{6}

751 83 8
                                    

Ditempat lain

Xiao Roufeng kembali ke ruang kerjanya dengan kesal.

Didalam ruangan itu sudah ada Lei Mengsha

Begitu Roufeng memasuki ruangan dia melihatnya.

"Yo, kudengar Xiao Baili sudah sadar.
Bagaimana keadaannya?"
Tanya Mengsha datang posisinya duduk di kursi dengan kakinya menumpang satu dikursi.

Roufeng menjawab dengan nada kesal

"Baik!"

"Hm?
Kenapa sepertinya kau sedang kesal,ada apa?"

Roufeng berjalan menuju meja kerjanya melewati Lei Mengsha bahkan tanpa menatapnya.

"Weei....!"

"Bukan apa-apa"

"Apanya yang bukan apa-apa, jarang sekali melihatmu kesal"

Dengan senyum mengejek
Mengsha berkata

"Ternyata seorang Xiao Roufeng bisa juga beraut kesal seperti ini, biasanya kan kau menahan diri."

Tiba-tiba Roufeng mengebrak meja.

"Tentu saja kan,aku juga manusia.
Dan karena kau sudah tahu lebih baik kau pergi saja Er-Shixiong.
Entah kenapa melihatmu membuatku semakin kesal."

"Wee,jangan begitu....
Aku Disini juga karena kau suruh kemarin.

Sebenarnya ada apa ha?
Kenapa kau kesal?"

Roufeng membalikan muka.

"Aiya,kau tahu hari ini kau sangat menyebalkan.

Biar ku tebak, karena kau kesal setelah pergi melihat Xiao Baili.
Pasti ada hubungannya dengan itu kan?"

Roufeng hanya diam.

"Jika kau diam, berarti itu iya.
Kenapa?,apa Xiao Baili membuatmu kesal, seharusnya sih tidak dengan kondisinya yang sekarang

Hm......"

'ada apa dengan dia sebenarnya,
Haiya Shifu jika kau tidak meminta ku membantunya mengurus masalah shidi
Aku tidak akan terjebak dalam masalah ini.

Tapi aneh sekali dia bisa sampai kesal seperti ini.
Tapi jika dilihat kesal orang ini tidak kesal seperti biasanya,lebih ke arah
....... hmmmm

Tunggu dulu dia kan kesal setelah menjenguk Xiao Baili, tidak mungkin dia yang masih lemah membuatnya kesal.

Dikamar Xiao Baili hanya ada Ye Dingzhi, itu berarti yang membuatnya kesal Ye Dingzhi?

Hmm

Kesalnya beda,lebih kearah...
CEMBURU?"

Ah apa dia cemburu kepada Ye Dingzhi?

Apa dia menyukai Xiao Baili?'

Walaupun terlihat Lei Mengsha itu orang yang tidak begitu peka,tapi dia menyadarinya.

Sambil menahan senyum dia berkata

"Ehmm kau bukan kesal kan?"

Roufeng yang dari tadi membalikan muka melihat kearah Mengsha.

"Apa maksudmu?"

"Aiyo ku tebak kau kesal dengan Ye Dingzhi?
Benar kan?"

Mata Roufeng melebar terkejut, kenapa Lei Mengsha bisa menebaknya.

"Lihat,aku benar."

Mengsha mendekat dan menyenggol mengoda Roufeng dengan tersenyum jahil.

"Kau...... Cemburu

Untuk DirimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang