Dua bulan sudah berlalu kini kehidupan Mew semakin bahagia, Gulf benar-benar istri idaman setiap laki-laki dan Mew kini semakin posesif pada Gulf.
"Phi, hari ini siapa yang menjemput anak-anak? Kau atau aku?"
"Sepertinya hari ini aku akan sedikit sibuk sayang, jadi kemungkinan aku tidak bisa menjemput mereka,"
"Jika memang seperti itu biar aku yang menjemput mereka, dan aku ingin meminta izin pada Phi jika aku ingin pergi ke restoran Phi Joss, apa Phi mengizinkan?"
"Tentu saja aku mengizinkan, kau boleh mengunjungi Joss itu tidak masalah,"
"Apa Phi tidak marah?"
"Untuk apa aku marah sayang, kau dan Joss sudah mengenal lama jadi aku percaya,"
"Terimakasih Phi,"
Inilah yang Mew sukai dari Gulf jika ingin pergi selalu meminta izin padanya, dan Gulf pun tidak boros ia selalu bisa menyimpan uang yang ia berikan, namun entah mengapa akhir-akhir ini ia melihat istrinya sedikit pucat.
"Sayang!"
"Iya Phi, ada apa?"
"Apa kau baik-baik saja?"
"Ya, aku baik-baik saja, apa ada yang salah dariku?"
"Tidak, hanya saja kau seperti sedikit pucat, jika kau sakit katakan padaku jangan hanya diam saja,"
"Aku hanya merasa jika akhir-akhir ini tubuhku terasa sedikit lelah, dan perutku selalu mual di pagi hari, mungkin saja aku sedang hamil,"
"Benarkah itu sayang, ayo kita pergi kerumah sakit kita periksa ke dokter,"
"Sabar Phi, aku harus memastikannya terlebih dulu, kalau memang positif besok kita kerumah sakit,"
"Kau tau jika itu terjadi aku akan sangat bahagia, karna akan ada anggota keluarga baru di rumah ini,"
Tak heti-hentinya Mew menciumi istrinya ia sangat bahagia mendengar kabar ini, namun ia harus bersabar untuk memastikan semuanya.
"Sudah sana Phi berangkat ke kantor, sudah siang nanti Papa akan memarahimu jika kau telat lagi,"
"Iya sayang, kau hati-hati di rumah dan nanti jangan terlalu kencang membawa mobilnya,"
"Iya suami,"
Cupp..
Setelah kepergian Mew ke kantor Gulf pun membersihkan rumahnya sebelum menjemput anak-anak nya, walaupun terkadang lelah ia tidak ingin menyewa ART karna ia takut seperti yang di sinetron itu yang suka menggoda majikannya.
Tak terasa kini waktu sudah menjelang siang, Gulf yang sejak tadi sibuk pun bergegas mandi dan menjemput anak-anak nya.
"Phi, itu Papa sudah datang," Ucap Sean saat melihat Gulf keluar dari mobil.
"Papa!"
"Sayang, maaf Papa sedikit telat menjemput kalian, apa kalian sudah sejak tadi?"
"Belum Pa,"
Gulf memperhatikan Sean dan sepertinya ia habis menangis.
"Sean, ada apa denganmu sayang? Apa kau habis menangis?"
"Tidak Pa!"
"Jawab Papa dengan jujur sayang, jangan menyembunyikan apapun dari Papa, itupun jika Sean menyayangi Papa,"
Sean hanya diam saja bahkan kini ia menangis membuat Gulf semakin hawatir.
"Win, katakan pada Papa apa yang terjadi pada Sean?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesalahan Yang Sama (Tahap Revisi)
RomanceCerita cinta yang begitu rumit dan membuat emosi... Akankah berakhir happy ending?