(11)

417 43 1
                                    

Beberapa hari berselang.
Sekolah Gemilang masih saja dihebohkan dengan berita bahwa 'Alisha adalah anak pungut di Keluarga Kalingga'

Banyak sepasang mata yang melirik ke arah Alisha dan banyak pula mempertanyakan hal ini kepada Lucairo dan Louis.

Termasuk Aubrey yang mendekati Lucairo untuk menanyakan kebenaran berita tersebut, "Beneran itu beritanya? Kok bisa sih--"

Bruk!

Lucairo mendobrak meja, ia benar-benar kesal karena terus ditanyakan ini dan itu tanpa henti, "Sudah berapa kali aku beritahu, semua berita itu hoax dan fitnah!" Tegasnya.

Leopold mendekati Aubrey dan menyuruhnya untuk menjauh dari Lucairo, sebentar lagi amarahnya akan meletus.

"Arghh! Kalian ini memiliki telinga, bukan? Kenapa tidak dengar baik-baik?!"

Lihatkan, Lucairo benar-benar marah.

Seorang pemuda yang bernama Affandy Bin Efendis menepuk pundak Lucairo untuk menenangkannya, namun itu tidak berhasil.

Lihatlah, garis imajiner kesal Lucairo muncul di kepalanya.

Untungnya Louis datang sambil membawa beberapa snack, "Daripada kau kesal sendiri, lebih baik kau makan segera."

Lucairo langsung memakan snack pemberian Louis, lagipula dirinya lapar karena terus dihalang-halangi oleh teman-teman sekelasnya tentang adik bungsunya.

"Dimana tango milikku?" Tanya Affandy.

"Aku memberikannya kepada Alisha," Jawab Louis.

"Hei Louis, apa benar adikmu itu Alisha--" Leopold segera mencubit bibir Aubrey, mulutnya benar-benar gatal sekali.

"Terserah kalian ingin percaya atau tidak, aku tidak terlalu memusingkan pandangan kalian semua," Tutur Louis dengan santainya.

.
.
.

Kembali kepada Relka.
Saat ini, ia sedang tidur di dalam kelas.

Ia menikmati waktu senggang ini, apalagi guru matematika tidak datang karena izin sakit.

Tentunya kelas Relka akan terasa ramai, banyak teman-teman sekelasnya membahas Alisha Si Anak Pungut.

"Seperti tidak ada topik lain yang dibahas," Monolog Relka sambil memandangi langit-langit atap sekolah.

"Ayo kita makan bersama di kantin!"

"Woarghh!" Relka langsung membenturkan kepalanya dengan kepala Farel.

Benar-benar mengagetkan. Farel muncul begitu saja di hadapannya seperti hantu.

Iffah dan Ottavian tertawa kecil, Al-Bokiah mengambil plester dalam tas nya, berjaga-jaga saja kepala Relka berhasil menggeser otak Farel.

"Awch! Maaf membuatmu terkejut," Ucap Farel.

Relka memaafkannya dan berjalan menuju ke kantin bersama Farel.

Sepanjang perjalanan, rumor tentang Alisha sebagai anak pungut menyebar dengan luas, tidak hanya para pelajar saja. Termasuk guru dan staff pun ikut membahas hal tersebut.

"Berarti Alisha tidak akan dapat mewarisi kekayaan Kalingga."

"Aku penasaran bagaimana perasaan Keluarga Gardenia."

"Lucairo dan Louis juga sedikit aneh, kenapa dia begitu menyayangi anak pungut?"

"Berarti Alisha hanyalah anak miskin dong sebenarnya?"

"Beruntung sekali Alisha diadopsi oleh Kalingga."

"Kapan, ya? Aku bisa seperti gitu juga."

"Tsk, berarti Alisha itu kita bisa bebas melakukan apapun kepadanya, toh dia juga terlalu cengeng."

Sky's Dream [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang