4. She's Growing Well

2.4K 527 64
                                    

Seperti malam-malam sebelumnya, ia tak akan memilih pulang setelah semua pembelajaran kampus selesai. Entah menyambangi night club atau mengikuti balapan liar di pinggir kota, Lisa akan pergi kemana pun asal bukan rumahnya.

Entah sudah berapa lama Lisa kehilangan arti rumah sebenarnya. Dia seperti tidak memiliki tempat untuk pulang. Karena pada bangunan megah itu, Lisa sudah kehilangan semuanya.

Sejak kecil, ia tak pernah merasakan hangatnya sebuah keluarga. Bahkan ketika ibunya masih hidup. Karena kedua orang tua itu seperti sibuk dengan dunia mereka masing-masing. Sampai belakangan Lisa tahu bahwa Jinhyuk yang selalu menyambangi istri keduanya, serta Dahee yang memilih menyibukkan diri dengan perusahaan untuk sekedar mengurangi rasa sakit hatinya.

Lisa ingin tertawa mengetahui hal itu. Ibunya bahkan terlalu tenggelam dalam rasa sakitnya sendiri, tanpa mengingat jika Lisa masih membutuhkannya.

"Kalian tahu hal langka? Siang tadi, seorang Choi Lisa menawarkan orang lain untuk duduk dan makan siang bersama kita dalam satu meja." Suara Eunwoo membuyarkan lamunan Lisa.

Gadis itu memutar bola matanya jengah. Seakan perlakuannya siang tadi seperti keajaiban yang tak mungkin terjadi.

"Eoh! Kalian akan tertawa jika melihat bagaimana Lisa mendadak menjadi seorang pahlawan." Nam Jungkook yang juga menjadi saksi bersama Eunwoo ikut mengoceh.

"Benarkah adik kecil kita seperti itu? Kemajuan yang sangat pesat sekali!" Park Jaehyun mengacak rambut Lisa dengan gemas.

Teman-temannya ini begitu semangat menggodanya. Bagaimana jika mereka tahu ada hal yang lebih parah tentang kemarin? Dimana Lisa dengan mudahnya mengobati luka seseorang bahkan mengantarnya pulang? Lisa yakin, teman-temannya akan terus mengungkit hal itu sampai mati. Lisa benar-benar tak akan membiarkan mereka tahu.

"Sudah kubilang berhenti memanggilku adik kecil! Aku ini ketua club motor kalian!" Lisa mendesis, sembari membenarkan poninya yang berantakan karena ulah Jaehyun.

"Kau memang---"

"Jangan membawa-bawa umur! Kita ini seumuran!" Lisa segera memotong ucapan Mingyu. Pria itu akan mengungkit kelahirannya di penghujung tahun untuk selalu menang berdebat.

Keempat temannya itu terkekeh dan enggan berdebat lagi. Memilih mulai fokus pada pertandingan balap liar yang akan segera di mulai.

Kedua motor sport itu kini sudah melaju meninggalkan garis start. Lisa yang biasanya selalu antuas menonton anggotanya melakukan balapan, kini mulai tak fokus.

"Aku... Rasanya seperti merasa tidak asing dengan Jisoo Sunbae." Hingga akhirnya Lisa mulai menyuarakan kegelisahan hatinya. Hal ini juga yang membuat dia dengan mudah menawarkan kursi di depannya untuk Jisoo.

Padahal, Lisa selalu enggan berdekatan dengan orang lain di manapun itu kecuali keempat teman pria serta anggota club motornya. Namun sikap gadis itu terasa berbeda tadi siang. Dia seperti merasa tak tega melihat Jisoo yang kebingungan.

"Tentu saja. Banner wajahnya saja ada di gerbang masuk. Kita sudah melihatnya setiap hari." Jungkook menyahut. Sebagai sahabat 1 almamater bersama Lisa dan Eunwoo, ia pun tak asing dengan sosok Jisoo.

Tapi yang Lisa rasakan berbeda. Ini bukan tentang seberapa sering dia melihat wajah Jisoo memenuhi kampus mereka. Ia seperti melupakan sesuatu terkait sosok itu.

"Eoh, lihat. Adik kecil pemberani kita datang lagi hari ini." Pemikirannya tentang sosok senior yang tak asing itu seketika berantakan.

Seorang pria berambut blonde dengan tindik di bibirnya mendatangi Lisa. Pria yang Lisa kenal sebagai Hong Mino. Ketua club motor lain yang selalu menjadi rivalnya.

LabyrinthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang