Part 4 : Secret secret

34 6 0
                                    

"Sial! Kenapa lewat sini macet juga sih!" Seungmin memukul stirnya karena sedikit emosi. Tidak heran sih karena beberapa kali dia memutar jalan mencari yang sepi, tapi tetap semua jalanan begitu macet.

Walaupun hujan belum begitu reda ada banyak orang yang masih memadati jalanan, dan mobil-mobil yang lewat juga menambah kepadatan jalan raya.

Seungmin biasanya begitu sangat sabaran menghadapi kemacetan, tapi dia tidak tega melihat Jia yang dari tadi menggigil karena kedinginan.

Padahal Seungmin sudah mematikan pendinginnya dan memberikan coatnya untuk Jia tapi masih saja Jia menggigil karena kedinginan.

"Ng, sebenarnya belokan pertama ini menuju rumahku. Apa kau mau mengganti bajumu sementara di rumahku?"

"A-aku akan mengantarmu pulang kok begitu jalanan tidak begitu macet." Seungmin dengan cepat menambahkan karena takut Jia berpikir macam-macam

Tanpa menjawab Jiapun mengangguk, tampaknya dia sudah begitu tidak tahan dengan dirinya yang begitu basah.

*****

"Ru-rumahmu besar sekali.." ucap Jia begitu dia menginjakkan kakinya ke sebuah mansion yang besar.

Jia masih tidak percaya seorang pegawai magang sepertinya memiliki rumah yang begitu besar. Nuansa rumah Seungmin minimalis yang di dominasi warna putih.

"Kau tinggal disini sendirian?"

Seungmin mengangguk sambil merapikan sepatu mereka berdua

Ruang tamu nya tampak rapi dan cukup luas, sangat disayangkan jika rumah itu hanya di huni seorang sendirian.

"Se-sebenarnya ini bukan rumahku. Aku hanya menyewa lebih tepatnya dipinjami, kebetulan sepupuku yang memiliki rumah ini. Aku diizinkan tinggal asal bisa merawat rumah ini dengan baik."

"Ah." Jia mengangguk sambil tetap menatap seisi ruangan. Terus terang Jia baru pertama kali masuk ke rumah yang begitu besar seperti itu.

"Karena aku tidak memiliki baju perempuan, Kalau kau mau, kau bisa memakai bajuku.." Seungmin menyerahkan sebuah t-shirt oversize dan Jia mengambilnya. Kemudian dia izin untuk ke kamar mandi menggantikan bajunya yang basah dengan baju Seungmin.

Jia keluar dari kamar mandi dengan sedikit malu-malu. Baju itu tampak besar di tubuh mungil Jia. Tapi baju itu tidak menutup sempurna kaki jenjang Jia jadi pahanya sedikit terekspos membuat Jia sedikit tak nyaman. Tapi memang dia tidak punya pilihan lain lagi.

"Kau mau minum apa? Mau aku ambilkan soju? Lumayan untuk menghangatkan badan." ucap Seungmin

"Mau!" jawab Jia cepat

Seungmin mengeluarkan dua botol soju dalam lemari pendinginnya.

"Ghamsa hamnida." ucap Jia sebelum dia menegak botol minuman ditangannya.

Rasanya alkohol memang tepat untuk mengobati patah hati.

"Tunggu aku ambilkan cemilan dulu." Seungmin beranjak dari tempat duduknya tapi saat dia kembali Jia sudah menghabiskan dua botol di tangannya.

"Aku boleh minta lagi?"

Sebelum sempat Seungmin menjawabnya, Jia sudah berjalan menuju lemari es dan mengambil dua botol lagi.

"Gumanhae. Kau sudah mabuk." Seungmin mengambil botol soju yang ada ditangan Jia.

"Satu teguk lagi. Ayolah, toleransi tubuhku terhadap alkohol itu tinggi." Jia merebut botol Soju dari tangan Seungmin

"Stop Jia. Sudah cukup."

"Biarkan aku mabuk, Seungmin. Hari ini aku ingin melupakan apa yang membuatku patah hati."

•GOLD DIGGER• Kim Seungmin SKZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang