•14 - Reihan tantrum dikit

166 36 17
                                    


"emang gapapa ya gua 20 tahun tapi yang lain masih pada belasan?"

"pertanyaan lu aneh. gapapa kali, yang 20 tahun gak cuma lu."

"telat banget gak sih, Rei?"

"gak ada kata telat buat menempuh pendidikan."

"sekalipun buat kriminal?"

Mobil berhenti—tepat di tepi jalan sebelum gerbang masuk menuju kampus yang sangat ramai orang di sana. Berpakaian putih hitam, sama dengan yang dikenakan Dipta.

Reihan menoleh begitu mendengar pertanyaan terakhir dari pacarnya. Ia mengarahkan telunjuknya pada bibir Dipta. "lu bukan kriminal."

Dipta hanya mengangguk. Ia memakai tasnya, dan menoleh pada Reihan lagi sementara tangan kirinya sudah siap membuka pintu mobil.

"bakal capek gak ospek? udah lama nggak ketemu banyak orang, jadi takut," tanya Dipta ragu-ragu.

"makanya seminggu sekali gua ajak lu ke panti," cibir Reihan. "gapapa. sokab sana sama orang-orang."

"kata kak Arjun gak boleh cari temen deket."

"kacangin aja dia kan orang gila."

Dipta sudah turun, tetapi masih menunduk dan tetap menjaga pintu mobil agar terus terbuka. Ia enggan tersenyum, padahal Reihan tengah memberikan senyum pemberi semangat terbaiknya hari ini.

"beneran gak apa-apa?" tanya Dipta lagi.

"gapapa, serius. semangat, lovee."

Reihan tetap di sana, memastikan Dipta masuk ke dalam area kampus—ikut berdiri di antara ramainya orang-orang.

Ia termenung teringat Dipta sempat menolak kuliah karena merasa pesimis.

"kriminal kayak gua nggak boleh ada di sana."

Reihan sedih jika mengingatnya. Namun, membuat Dipta mau melanjutkan pendidikannya itu, sebuah pencapaian tersendiri. Ia sangat berterimakasih pada Arjuna karena mau membantu membujuk Dipta.

Hampir 1 jam Reihan di dalam mobil. Orang-orang berseragam putih hitam berganti dengan polisi dan para panitia yang beberapa Reihan sudah mengenalnya. Dari dalam, ia bisa melihat Jonathan berlari masuk setelah dimarahi oleh beberapa teman di sana.

"Jo... Jo... ngajarin telat, kaga bener."

Setelahnya, Reihan memilih untuk pulang. Ia masih ada kelas online nanti. Namun, sepertinya ia tidak akan fokus karena harus memikirkan Dipta. Selama perjalanan kembali ke rumah pun, otaknya tidak bisa tenang.

Reihan merasa ada yang janggal.

Dan perasaan itu hilang ketika melihat sebuah benda berada di dashboard mobilnya.









reihan's phone

jonathan

JO
JO DIPTA GA PAKE PIN SAMA PITA

6× panggilan tak terjawab

pls gua masuk lewat pintu belakang bisa KAGAK

3× panggilan tak terjawab

JO

BERISIKKK
dipta udah dikurangi poin, cuma sempet dimarahin aja tadi

SIAPA YANG MARAHIN DIA

yumi
salah sendiri anaknya ga pake, orang udah disuruh

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

pacar gua (sequel alter) - slowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang