#♡10 Kidnap?
Story by : Snowhiroo_Setelah sempat tersesat selama hampir 20 menit, akhirnya ku menemukan gudang yang dimaksud. Gudang yang penuh dengan beberapa barang yang sudah rusak dan tidak mungkin dipakai kembali. Ku mengunci pintu gudangnya dengan gagang sapu agar tidak ada seorangpun yang masuk. Dengan barang rusak sebanyak ini, mungkin akan butuh waktu yang lama untuk mencari TKP nya. Petunjukku hanyalah darah Ryukishi yang sudah mengering. Aku tidak yakin sih apakah darah itu masih ada atau sudah dibersihkan.
Berbeda denan gedung terbengkalai itu, yang sudah pasti akan dibiarkan terbengkalai begitu saja karena tempat itu tidak berpenghuni. Sedangkan gudang ini, masih ada banyak orang yang akan berjalan keluar masuk dari ruangan ini. Tentu saja tidak semua ingin beraktivitas dengan banyaknya darah kering di lantai, iya kan? Ku mengambil kursi dan hendak menyalakan saklar lampunya, namun perhatianku langsung teralihkan pada sebuah spray berisikan air bening di atas meja. Yang membuatku tertarik pada benda itu adalah, tidak ada debu sama sekali yang menempel. Seakan baru saja diletakkan di sana. Ku dengan iseng menyemprotkannya ke berbagai arah, berharap kalau cairan ini lumi–oh? Ternyata memang benar. Di bagian belakang pintu, terdapat banyak sekali bekas bercak darah yang sudah dibersihkan. Mungkin terlalu banyak. Tetapi masalahnya..siapa yang meletakkan cairan luminol di sini?
Vermouth? Bawahan Beer yang ingin menguji kemampuanku? Yah, siapapun itu, aku tetap harus berhati-hati di sini. Karena walaupun tidak ada Akemi, tetapi ada orang lain yang mungkin saja curiga padaku atau lebih parahnya lagi, sudah mengetahui identitasku.
✩。°𝄞🎧𝄞°。✩
Sekarang adalah waktunya untuk makan malam. Aku dan Shiho beserta keluarga Yuki kini duduk di meja yang sama sembari dihidangkan beberapa makanan laut yang menggiurkan. Vermouth entah pergi kemana, itu juga bukan urusanku. Mata Shiho langsung berbinar-binar melihat banyaknya makanan mewah disajikan di hadapannya. Haha, lihatlah itu mulutnya. Sudah mulai berair. "Hihi, makanlah sepuas mu. Ini pasti pertama kali kau memakannya kan?" Mendengar perkataan nyonya Nakamoto, Shiho langsung memakan udang besar di hadapannya dengan lahap.
"Namamu Chino kan?" Kazuki mulai menatap ke arahku sembari menggoyangkan gelas wine nya secara perlahan. Kedua matanya menatapku dengan tajam. Menginvestigasi dan mengawasi diriku layaknya seekor elang kepada mangsanya. "Iya, suatu kehormatan bagiku akhirnya bisa bertemu denganmu, tuan Nakamoto. Dan juga, terimakasih karena telah memperbolehkan kami untuk mengikuti tur kapal pesiar ini." Sebisa mungkin aku harus bersikap sopan kepada kedua orang tuanya, karena akan sangat tidak menguntungkan untukku kalau saja mereka menjauhkan Yuki dariku. Lagipula aku juga tidak tahu apa sifat asli mereka.
"Tidak perlu terlalu formal seperti itu." Kazuki meletakkan satu potong ikan salmon panggang di atas piringku dan menuangkan saus pedas di atasnya. "Ini, makanlah. Kudengar, kau suka makanan pedas kan?" Aku sedikit terdiam sembari memperhatikan satu potong ikan yang berukuran cukup besar terpajang di atas piringku.
Ku langsung mengambil garpu dan pisau yang ada di sampingku, laku memakannya secara perlahan. Sudah cukup lama semenjak ku memakan makanan mewah seperti ini. Terlalu lama memakan makanan instan membuat tanganku sedikit kaku dengan pisau dan garpu makan. "Kay kesulitan ya? Sini ku bantu!" Yuki menggenggam kedua pergelanganku dengan lembut dan menunjukkan padaku cara memakannya.
