{5}

676 95 4
                                    

Di kamarnya Dongjun menunggu Dingzhi dengan tenang, sebelum pergi Dingzhi membaringkannya.
Takut Dongjun yang masih lemah jatuh?

'Kenapa aku terus memimpikan Yun-ge ya...

Dan sekilas tadi saat aku melihat Ye Dingzhi,aku seperti melihat Yun-ge.

Ahh rasanya aku inggin duduk, tapi badanku ini malah tidak mau diajak kerja sama.

Memalukan,
Dan Ye Dingzhi itu malah meninggalkanku sendirian,bukannya dijaga kek.Dia kan bisa meminta pelayan membuat bubur.

Tunggu kenapa aku malah kesal ya?

Ahh bosan....,hanya berbaring dan melihat atap dan jendela sungguh membosankan'

Tiba-tiba Roufeng datang
Setelah berjalan tergesa-gesa.
Setelah dia mendapatkan kabar jika Dongjun sudah sadar,dia segera menghentikan semua pekerjaannya dan pergi untuk melihat Dongjun

"Dongjun, kau sudah sadar.
Bagaimana keadaanmu?"

Dongjun yang semula melihat jendela menoleh kearah Roufeng

"Baik,hanya lemas dan susah bergerak"

"Baguslah kalau begitu.."

"Em....."Dengan Ragu Dongjun ingin meminta tolong sesuatu kepada Roufeng.

"Ada apa?"

"Bisa tolong Dudukkan aku, disandaran ranjang.
Bosan aku tiduran terus"

Roufeng tersenyum lalu mendekat untuk membantu Dongjun

"Tentu"

Dibantunya Dongjun duduk bersandar disandaran ranjang

Saat dia membantu Dongjun tentu saja dia akan menyentuh dongjun,
Betapa terkejutnya dia ternyata tubuh Dongjun itu lebih kecil dari kebanyakan Pria.
Pinggangnya ramping, pergelangan tangannya juga.
Dan dia juga lebih ringan dan sangat lembut.

Maklum dia dulu adalah Tuan muda yang dimanja,tapi ini?

Saat sudah selesai mendudukkan Dongjun,dia terus melihat Wajah Dongjun.

Dia memperhatikan mata Dongjun yang cantik dan bibir pink yang sedikit pucat itu

Terlalu lama memperhatikan sampai Dongjun Sedikit Risih

"Hei ada apa?,ada yang salah dengan wajahku?"

Roufeng yang sadar merasa malu,dia segera sedikit menjauh

"Ah tidak,aku tadi kepikiran sesuatu saja"

Dongjun mengangguk paham.

"Apakah itu saja?, apakah kau tidak membutuhkan Yang lain?

Ah mau minum/makan?"

Sebelum Dongjun menjawab Ada yang menjawabnya terlebih dahulu

"Sudah ku bawakan!"

Ucap Dingzhi dengan raut muka wajah menggelap.

Dia mendekati Dongjun, dengan sengaja dia menyenggol Roufeng biar menjauh.

"Karena itu,kau pergilah.
Biar Dongjun aku yang urus,kau sudah melihatnya kan"

Kenapa Dingzhi kesal?
Itu kerena dia melihat saat Roufeng membantu Dongjun duduk,dan memperhatikan bahwa Roufeng melihat dongjun dengan berlebihan.

Dia sebenarnya sedikit menyadari bahwa Roufeng sebenarnya juga memiliki perasaan kepada Dongjun.

Dia melakukan kesalahan meninggalkan Dongjun sendiri,
Dia sendiri tahu pesona Dongjunnya.

Untuk DirimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang