0.01

10.4K 339 14
                                    

⚠ᴛʏᴘᴏ ʙᴇʀᴛᴇʙᴀʀᴀɴ!⚠

"Weh guys! Main tantangan atau jujur kuy?" ajak dian

"Paan? Truth or dare?" rian

"Iyaa, main kuy! Bosen nihh" dian

"Gas lah! Gua ikutan!" nalen

"Yaudah gua ikutan" rian

"Nahh gitu dong, ehh! Pinjem botol lo ya, sa" kata dian dan dibalas anggukan oleh Clarissa.

Nalen, dian dan rian duduk di lantai dan dian langsung memutar botolnya. Putaran botol pertama berhenti di rian dan membuatnya kesal.

"Yahaha pertama anjir!" dian

"Truth or dare?" tanya nalen

"Karna gua bukan cupu yaudah perintah, jangan aneh aneh ya pea! Gua tampol lo berdua!" rian

"Na, lo ada ide gak?" tanya dian

"Ada! Lo harus sepongin pacar lo, nanti malam harus vid call" nalen

"Anjir! Engga tanggung tanggung lo ngasih perintah na, tapi gua setuju sih" dian

"Paan! Gak gak, ada yang laen gak?!" rian

"Gaada, kalau nolak lo harus traktir kita selama dua bulan" nalen

"Yeee anjir! Pemerasan namanya itu anjir! Yaudah" rian

"Azekk! Nomor BL kita" nalen

"Nobar sih ini mah, kalau bisa nanti lanjut ya" dian

"Berisik lo berdua! Cepet puter lagi!" rian

Nalen langsung memutar botolnya dan kali ini berhenti di dian. "Ah! Mampus, kena lo anjir!" rian

"Yahh! Kok gua, gak bener lo na puternya" dian

"Kok nyalahin gua sih njeng! Yaudah coba lo puter" nalen

Dian kembali memutar botolnya dan benar saja, botol itu tetap berhenti kearahnya. "Sialan"

"Haha terima nasib aja cuyy" rian

"Ri, lo aja yang mikir" nalen

"Ohh ya pasti, yakali lo terus" rian

"Oh ya, perintah apa jujur?" nalen

"Udahlah, perintah aja tapi jangan aneh aneh" dian

"Haha kena lo sekarang! Lo harus cium pak dosen yang ganteng itu, pak siapa? Pak marvin" rian

"Gila lo ya! Bisa bisa nilai gua jelek ntar! Gak gak, yang lain aja!" dian

"Eit! Perjanjian sayang, kalau misalnya lo nolak berarti selama dua bulan lo harus mah traktir kita berdua" rian

"Arghh yaudah! Deal, gua terima" dian

"Jahaha kena juga lo, puter lagi. Sini biar gua" rian mengambil botol dan langsung memutarnya.

"Please jangan gua lagii" dian

Botol berhenti kearah nalen. "Kena lo sat!" rian

"Yee anjir, yaudah paan?! Perintah juga dah" nalen

Rian dan dian berbisik bisik lalu keduanya mengangguk, nalen menatap keduanya dengan kesal. "Buruan cok! Keburu dosen dateng"

"Ekhem.. Lo harus pacarin si cupu" rian

"Hah? Pacarin? Si cupu, cupu mana dulu nih?" nalen

"Jeandra tentunya" rian

"Paan sih! Gak gak, gua gak mau! Masa pacaran sama si cupu sih" nalen

MarvinDiandra || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang