{1}

1.4K 162 18
                                    

Dingzhi memegang kedua bahu Dongjun dengan erat, menatap penuh dengan keseriusan.

Dongjun entah kenapa melihat itu menjadi tegang, sebenarnya apa yang mau dikatakan Dingzhi.

"Sebenarnya.....aku adalah......"

Dongjun tegang dan menegak air liurnya begitu juga Dingzhi

Sebelum sempat menyelesaikan kalimatnya datanglah seseorang

"Baili Dongjun!"

Lei Mengsha datang.
Suasana hati Dingzhi menjadi kesal,ingin sekali dia memukul orang ini.

Dongjun yang mendengar itu reflek melepaskan pegangan di bahunya.

"Ada apa Lei Mengsha"

"Aiya,kau ini ayo cepat kembali ke kamarmu besok kalian akan melaksanakan ujian tahap akhir.
Masa jam segini masih disini, cepat kembali!"

"Aku masih harus berbicara dengannya"
Ucap Dongjun sambil menunjuk Dingzhi

Dingzhi mulai berfikir
'Mungkin besok saja, lagipula benar sudah jam segini,biar Dongjun istirahat dulu.

Sepertinya aku terlalu terburu-buru, kalau ku ungkapkan sekarang dongjun pasti terbawa perasaan dan besok tidak bisa mengikuti ujian besok

Tidak boleh dia harus lolos,dia harus tetap menjadi muridnya master Li.'

Dingzhi menatap Lei Mengsha lalu menatap Dongjun

"Kita lanjutkan besok saja,oh untuk ujian besok kan ujian tim aku akan memilihmu, bagaimana?"

Dongjun juga melihat Dingzhi
Lalu tersenyum

"Kebetulan aku juga mau memilihmu
Tentu kita satu tim besok"

Dingzhi ikut tersenyum

"Baik, kalau begitu sana Istirahat.
Supaya besok badan segar"

Dongjun mengangguk

"Hao..(baik)"

Lei Mengsha yang dari tadi melihat interaksi mereka entah mengapa merasa ada yang mengganjal.

Mereka seperti sudah sangat dekat, hubungan diantara mereka susah dijelaskan.

"Nah begitu, Baili Dongjun sana!"

Dongjun sekarang kesal ,dari tadi disuruh² oleh orang ini.
Padahal saat disuruh Dingzhi dia tidak merasa kesal tapi saat disuruh lei Mengsha entah kenapa dia kesal.

"Aku mengerti, tidak usah menyuruh-nyuruh begitu."

Dongjun pun meninggalkan tempat itu dan segera pergi kekamarnya

Setelah Dongjun pergi susana menjadi canggung antara Dingzhi dan Mengsha.

"Na.... kalau begitu aku pergi...kau juga istirahatlah"

Ucap lei Mengsha lalu pergi.

"Dasar orang yang menyebalkan"gumam Ye Dingzhi.

Dia pun juga pergi kekamarnya.
Setelah memasuki kamarnya dia duduk bersila dan mulai berkulitivasi.

"Hmm apa ini, kenapa?"

Wajah Dingzhi menunjukkan dia sedang binggung.

"Ilmu hampa yang kupelajari di kehidupan sebelumnya,masih ada dan ada di tahap 3.

Walau begitu syukurlah sepertinya hati Ibisku tidak ikut.

Hahh

Bagus dengan begini kultivasi ku akan lebih cepat, jujur aku ragu apakah aku bisa melindungi Dongjun dengan kemampuanku yang sekarang, tapi dengan ini aku jadi lebih tenang.

Untuk DirimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang