DUA PULUH DUA - BREAK UP

232 33 9
                                    

Seng ayok jangan lupa votenya yaa, klik yang gambar bintang yuk free kok :*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seng ayok jangan lupa votenya yaa, klik yang gambar bintang yuk free kok :*

Suara lantunan Al-qur'an terdengar nyaring di seisi rumah tahfidz yang ilman kelola bersama kedua orang tuanya, walaupun ken berbeda keyakinan dengan ilman namun ilman tidak pernah melarang ken untuk mengunjungi rumah tahfidz, seperti hari ini ken sedang mencari ketenangan, dari dulu jika ia sedang ada masalah ken akan pergi menemui ilman di rumah tahfidz.

Ken menunggu ilman selesai mengajar sambil menikmati semilir angin dari rindangnya pepohonan yang membuat suasana menjadi sejuk.

"Nih kopi buat lo" ilman memberikan ken satu cangkir kopi buatannya.

"Lo engga?" Tanya ken

"Engga gue lagi puasa"

"Aduh MasyaAllah ustad kita memang rajin sekali, gue suka minder anj kalau deket lo" ucap ken sambil meneguk kopi yang diberikan ilman tadi

"Ckk bisa juga lo nyebut masyaAllah, gue tau lo lagi ada masalah kan, ken...ken....lo tau gak kenapa alasan gue suka ngajak lo ikut ceramah gue?" Tanya ilman, ken hanya menggelengkan kepalanya

"Biar otak lo lebih bisa mikir, kali aja ada yang keserap yang gue bilang tapi kayanya percuma gue sering ngajak lo, buktinya tuh lo masih ngelakuin hal bodoh, ken gue paham kok semua agama tuh ngajarin yang baik termasuk agama lo, coba gue tanya ke lo hal yang lo lakuin kemaren itu hal baik apa hal buruk? Kalau di gue jelas itu hal buruk dan parahnya lo ajak jenna disana, ya okee gue tau dari sachi kalau jenna emang sering ke club juga tapi dia sama sahabatnya dan gak ada tangan jail yang rekam dia, sedangkan sama lo? Lo di kenal orang banyak ken, lo jadi perhatian semua orang, dimana pun lo, mau lo pergi kemana aja pasti ada aja orang yang kenal sama lo, sekarang jadi gini kan. Bahkan jenna sampai kehilangan pekerjaannya." kata ilman panjang lebar, ken terlihat sedang berfikir.

"Iya gue tau gue salah man, apa ini salah satu teguran buat gue ya man?"

"Nah pinter, bener kok yang lo bilang ini teguran buat lo, biar lo mikir panjang sebelum berbuat, teguran juga biar lo tobat, jalan lo udah belok soalnya hahaha" ilman meledek ken.

"Yeu ustad stres bisanya ngeledek doang"

"Tuh hp lo bunyi angkat dulu"

Satu buah panggilan masuk dari albi

Albi : lo dimana ken?

Ken : di si ilman, kenapa?

Albi : lo di suruh ke label sekarang kata bang billy, ada hal penting yang harus di bahas.

Ken : yaudah gue kesana.

"Gue ke label dulu man"

"Iya hati-hati lo"

Tidak butuh waktu yang lama untuk tiba di label tempat ken bernaung. Ken berjalan memasuki bangunan megah tersebut, sudah ada beberapa petinggi label disana yang sudah menunggu ken. Ada albi juga disana yang lebih dulu tiba.

EUNOIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang