Gracia berjalan dari ruangan nya menuju lift dan akan turun ke parkiran tetapi dirinya dibuat terkejut karna kantor sudah sangat sepi hanya tinggal dirinya saja.
"Hiii serem banget anjirr mamaaaah" teriak gracia dalam hati sambil berlari dirinya teringat muka setan yang sering di tonton nya.
"Huft sampe juga gue dimobil" lega gracia
Gracia pun melajukan mobil nya menuju rumah nya tapi dia sempat memelankan laju mobil nya ketika melihat ada pasar malam disana
Gracia teringat pada adik nya
Ya zee sangat suka pergi ke pasar malam dia akan membeli permen kapas jika pergi bersama dengan dirinya.Gracia pun melaju kan kembali mobil nya menuju rumah nya.
Gracia memasuki rumah dengan keadaan lelah
Gracia melihat zee yang sedang mengerjakan tugas tapi yang buat dia heran,zee sedang berbicara sendiri"Ihh susah benget sih,ini gimana sih ngerjain nya aaarrggh bego ga berguna anak sial" ucap zee sambil memukul mukul kepala nya
Gracia yang melihat itu terkejut apalagi setelah melihat zee mengatan itu gracia dibuat tertegun karna zee
"Mau gue tambahin mukul kepala lo?" Tanya gracia dengan muka datar dan tatapan tajam nya yang membuat nyali zee ciut seketika.
Zee hanya melihat cicinya dengan tatapan polos nya zee sama sekali tidak mengeluarkan suara.
Rasa takut nya tadi hilang dan berubah menjadi senang ketika dia melihat gracia berada di hadapan nya.Gracia terpaku melihat tatapan zee namun buru buru gracia mengakhiri tatapan itu.
"Mana sini gue liat tugas lo" ucap gracia
"Zee ga ngerti sama yang ini ci" ucap zee sambil sedikit merengek
"Gini aja gatau" ucap ucap gracia
Gracia pun menjelaskan dengan pelan agar zee paham
Setelah 10 menit menjelaskan akhirnya zee pun paham"Udah kerjain gue liatin ntar lo malah tidur lagi bukan nya ngerjain" ucap gracia
"Iya ci,tapi penghapus zee dimana ya" ucap zee sambil celingukan mencari penghapus nya
Gracia yang melihat itu tersenyum tipis sangat tipis hanya nyamuk yang mampu melihat nya.
"Dikamar deh kek nya bentar ya ci zee cari dikamar" ucap zee sambil berlari
Gracia yang melihat itu ingin sekali menegur zee ia takut zee akan terjatuh ketika menaiki tangga
~
"Dimana sih kamu penghapus" gumam zee di dalam kamar nya
"Nah dapet"
Ternyata penghapus nya terselip antara buku buku nya lainZee berlari menuruni tangga menghampiri gracia
*Brughh
Zee tersandung karpet yang membuat dirinya tersungkur hingga kening nya mengenai ujung meja belajar nya
"Awhh hiks sakit" ucap zee sambil menangis
"Nah rasain lo makanya jangan lari lari!" Bentak gracia pada zee yang sudah sesegukan
"Hiks hiks berdarah" zee sudah menangis kencang karna melihat ada darah di dahi nya
Gracia yang tidak tega pun menarik zee ke pangkuan nya dan melihat kening zee
"Bik ita" panggil gracia pada bik ita
"Iya non ada apa,astaga non zee kenapa" tanta bik ita melihat dahi zee yang berdarah tapi dia lebih terkejut melihat zee yang berada dipangkuan gracia hingga membuat bik ita tak berkedip melihat mereka.
"Bukan gre yang buat zee jatoh kesandung karpet" ucap gracia dia mengira bik ita berpikir kalau zee begitu akibat dirinya.
"Ah iya bentar bibik ambil kotak obat dulu" bik ita
"Ini non" ucap bik ita
Gracia pun baru menyadari jika zee memutar arah duduk nya jadi menghadap dirinya dan memeluk erat leher nya sambil menangis,karna tadi posisi zee duduk membelakangi gracia.
"Sini lo biar gue obatin" ucap gracia
"Ndak mau perih" rengek zee sambil menangis kembali
"Ck jangan buat gue emosi cepet sini" ucap gracia kembali
"Hiks hiks perih gamau cici" zee
"Zee gue udah sabar ya sama lo!" Bentak gracia yang membuat tangisan zee semakin kuat karna terkejut
"Astaga udah non biar bibik aja non tahan non zee aja biar ga berontak pas bibik obatin" ucap bik ita
Bik ita menyuruh gracia memeluk zee dan membiarkan zee memeluk nya tetap seperti tadi agar zee tidak berontak karna zee paling susah sama yang namanya obat mau apapun itu.
Bik ita membersihkan luka zee memakai alkohol
Zee masih belum berontak hanya menangis biasaKemudian mengoleskan antiseptik cina atau betadine cina yang pasti sangat perih jika kena luka
"Aaaa hiks sakit ga mau udah udaahh" teriak zee sambil berontak di pelukan gracia
"Lepas lepaaass ga mau lepas cici zee ga mau hiks hiks sakit udah" zee masih terus berontak
Setelah beberapa menit akhir nya selesai
Kening zee akhirnya di perban tidak sampai dijahit karna tidak terlalu besar luka nya hanya saja banyak mengeluarkan darah.Zee masih saja memeluk gracia seperti tadi gracia pun membiarkan nya ntah kenapa gracia pun tidak tahu padahal dirinya sangat membenci adik nya itu.
"Ni anak dikasih hati minta jantung ya" ucap gracia yang tersadar jika zee masih saja berada dipangkuan nya gracia ingin membangun kan dan memarahi zee karna mengambil kesempatan dalam kesempitan
Gracia mengurung kan niat nya karna melihat zee yang tertidur dengan hidung yang memerah akibat kelelahan menangis.
"Eunghh" zee gelisah dalam tidur nya
Gracia pun segera bangun dan menggendong zee menuju kamar nya
Ketika di pertengahan anak tangga gracia merasakan nafas zee yang sangat panas di leher nya."Pasti demam abis jatoh tadi" batin gracia,zee memang pasti demam jika baru terjatuh ataupun kelelahan
"Eunghh hiks cige" lirih zee dalam tidur nya
Zee gelisah dalam gendongan gracia dan menangis yang membuat gracia mempercepat langkah nya menuju kamar zee.
Langsung saja gracia meletakkan zee di kasur nya ketika sudah sampai kamar."Hiks hiks uhuk uhuk" zee sampai batuk batuk karna menangis
"Sstt udah dong" ucap gracia sambil ikut baring disamping zee
Gracia membuka blazer kantor nya kaos dan juga bra nya hanya tersisa tanktop nya saja
Gracia mengeluarkan payudara nya sebelah kiri dan menyusui zee
Bisa dirasakan gracia mulut zee yang panas.Setelah berapa menit gracia merasakan badan nya lengket dan melepaskan puting nya dari mulut zee yang membuat zee menangis kembali dengan mata terpejam.
"Sstt tunggu bentar gue ga tahan lengket banget ini badan" gracia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azizi Shafa asadel
Short StoryZee panggilan nya adalah zee anak ke dua dari dua bersaudara,dia anak yang berbeda dari yang lain Zee juga mempunyai seorang kakak perempuan yang sangat membenci nya langsung baca aja lah elah susah amat