya tidak akan bisa melihatnya dengan baik. Setiap pertanyaan yang ia utarakan akan mendapatkan balasan yang sama. "Aku akan menunggu sampai ibuku datang"
"Baiklah, setidaknya kau harus makan dan memakai ini". Paman pemilik toko mengulurkan satu kantong berisi bunggeopang beserta air mineral hangat dan satu lapis selimut tebal hangat yang ia selendangkan pada tengkuk Taewon.
"Terimakasih " Taewon membungkuk setengah hati dan dibalas seulas senyuman paman pemilik toko yang kemudian pergi meninggalkan toko miliknya dan Taewon yang sama sekali tidak akan berpindah posisi di tengah rasa dingin yang mencekam. Taewon mulai menurunkan badannya ke lantai depan toko, membuat silangan dengan kakinya tanpa menyentuh baik makanan maupun minuman pemberian paman pemilik toko, ia tidak memiliki hasrat untuk itu. Satu- satunya yang ia inginkan hanya bertemu dengan ibunya yang berjanji akan kembali setelah membeli teh hangat di sebrang jalan.
Taewon menekuk lututnya dan memeluk badannya sendiri untuk memberi rasa kehangatan sambil terus menatap nanar jalanan yang mulai senyap, sampai akhirnya matanya terlelap dalam relung.
Sinar bulan berusaha menghangatkan sosok menyedihkan Taewon saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love & Life
FanfictionJung Tae Won seorang Star Hallyu terkenal yang meminta Park Rae Mi untuk menjadi pacar pura pura, karena ia dituduh seorang gay disebabkan pernah menghadiri salah satu pesta gay tanpa disengaja. Park Rae Mi mempunyai teman bernama Oh Ji Min yang sed...