☁️12☁️

368 52 12
                                    

Menjalani kegiatan sekolah sejak pagi hingga sore hari tentu saja rasa lelah begitu dirasakan oleh Lian. Karena hari ini kekasihnya itu tak pulang bersamanya lantaran telah di jemput sopir untuk langsung menuju toko kue Bundanya membuat Lian memilih untuk langsung pulang karena dirinya ingin sekali merebahkan tubuhnya sebelum nanti malam ia akan mengajak kekasihnya untuk kencan mengingat besok para guru terdapat acara yang membuat semua siswa diliburkan.

Suara motor Lian terdengar begitu keras memasuki pekarangan rumahnya. Senyuman hangat satpam kediaman Lian membuat Lian segera mematikan motornya.

"Sore Den, motornya mau di cuci Den? Biar besok pagi berangkat sekolah makin cakep." Ucap Pak Darman

"Makasih banyak ya Pak Darman atas tawarannya, tapi saya besok libur jadi enggak usah di cuci, nanti juga mau keluar bawa mobil." Jawab Lian

"Oh gitu ya Den, baik kalau begitu Den."

"Mama sama Papa udah dirumah Pak?"

"Nyonya sudah dirumah Den, kalau Tuan belum datang Den."

"Okey Pak, kalau gitu saya masuk dulu ya, jangan lupa tutup pagarnya Pak."

"Siap Den."

Lian pun beranjak memasuki kediamannya yang memang mewah namun tampak sunyi itu. Bagaimana tak sunyi, rumah semewah itu hanya ditinggali olehnya dan kedua orang tuanya. Sementara para pekerja di kediamannya tinggal di dekat taman belakang rumahnya. Dimana bagian belakang rumahnya terdapat sebuah bangunan khusus untuk para pekerja yang telah di lengkapi fasilitas yang baik.

"Assalamualaikum, Ma..Mama, Lian pulang."

"Waalaikumsalam, sepertinya nyonya sedang di kamar Den." Jawab Bi Darmi

"Oh gitu ya Bi, Yaudah saya langsung ke kamar juga ya."

"Enggak mau makan dulu Den, biar bibi siapkan."

"Enggak usah Bi, nanti aja, saya mau langsung ke kamar aja, makasih ya Bi atas tawarannya."

"Sama-sama Den." Ucap Bi Narti yang diangguki oleh Lian.

Setelah mengangguki ucapan Bi Narti, Lian pun melangkahkan kakinya menuju kamarnya yang berada dilantai dua dengan melewati tangga. Meski terdapat lift dikediaman mewahnya itu, nyatanya Lian lebih suka menggunakan tangga, sebab menurutnya menggunakan tangga sama dengan dirinya olahraga. Dimana olahraga tentu membuat tubuh semakin sehat.

Menaiki anak tangga dengan cepat membuat Lian tengah tiba didepan pintu kamarnya. Namun saat baru saja ia menekan akses pintu kamarnya Lian tengah dibuat terdiam dengan kehadiran sang Mama yang baru saja keluar dari dalam lift.

"Mama dari mana? Kok tadi Lian enggak lihat mama dibawah?" Tanya Lian sembari menyalami Mama nya itu.

"Dari taman belakang." Jawab Aliya

"Ngapain Ma, sore-sore gini ke taman belakang? Biasanya juga udah dandan cantik nungguin Papa pulang."

"Mama ke taman belakang untuk memikirkan kamu yang membuat Mama tak habis pikir."

Lian terdiam dan bertanya-tanya saat mendengar jawaban sang Mama.

"Aku? Mama mikirin aku? Emang aku kenapa Ma? Aku baik-baik aja kok."

ANTARESA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang