•4

633 94 13
                                    

dipta

dipta di mana?
kamu pergi sama siapa?

adaa, temen ini

kakak ga kenal dia

ini temen sma dulu

pulang

dih kenapa

share loc
kakak jemput

habis ini aku pulang

skrg

kak arjun bawell
JANGAN DITELEPON
IYA AKU PULANGGG
KENAPA SIH

reihan

adek gua ada di deket kampus lu
gua apa lu yang jemput

lah ngapain
gua jemput

sama nindy
pacarnya dean(?)
katanya temen sma dia dulu
dean bareng orang-orang yang dulu ngebully adek gua di sekolah kalian
kan?









"Diptaa!"

Terkejut mendengar suara familiar ini, Dipta menolehkan kepala ke belakang. Melihat Reihan turun dari motor menghampirinya.

"ngapain di sini? kok ga bilang lagi di sini? sama siapa tadi?"

Pasalnya ketika Reihan datang, pacarnya itu sudah sendirian.

"sama Nindy. dulu satu kelas sama kita pas kelas 11 itu, tau ga?"

"Diptaa, kita ga pernah satu kelas."

"oh? maaf lupa," sesal Dipta. Sepertinya ingatan dia belum pulih sepenuhnya.

Reihan memaklumi, lagi pula bukan sekali dua kali ini terjadi. Menolehkan kepala ke sana kemari, "sekarang orangnya di mana?" Mencari keberadaan oknum yang dimaksud.

"pulang?"

Jawaban yang kurang memuaskan, padahal Reihan kemari kurang dari 5 menit setelah Arjuna memberi tahunya.

"Dipta, ga lagi bohong kan?" Menyipitkan mata curiga.

"kaga, Rei. kenapa sih emang?"

Reihan menggelengkan kepala, menggandeng tangan si pacar agar menuju ke motor. Namun belum berniat pulang, lagi pula di sini tempatnya nyaman.

Bisa melihat pemandangan kota bawah dari tempat ini.

"Nindy tuh pacarnya Dean, tau?"

Kali ini Dipta mengangguk, menurut ketika Reihan menyuruhnya duduk di atas motor. Sementara lelaki itu berdiri menghadapnya menutupi pemandangan.

"mungkin kak Arjun takut lu kenapa-kenapa. kalo gua ya gapapa sih lu mau main ama dia, tapi jaga diri ya?" Ucap Reihan, tersirat nada khawatir di sana.

"dih gua kan anak Judo. lu aja kalah sama gua," sombong Dipta.

"oh mau lagi?"

"ga mau."

Reihan tertawa kecil, "gemes. mau pulang apa jalan-jalan dulu?" Tawarnya kemudian.

"pulang. sini gua nyetir—"

"gak."

"dih pelit."

"biar!"










pacar gua (sequel alter) - slowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang