VII | Aku baik baik saja

50 8 0
                                    

Naruto terlihat gelisah.

Sedari tadi pria berusia 27 tahun itu mondar mandir sejak kedatangannya ke rumah sakit Konoha, terkadang iris mata berwarna sapphire itu menajam melihat ke arah pintu berwarna putih tulang yang masih tertutup selama 5 jam terakhir.

Sedangkan waktu bahkan sudah berganti malam, Naruto menoleh kebelakang saat ia mendengar suara decitan pintu terbuka. Segera berlari menghampiri Tsunade yang baru keluar dari dalam tempat dimana Sasuke tengah diperiksa, "Baachan! Apa- apa yang terjadi dengan Sasuke???" Tanya Naruto langsung membuat Tsunade memberikan tatapan tenang, dan mengajak Naruto untuk duduk di kursi tunggu.

"Dia baik baik saja Naruto, tidak ada apapun yang salah dalam tubuhnya," jawab Tsunade.

Naruto tidak percaya dengan pernyataan itu, jelas sewaktu dirinya terjebak bersama Sasuke dengan puluhan ninja misterius itu Sasuke tanpa diketahui ialah yang menjadi sasarannya dan entah apa yang diperbuat oleh kelompok ninja misterius itu sampai Sasuke menjerit keras dan pingsan seketika.

Tsunade menatap seksama pada pakaian Naruto yang mengering karena udara, apakah sedari tadi bocah pirang ini tidak pergi ke rumah sekedar untuk berganti baju hangat???

Tak!!

Sebuah pukulan keras jatuh menimpa kening Naruto sampai Naruto meringis kesakitan, "i-ittaiii! Baachan! Kenapa mukul!?" Sungut Naruto.

Tsunade menunjuk pakaian Naruto, "kau! Apa kau gila? Kenapa tidak mengganti pakaian Naruto? Kau ingin jatuh sakit lagi???"

Mendengar itu Naruto terkekeh kecil, "maaf Baachan aku terlalu mengkhawatirkan kondisi Sasuke, sebab- wajah Naruto mulai serius dengan kedua alis yang bertaut juga rahang yang mengeras- sewaktu kami diserang ternyata yang menjadi incaran mereka adalah Sasuke. Aku belum tahu apa alasannya,"

Tsunade nampak ikut ikutan berpikir, ini adalah kasus tambahan setelah ninja asing yang sempat tertangkap kemarin namun malah berupaya bunuh diri seolah sebagian dari mereka yang tertangkap tidak ingin diketahui alasan sebenarnya dari penyusupan jangka panjang ke dalam wilayah Konohagakure.

Tunggu sebentar, jangka panjang?

Ya benar.

Sebenarnya masalah ini tengah dibicarakan serius antara dirinya dan Kakashi, mengingat dirinya yang mantan hokage juga Kakashi yang tengah menjabat, perlu dilakukan untuk semakin menambah peluang keberhasilan mereka agar bisa memecahkan kasus penyusup ninja misteri yang belakangan ini menghantui desa Konoha. Sekitar tiga bulan terakhir, terhitung ganjil tiga bulan saat malam festival tahun cahaya kemarin.

Naruto mencebik kesal, "dan aku baru tahu jika sistem pertahanan Konoha menjadi payah akhir-akhir ini,"

Tsunade melempar tatapan pedas dirinya menggeleng memberi respon atas penilaian buruk Naruto, "kau jangan asal bicara Naruto. Memangnya kau pikir Kakashi sengaja membiarkan semua ini berjalan begitu saja tanpa ada perencanaan apapun??"

Sebelah alis Naruto merangkak naik, tatapannya menjadi bertanya-tanya. "Apa yang Baachan maksud perencanaan??"

Jemari kurus Tsunade bergerak memijat area pelipis terasa pusing ketika Naruto bertanya tentang itu, hah dia selalu saja keceplosan! Naruto itu seseorang yang mudah terkena panic attack dan selalu bertindak gegabah tanpa adanya strategi, dia tipe penyerang yang suka bertindak sesuai situasi. Cih, Naruto memang bocah.

Tapi...

Mengingat jumlah tahunan Kakashi, sudah waktunya generasi selanjutnya menggantikan posisi sebagai hokage penerus. Tidak mungkin Kakashi akan terus memimpin Konoha selamanya, ah bahkan pria berambut perak itu sekarang mejadi sering kali mengeluh tentang penatnya sebagai orang yang sudah memasuki usia pensiun apalagi tiap hari makanannya adalah tumpukan kertas yang harus siap dibaca dan ditandangani.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Benang Takdir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang