(3)

1K 71 0
                                    

Keesokan pagi yang cerah dan terang benderang.

Relka terbangun dari tidurnya dan melihat ke sekitar, rupanya itu bukan mimpi.

Relka benar-benar diberikan kesempatan untuk hidup ke dua kalinya, tentunya Relka akan memanfaatkan kesempatan ini untuk hidup lebih baik dan jelas membuat keluarga ini menyesal mengabaikan anak yang menjadi tubuhnya.

Relka turun dari kasur dan beranjak masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelahnya, Relka mengenakan seragam sekolahnya karena tubuh Arel yang dipakainya ini rupanya seorang pemuda yang berada pada jenjang pendidikan sekolah menengah ke atas.

Relka menghela nafas dan memutuskan untuk keluar dari kamarnya sembari membawa tasnya.

Sebelum itu, tidak lupa mengambil uang di bawah kasurnya, sebuah celengan yang berisi uang hasil jerih payah yang dilakukan Arel untuk mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu dirinya diusir dari rumah.

Cklek.
Relka keluar dari kamar dan berjalan menuju ke ruang tamu, tentunya harus melewati ruang makan yang sudah diisi oleh orang-orang yang Relka tidak suka.

Apalagi, tatapan mereka begitu intimidasi. Namun itu bukan halangan bagi Relka untuk melewati mereka begitu saja.

"Dimana sopan santun mu, Arel?" Suara itu berasal dari kakak kedua Relka yang bernama Vines Louis Kalingga. "Seharusnya kau makan dulu sebelum pergi," Lanjutnya.

"Louis, sebaiknya tidak usah meladeninya," Ucap kakak sulung Relka yang bernama Caine Lucairo Gardenia, "Dia itu tidak memiliki sopan santun--"

"Ah, banyak omong kalian berdua! Aku makan atau tidak itu bukan urusan kalian berdua, paham?" Tutur ucapan dari Relka membuat si kembar bersaudara ini terkejut.

"Ish! Kakak tidak boleh kasar dengan abang Vines dan abang Caine, itu tidak baik--"

"Anak kecil tidak boleh ikut campur," Ucap Relka sambil menunjuk anak pungut yang menjadi bagian dari Keluarga Kalingga, yakni Alisha Chantika dengan penambahan Kalingga di belakang namanya.

Alisha tersentak dan sedikit mengeluarkan air matanya sedikit, matanya tampak berkaca-kaca dan tentunya membuat si kembar bersaudara menatap Relka dengan tatapan musuh.

Relka sendiri hanya mengedikkan bahunya dan berjalan pergi keluar rumah, namun sebelum itu pintu utama dihalangi oleh bodyguard.

Relka menatap ayahnya dengan kesal, "Biarkan aku pergi ke sekolah!"

Ayah Relka yang bernama Bastian Chandra Kalingga yang memiliki rupawan yang terlihat muda, tapi hampir berkepala empat dan suara khas beratnya itu dengan penuh ketegasan, "Duduk atau saya kurung kamu?"

Yang tentunya membuat Relka tidak memiliki pilihan lain selain mengikuti perintah pria yang menjadi sumber masalah hidupnya.

Relka duduk di kursinya yang tentu jauh dari ayah, si kembar dan adik jadi-jadiannya.

Relka menatap berbagai hidangan di atas meja yang terlihat mengunggah selera bagi siapapun melihatnya.

Tentunya, Relka ingin memakannya, tapi karena gengsinya yang terlalu tinggi apalagi harus tunduk dengan orang-orang yang menindasnya, wajar jika Relka tidak sudi.

"Kakak harusnya makan, jangan hanya diam saja--"

"Halah, diam kau lonte pungut," Ejekan yang dilontarkan Relka terhadap Alisha, membuat Alisha menitikkan air matanya dan si kembar langsung berdiri dari kursinya.

"Kurang ajar!" Teriak Louis yang tidak terima adik kecilnya dihina seperti itu.

Terlebih, Lucairo yang sudah bersiap-siap membogem wajah Relka jika saja ajudan Chandra yang bernama Gehenna menahan bogeman Lucairo dengan tangannya.

Sky's Dream [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang