9a - Pengganggu

360 50 17
                                    

"Rahasia gelap yang paling menakutkan adalah kebencian yang disembunyikan di balik senyum penuh cinta."

*

*

*

“Dia membangun rumah kaca untukmu?”

Reaksi pertama Heeseung ketika Jay menceritakan apa yang dilakukan Sunghoon adalah terkejut luar biasa, “Benarkah itu Jay ?”

“Sekarang rumah kaca itu sudah jadi, dan dia menawarkan untuk mengantarkanku membeli beberapa varietas unik untuk mengisi rumah kaca itu.”

Jay menahan napas ketika matanya melirik ke keindahan rumah kaca yang sekarang berdiri dengan tegak dan mewah, memantulkan cahaya matahari sehingga membuatnya berkilauan.

Heeseung tampak termenung di seberang sana, “Kau yakin bahwa Sunghoon melakukannya dengan tulus tanpa ada maksud apapun di baliknya?”

“Aku tidak tahu.”

Jay sendiri merasa ragu, tetapi sejauh ini, Sunghoon benar-benar bersikap baik kepadanya. Lelaki itu menjaganya, selalu menanyakan kondisinya, dan tidak ada lagi kata-kata kasar yang menyakitkan hati.

Tiba-tiba Jay menyadari bahwa Sunghoon serius dengan perkataannya bahwa karena kehadiran calon bayi mereka, dia akan merubah sikap.

Meski sikapnya tidak kembali ke sikap penuh cinta yang ditunjukkannya sebelum menikahi Jay, setidaknya Sunghoon sudah menghargai Jay dan bersikap baik kepadanya.

“Kau sudah tidak mencurigainya membakar rumah kacamu ya?” Heeseung bergumam, memecah lamunan Jay.

Apakah dia mencurigai Sunghoon?

Jay berpikir, bertanya kepada dirinya sendiri. Ah, bahkan dia sendiri tidak tahu jawabannya. Dia sungguh-sungguh tidak tahu.

“Aku tidak tahu, Heeseung.” Jay menjawab jujur, sesuai dengan apa yang ada di benaknya.

Di seberang sana Heeseung mendesah keras, “Jangan jatuh lagi ke dalam tipuannya, Jay. Dia sudah pernah menipumu satu kali, jangan sampai dia melakukannya untuk kedua kalinya.”

*

*

*

Lelaki itu membawa mobilnya memasuki pintu gerbang rumah mewah itu. Petugas keamanan membiarkannya karena lelaki itu memang biasa datang untuk mengantarkan tanaman dan memperbarui varietas tanaman dan bunga-bungaan di rumah mereka.

Setelah memeriksa taman belakang dan mencatat apa saja yang perlu diperbaiki, lelaki itu melangkah ke teras yang sudah sangat di kenalnya, di teras itulah biasanya Sunoo duduk dan memandang taman dengan tatapan matanya yang hampa, begitu cantik, namun sekaligus begitu rapuh.

Lelaki itu berlutut di depan Sunoo dan meletakkan sekuntum bunga lily yang harum ke genggaman tangannya.

Sunoo langsung tersenyum, dan mengulurkan tangannya dengan lembut, menyentuh pipi lelaki itu.

“Heeseung.” bisiknya penuh kasih sayang yang nyata.

*

*

*

Usia kandungan Jay sudah empat bulan, dan dia menjalani harinya dengan lebih baik. Sejak kehamilannya, hidupnya menjadi lebih mudah, karena Sunghoon semakin lama semakin bersikap baik kepadanya.

Lelaki itu sudah tidak menyekapnya di rumah dan mengawasinya ketika berpergian, sepertinya hari-hari Jay sebagai tawanan sudah berakhir.

Sunghoon juga melakukan apa yang dijanjikannya, dia mengantar Jay dengan sabar berburu varietas tanamannya, memenuhi rumah kaca barunya sedikit demi sedikit sehingga makin lama makin penuh dan sempurna, bahkan lebih lengkap dan lebih indah daripada rumah kacanya yang lama.

Pembunuh Cahaya [Sungjay] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang