Reflection 8

107 7 0
                                    

Aku akan menemukanmu lagi... aku pasti akan menemukanmu lagi....

Kalimat itu terus berputar-putar dalam pikiranku, dengan suara yang begitu menenangkan. Aku merasa tenang namun anehnya ada juga perasaan sedih yang melingkupi tubuhku. Perasaan itu terus bergejolak dalam diriku, hingga aku tak tahu apa yang kurasakan.

Aku tak mengerti sedikitpun tentang apa yang sebenarnya terjadi, tapi aku mengetahui satu hal yang ku tahu pasti. Satu kesadaran menyatakan bahwa siapapun pemilik suara itu pasti adalah orang yang penting, sangat penting bagiku.

"Yang mulia"

Mataku langsung terbuka, mendapati diriku bukan lagi di tempat gelap melainkan sebuah kamar dimana pertama kali aku terbangun di dunia ini. Kamar yang di nyatakan sebagai milikku.

Mama, alcos dan beberapa orang yang tak di kenal berdiri mengelilingi sisi kasur.

"Akhirnya kau sadar juga, sayang." mama langsung memelukku dengan lembut, menghujani wajahku dengan ciuman.

Merasa malu dilihat oleh begitu banyak orang, aku berusaha mengelak. "Ma, hentikan, di sini lagi ada orang"

Mama hanya tersenyum dan mundur untuk duduk di sisi ku. Walaupun sedang tersenyum, aku dapat melihat sorot khawatir yang terus ia lontarkan padaku.

"Aku baik-baik saja, ma." Aku berusaha untuk duduk dan bersandar di kepala kasurku. " Aku hanya sedikit shock saja"

"Yah, shock hingga pingsan" ucap alcos dengan nada tak senang, lebih ke arah sarkasme.

Aku hanya menatap heran ke arahnya. Apa masalahnya?

"Sayang, aku lupa mengenalkan mu pada orang yang telah menyelamatkan mu tadi" seketika perhatianku langsung tertuju pada mama. "Lord Javerson, kemarilah"

Pria bertubuh tinggi, lebih tinggi dari alcos, maju dengan gagah dalam balutan jas merah yang terkesan elegan. Rambut hitam tersisir berantakan dan wajah yang tampak sangat galak dan tajam dihiasi dengan mata sehijau batu emerald yang begitu penuh akan keyakinan yang sangat-

Oh ya ampun, aku mulai ngelantur...

Tapi pria itu sangatlah mempesona, meskipun dengan tatapan tajam nya yang begitu mengintimidasi.

"Sayang" panggil mama, membuatku tersadar dari lamunanku. Astaga, dari tadi aku melongo ke arah pria itu. Aku langsung menunduk malu.

"Senang bertemu dengan mu, lord Javerson, dan terima kasih karena telah menolongku" ucapku dengan suara yang cukup terbata-bata, namun aku dapat mengakhiri ucapanku dengan menatap langsung ke matanya.

Dia hanya menganggukkan kepala dan langsung beralih ke mama dan menunduk memberi hormat. "Yang mulia ratu, saya minta izin untuk mundur dari hadapan yang mulia dan menemui pasukan saya. Kami akan mengejar para pemberontak dengan segera"

Mama hanya mengangguk dan menatapku lagi. "sebaiknya kita semua juga harus keluar agar putriku dapat beristirahat"

Dengan begitu, disinilah aku. sendiri. di kamar raksasa ini.

Aku hanya dapat menghela napas dan kembali ke posisi berbaringku. Pikiranku langsung saja beranjak ke mimpi aneh barusan.

Hanya satu pertanyaan yang terus menerus berpitar dalam pikiranku.

Siapa?
--------------------[.*.]--------------------
Thx for reading!!

RnR please :3

MirrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang