9b - Bukan Salahnya

366 42 8
                                    

Pagi harinya Sunghoon terbangun, mandi dan bersiap ke kantor. Dia tertegun di depan kamar Jay yang tertutup rapat.

Dia ada meeting penting hari ini yang tidak bisa ditinggalkannya, padahal jauh di dalam hatinya, dia sangat ingin menunggu di sini, menunggu pintu Jay terbuka dan kemudian dia bisa menjelaskan semuanya kepadanya.

Tidak ada orang lain, dalam arti kisah asmara.

Sunghoon memang menyayangi adiknya, dia sangat mencintai Sunoo dan menanggung rasa bersalah seumur hidupnya karena kondisi Sunoo yang begitu menyedihkan sekarang, tetapi bahkan dengan perasaannya itu, Sunghoon tetap tidak bisa menahan dirinya untuk mencintai Jay.

Ya. Dia mencintai Jay dengan sepenuh hatinya, jauh di masa lalu, bahkan sebelum dia menyadarinya.

Cintanya kepada Jay membuatnya memutuskan untuk menghilangkan seluruh dendamnya, dan menjaga Jay.

Memutuskan untuk memohon ampun kepada Sunoo karena dia tidak bisa menyakiti Jay lagi, karena dia sudah mengkhianati adiknya demi Jay, persis seperti yang dilakukan ayah mereka.

Sunghoon menatap pintu kamar Jay dan menghela napas panjang, ditahannya keinginan untuk menggedor pintu kamar itu.

Jay mungkin butuh waktu untuk menenangkan dirinya, sementara itu dia akan ke kantor, menjalani meeting pentingnya sekaligus mencari tahu darimana Jay mendapatkan informasi tentang Sunoo.

Ada seseorang yang mengkhianatinya dengan memberikan informasi tentang Sunoo kepada Jay.

Sunghoon mengerutkan keningnya, tetapi siapa?

Seluruh pegawainya di rumah Sunoo adalah pegawai kepercayaannya yang sudah tahu bahwa menjaga kerahasiaan tentang keberadaan Sunoo sangatlah penting.

Kenapa informasi tentang Sunoo bisa bocor ke telinga Jay?

Sunghoon harus membereskan semuanya dulu, mencari tahu siapa yang melakukan itu. Setelah itu dia akan menemui Jay, berharap pria manis itu sudah bisa menenangkan pikirannya dan bisa mendengarkan seluruh penjelasan, pengungkapan seluruh rahasia yang akan diungkapkan oleh Sunghoon.

Dan semoga setelah Jay mendengarkan semuanya, dia akan mengerti.

*

*

*

Segera setelah mobil Sunghoon keluar rumah, Jay menelepon Heeseung.

“Sunghoon sudah pergi, aku akan keluar dengan supir pribadi dengan alasan membeli beberapa varietas tanaman untuk rumah kaca, kau bisa menemuiku di garden cafe.”

“Oke. Hati-hati Jay,” Heeseung bergumam singkat lalu menutup teleponnya.

*

*

*

Jay membeli beberapa varietas tanaman, lalu meminta diantarkan ke garden cafe.

“Kau bisa meninggalkanku sebentar, aku mungkin akan duduk-duduk lama di cafe ini, sementara itu kau bisa pergi beristirahat dan makan siang.” Jay bergumam, berharap supir itu akan menerima sarannya.

Supir itu tercenung. Dulu di awal-awal pernikahan Sunghoon dengan Jay,  Sunghoon dengan keras mengatakan bahwa dia harus mengawasi dan mengikuti kemanapun Jay pergi.

Tetapi sejak kehamilan Jay, Sunghoon benar-benar melonggarkan peraturan yang dibuatnya, bahkan Sunghoon pernah berpesan agar dia membiarkan Jay bersantai, menikmati waktunya sendirian.

Satu-satunya pesan Sunghoon adalah bahwa dia harus melaporkannya kepada Sunghoon kalau-kalau Jay bertemu dengan Heeseung.

Tetapi tampaknya tidak ada tanda-tanda Heeseung di sini, dia mungkin hanya akan berkeliling sebentar dan kemudian kembali mengawasi Jay di cafe ini.

Pembunuh Cahaya [Sungjay] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang