29 Aku kalah

263 61 19
                                    

☕☕

Pagi ini Ara duduk berdiam diri sembari berjemur di dekat kolam renang setelah dipaksa Mama nya untuk sarapan, Ara menatap pancuran air yang jatuh kedalam kolam renang dengan tenang.

Suasana terasa sepi karena memang dirumah saat ini hanya ada Mama nya dan mbak yang bekerja sedangkan yang lain kata Mama nya tadi sudah berangkat bekerja.

Sedari kejadian semalam Ara belum bertemu dengan Shani atau sekedar mengatakan maaf karena berbicara melantur.

"Pagi Ara" Ara mendongak mendengar suara Freya.

Mata Ara menatap Freya dan Faye yang berjalan kearah nya. "Minum obat dulu, ini titipan Aunty ve yang pergi belanja isi dapur sebentar diluar" Ara menatap obat yang harus ia minum dan segelas jus jambu yang mereka bawa.

Kaka Freya tersenyum menatap Ara yang meminum habis obat yang sudah di siapkan. "Pasti cape ya setiap hari harus minum obat? Gapapa kok untuk capek, kamu boleh banget capek tapi jangan pernah menyerah. Percaya deh suatu saat nanti akan datang hari dimana kamu tidak membutuhkan obat obatan. Tetap semangat ya?"

Ara menatap Punuh Faye mendengar hal itu. "Tidak membutuhkan obat lagi?"

Faye mengangguk.

"Mati maksud mu"

Freya terkekeh kecil, ia tau Ara mengerti apa yang dimaksud Kaka nya.

"Kamu ga kangan LA Ra?" Tanya Freya hati dan berdoa semoga suasana hati Ara baik baik saja pagi ini.

Ara menggeleng

Hening

Freya dan Faye saling melirik satu sama lain. Mencoba mencari topik yang mengarah ke tujuan mereka mendatangi Ara.

Mereka menatap Ara yang menatap serius air kolam renang.

"Ara mau berenang?"

Ara menoleh menatap serius Faye. "Emang boleh? Mama udah nasehatin kalau aku ga boleh berenang"

"Boleh dong, Aunty larang karena takut kamu kenapa kenapa kalau renang sendiri tapi sekarang kamu bisa renang Ra ada Freya yang menemani" Faye langsung menunjuk adik nya dengan senyum konyol dan mendapat tatapan datar dari Freya.

Freya mengangguk lemah ketika Ara dengan antusias menatap dirinya.

☕☕

Setelah berenang kurang lebih satu jam kini mereka bertiga berada diruangan tempat biasa Ara bekerja saat masih tinggal di Indonesia.

Di bawah juga sudah ada Mira dan Senja yang berjaga tentu saja juga ada Mama Ara namum tidak dengan Shani yang masih ada kegiatan.

Ara mengeram prustasi menatap psikiater dan psikologi di depan nya. "Udah berapa kali aku bilang aku ga sakit mental aku ga sakit, aku cuma sakit kangker" ujar Ara ketika Freya beberapa menit lalu mengatakan dengan telak dirinya di vonis depresi psikosis tak seperti beberapa hari kemarin yang menyindir halus Ara bahwa Ara hanya berhalusinasi.

"Aku ga sakit Freya!" Ulang Ara lagi sedikit menekan kalimat nya menatap Freya sedikit tajam.

Freya dan Faye tak menjawab, mereka tetap tenang meski Ara sedari tadi meneriaki bahkan memaki mereka.

Ara menepis kasar ketika Freya ingin menyentuh lengan nya. "Dengar ya, Fiony bentar lagi datang. Dia baru pulang dari Jepang" jelas Ara

Freya menghela nafas

Ara lagi lagi menepis kasar ketika Faye ingin menyentuh dirinya .

"Tolong lepasin tali ini" lirih Ara menatap mereka karena kedua tangan nya di ikat sebab dirinya yang memberontak tadi ketika dirinya di vonis oleh mereka

Barista & Idol 2 (Shanra)Where stories live. Discover now