Reflection 6

99 8 0
                                    

Langkah demi langkah, detak jantung semakin kencang.

Saking kencangnya, aku percaya bahwa para hadirin yang disini pasti dapat mendengarnya. Dan... Kenapa ruangannya jadi sepi gini?!!

Mata ku tetap tertuju ke arah sosok 'mama' yang juga menatapku dengan lembut dan kasih, sama seperti tatapan yang biasanya ia berikan padaku tiap hari. Namun mengapa aku tak bisa menghilangkan rasa janggal yang membisikkan kalau ia bukan.

Aku berhasil mencapai puncak altar, berhadapan dengan mama. Apakah aku harus memberi hormat lagi?

Belum sempat memutuskan, mama langsung beranjak dari singgasananya dan menangkupku dalam pelukannya.

Hangat.

Tanganku berjalan dengan sendirinya, membalas sambutan darinya. Balas memeluknya, berharap untuk terus mendapatkan kehangatan yang nyaman itu.

Beberapa detik kemudian, ia mundur namun masih menjagaku dalam jangkauan lengannya. Senyuman tulus masih terpancar di wajahnya.

"Senang akhirnya kau dapat berkumpul bersama lagi" ucapnya "engkau akhirnya pulang, sayang"

Akhirnya pulang?

Sebelum aku dapat bertanya, ia beranjak maju menatap para tamu, mengiringku lembut di sisi nya.

"Putri ku, sang putri yang telah menghilang 16 tahun yang lalu akhirnya telah kembali" ia mendorongku pelan ke depannya, memberi semua perhatian dalam ruangan itu ke arahku. "Beri hormat pada putri kerajaan kita, putri-"

Hal berikutnya terasa begitu lambat. Kaca-kaca indah yang berada di puncak ruangan pecah dan terlihat jumlah bayangan gelap masuk dengan cepat.

--------------------[.*.]--------------------

Thx for reading :3

RnR please!

Dedicated for my best pal :3, BlackRose_73

MirrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang