Perasaan bahagia masih berbunga-bunga begitu masih dirasakan oleh Lian hingga pagi hari yang cerah tengah menyelesup melalui jendela kamarnya.
Romantic dinner bersama Syarel yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya semalam sungguh terjadi dengan penuh kehangatan dan kasih sayang.
Benar kata pepatah cinta itu buta dan cintanya terhadap Syarel membuat Lian melupakan semua yang ada dalam pikirannya tentang rumitnya masa depan yang terkadang membuatnya begitu pening. Namun dengan Syarel ia bisa sejenak melupakan kepeningan itu dengan berfikir secara perlahan tanpa paksaan hingga ia tau kemana arah masa depannya.
Libur sekolah membuat hari ini sedikit senggang bagi Lian. Terlihat jelas lelaki remaja itu tampak masih duduk dan bersandar diranjang tidurnya dengan senyuman yang masih merekah sembari memperhatikan beberapa foto yang ada di ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARESA
TeenfikceSyarel Arunika Naladhipa dan Lian Sheilandra Askara Langit. Sepasang sahabat bak saudara kembar. Selalu seirama dan sejalan. Namun semua berubah saat cinta hadir diantara keduanya yang membuat mereka harus berada diantara masa,rasa dan semesta.