Seharusnya ketika bermain coret-coret kemarin, Dipta harus menyuruh Reihan meletakkan love merahnya pada ujung kiri tepat di overprotective, bukan di tengah.
"JANGAN DONG, TUNGGUIN GUA!" Teriakan Reihan dari seberang telepon. Entah apa yang dia lakukan tapi sepertinya masih ada di lingkungan kampus.
"dih elu ga mau ngajarin main twit," cibir Dipta malas.
"YA EMANGG LU GA BOLEH MAIN TWIT SAMA KAK ARJUNAAA, CIL!" Seru Reihan semakin tidak santai.
"boleh!"
"KENAPA JADI LU YANG NGAMBEK?!" Reihan membuang napas lelah, "oke boleh main twit tapi entar tunggu lu sembuh total dulu ya?" Mencoba mencairkan suasana.
"lu paham bahasa ga sih?"
"ELUU YANG PAHAM GAK? orang ga dibolehin juga!"
"BOLEH!"
"GA BOLEH!"
"BOLEH?!"
"ah bodo lah si maneh, udah teh jangan ya jangan, sok sana... ga usah lah lu manggil urang lagi, dibilangin batu pisan."
Dipta meneguk sulit ludahnya begitu telepon dimatikan sepihak. Merasa bersalah saat itu juga. Karena awalnya dia berpikir jika Reihan marah karena dia bersama—
"Wan, fotonya upload di akun lu aja deh. gua masih ga boleh main Twitter."
—si Awan.
Postingannya;
the reply;
pacar gua
rei
ga jadi main twit kok
maaf
ga mau ketemu juga ya?"ga jadi main twit tapi foto berdua di tempat bang Hanif maksudnya gimana sih ah kesel si Dipta bikin gua gila lama-lama hadeuh." Mendumel sendiri di dalam kamar, tanpa berniat membalas chat dari pacarnya yang seharian ini dia abaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
pacar gua (sequel alter) - slow
Teen Fiction"pacar gua, DOANG." isinya Reihan, Dipta, dan teman-teman. sama orang-orang nyebelin yang suka ngaku jadi pacar Dipta. ⚠️bxb, sequel dari alter (kalo mau dibaca langsung ke sini gapapa cuma nama-nama karakter aku ga tulis ulang di sini:D) starts: 0...