LIMA - RUMAH SAKIT

292 24 5
                                    

Alunan musik yang syahdu menemani perjalanan jenna pada pagi hari ini menuju Rumah sakit tempat ia praktek, jenna bersenandung mengikuti irama musik, tiba lagu berikutnya tanpa sadar jemari lentik jenna memilih salah satu lagu dari penyanyi pria y...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alunan musik yang syahdu menemani perjalanan jenna pada pagi hari ini menuju Rumah sakit tempat ia praktek, jenna bersenandung mengikuti irama musik, tiba lagu berikutnya tanpa sadar jemari lentik jenna memilih salah satu lagu dari penyanyi pria yang beberapa waktu berjumpa dengannya. Sudut bibirnya melengkung membentuk sebuah senyuman ketika ia mendengar suara indah dari si pemilik lagu. Namun tak lama ada sebuah panggilan masuk di handphone jenna dari Devan kakak pertamanya.

Devan : Jen besok jangan lupa ya jadwal lo praktek di jakarta, lo mau berangkat kapan?

Jenna : gue praktek sore kan ya di jakarta?

Devan : iya jenna, gue udah minta jadwal lo praktek di sini hari kamis dan jum'at, jadi lo bisa ada jeda buat ke hari senin.

Jenna : Thanks kakakku, baik deh. Gue besok berangkat pagi ya, nanti gue langsung ke rumah lo.

Devan : oke, lo hati-hati ya besok. Nanti kabarin gue lagi.

Mulai minggu ini jenna sudah mulai praktek di RSIA milik kakak pertamanya yaitu Devan, sudah dari lama Devan memimta jenna untuk ikut serta bersamanya namun jenna masih bimbang sehingga ia belum bisa menerima permintaan Devan.

"Jenn." degg jantung jenna seaakan berhenti ketika mendengar suara seorang pria yang selalu ia dengar dulu ketika masih bersamanya. Jenna memutar tubuhnya ke arah sumber suara.

"Iya, ada perlu apa" jawab jenna agak sedikit ketus.

"Sorry ganggu, gue cuman mau ngasih ini" dr. joddy memberikan sebuah undangan pernikahan kepada jenna. Ia adalah mantan kekasih jenna seorang dokter radiologi di satu RS yang sama dengan jenna.

"Ohhh iiyaaa, thanks dr.joddy" jawabnya dengan singkat sambil mengambil undangan itu dari tangan dr.Agam

"Jenn, maaf"

"It's okay, selamat ya buat lo, semoga pernikahan lo diberi kelancaran dan hmm semoga bahagia selalu, gue duluan ya gam" jenna langsung pergi meninggalkan dr.Joddy. Dadanya terasa sesak, sebenarnya perasaan untuk joddy sudah mulai berkurang dengan seiring berjalannya waktu namun tetap saja jenna merasa sedih, hatinya begitu perih.

"Tahan jen tahan jangan pecah disini" jenna mencoba berusaha mengatur nafasnya, ia terus melangkahkan kaki menuju ruangan tempat prakteknya.

"Lima tahun kita ternyata sia-sia ya dy, gue berasa cuman jagain jodoh orang hehe tragis jen kisah percintaan lo. Tapi yaudahlah ya mungkin jodoh gue juga masih di jagain orang lain ckk, yok bisa yok cepet balikin jodoh gue jangan di jagain orang lama-lama, sakit tau haha" monolog jenna seorang diri dan hanya jenna yang bisa memdengarnya.

***

"Gimana hujatan buat lo ken masih ada?" Tanya ilman sambil menyeruput kopi buatannya sendiri.

"Masih nihh lo mau baca hujatan-hujatan mereka?" Ken memperlihatkan beberapa komentar jahat di akun sosial medianya kepada ilman.

EUNOIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang