Kalian harus baca sambil putar lagu Nina dari Feast,
sampai selesai baca yaaa☕☕
Disalah satu ruangan praktek Dokter spesialis kejiwaan terlihat Freya si pemilik tuangan menghela nafas pelan, hanya tinggal satu pasien setelah ini pekerjaan nya selesai ia bisa ke kamar tempat Ara dirawat
Tokk....tok..tok
Suara ketukan pintu membuat Freya menyudahi meminum air putih dari botol yang selalu ia bawa dari rumah.
"Masuk"
Freya menarik kedua sudut bibir membentuk senyuman melihat dua orang yang masuk kedalam ruangan prkatek nya.
"Dokter ini pasien terakhir dokter" sahut perawat yang menjadi asisten Freya.
Freya mengangguk kecil. "Kamu boleh istirahat, makasih ya"
Setelah kepergian perawat tadi Freya pokus pada remaja wanita yang hanya berdiri di depan meja sembari Munduk.
"Hallo, aduh maaf ya saya jadi lupa" kekeh kecil Freya lalu mempersilakan gadis didepan nya untuk duduk. "silakan duduk"
Hening
Freya kembali memakai kaca mata lalu membaca biodata gadis di depan nya yang tertera pada kertas yang sudah di berikan perawat tadi.
"Kamu asal dari Palembang ya, sedang apa di kota?" Tanya Freya dengan nada yang amat lembut ketika melihat remaja di depan nya grogi.
"Kuliah dok"
Freya memperhatikan gerak gerik gadis itu yang seolah tenang namun ia yakin sisi dari gadis itu yang tak tenang terlihat dari pancaran mata nya
"Kalau sedang kuliah kenapa sekarang malah duduk disini di ruang praktek saya?"
"Tidak tahu dok"
Freya tersenyum kecil mendengar respon nya. "Jadi apa? Apa yang buat kamu kesini?"
Gadis itu kembali menggeleng. "Ga tauu"
"Cerita aja yang buat kamu gelisah, Its oke anggap aja saya temen kamu. Saya akan denger semua apa yang akan kamu ceritakan. Baru nanti kita bisa tau kenapa kamu ada disini"
"Ak--aku cuma gabut kesini dok"
Hening
Freya menatap lekat remaja yang duduk dihadapan nya
"Kenapa? Kenapa sama kamu?" Tanya Freya dengan hati hati bahkan terdengar sangat lembut
Bukan nya menjawab gadis didepan nya malah menjatuhkan air mata yang sepertinya sudah ditahan sedari Freya berbicara
"Aku gakpapa" balas nya menatap Freya dengan mata yang sudah basah.
"Orang yang normal ga akan nangis cuma ditanya kenapa" sahut Freya pelan sembari menyodorkan sekotak tisu dihadapan gadis itu.
Tangis gadis remaja itu semakin menjadi jadi mendengar balasan Freya, ia menangis sejadi jadinya dihadapan Freya sembari berbicara semua yang ia rasakan hingga membuat dada nya sesak.
Freya menghela nafas setelah pasien terkahir nya keluar membuat ia bergegas keluar dari rumah sakit tempat nya bekerja lalu menuju gedung rumah sakit yang ada diseberang.
Saat ingin berjalan kearah lift menuju lantai dimana Ara dirawat senyum Freya mengembang melihat Senja dari sisi kiri juga berjalan kearah lift yang sama sembari memainkan ponsel.
"Gimana Bu dokter visit hari ini selesai?" Tanya Freya membuat Senja mendongak dengan ekspri terkejut
"Iyaa, lusa lagi ada jadwal visit" jelas senja sembari melangkah kan kaki nya masuk kedalam lift khusus dokter di ikuti oleh Freya dari belakang.