Urgh, kenapa sekarang aku malah diajari makan sih? Sama anak kecil pula. Memalukan. Ku sekilas melihat ke arah Yui, melihat dirinya yang dengan tenang memakan beberapa strawberry dengan banyak lelehan coklat sebagai toppingnya. Astaga, berantakan sekali cara makannya. "Sudah satu Minggu berlalu semenjak hilangnya seorang gitaris muda, Yoshida Sakanaichi. Banyak fans kini sedang mengkhawatirkan dan menunggu keberadaannya."
Sebuah berita? Tetapi kan tidak ada televisi disini. Darimana ya asalnya–oh? Sepertinya berasal dari radio di saku baju Kazuki. "Sebuah pemandian air panas, tidak disangka bahwa itu adalah terakhir kalinya ia terlihat di tempat favoritnya itu. Semoga tuhan melindungi gitaris muda itu, di manapun ia berada." Beritanya pun selesai, digantikan dengan sebuah saluran radio berisi kumpulan lagu jazz. Kenapa ia memperdengarkan berita itu? Tidak mungkin Beer, apalagi organisasi hitam menculik seorang gitaris muda dan menyekapnya di suatu tempat ataupun membunuhnya. Yoshida Sakanaichi itu bukanlah nama yang dikenal oleh banyak orang, sosoknya baru mulai terdengar ke seluruh telinga orang awam karena berita itu. Lalu kenapa?
"Kau albino ya?" Tiba-tiba saja, sang pemilik agensi itu mengajukan pertanyaan yang membuatku mengerutkan alis. Kenapa tiba-tiba ia menanyakan hal seperti itu? "Iya, ibuku yang menurunkan gen ini. kenapa dengan itu?" Lelaki itu hanya tersenyum polos seakan tidak tahu apapun dan meminum wine merahnya itu. "Haha, tidak. Hanya saja..albino sangatlah langka di negara Sakura ini. Aku hampir saja ingin menasihati kakakmu itu agar kau tidak makeup berlebihan, kau terlihat seperti sedang menyamar sekarang."
Menyamar? Memangnya tidak ada kata lain selain itu? Kau mengatakan itu seakan-akan aku ingin menjadi lebih menawan dengan memakai banyak bedak di muka ku. Aku bahkan tidak bisa make up. "Papa tidak boleh bicara seperti itu!" Yuki tiba-tiba menarik lenganku dan memeluknya dengan erat, sembari menunjukkan ekspresi kesalnya. "Chino tidak akan pernah mencoba untuk menggoda lelaki! Iya kan?" Haha, tolong aku.
✩。°𝄞🎧𝄞°。✩
Kasus menghilangnya Yoshida Sakanaichi..kejadian itu baru terjadi seminggu yang lalu. Seorang gitaris muda yang sudah memulai debutnya selama dua tahun. Fans nya tidak terlalu banyak, tetapi ia selalu rajin upload cover dan lagu buatannya. Kejadian ini menggemparkan banyak orang karena Sakanaichi ini tidak memiliki musuh, ia juga bukan orang kaya, penampilannya juga lumayan, tapi tidak cukup untuk melelehkan hati seseorang. Penyekapan karena obsesif? Bisa jadi.
Tapi tunggu dulu, mengapa Kazuki memperdengarkan berita itu? Apa maksudnya? Aku mulai curiga kalau ialah orang yang telah meletakkan cairan luminol itu di gudang, dan ia ingin membantuku secara diam-diam. Tetapi apa maksudnya dengan semua itu!? Tunggu dulu, semua itu..sebentar!
Ku ambil koran pagi yang ada di atas meja dan menekan nomor pemandian air panas yang tertera di berita itu. Jantungku mulai berdetak kencang, menunggu telponnya diangkat. Kumohon angkatlah..ah! "Halo? Ini pemandian air panas Beika. Ada yang bisa saya bantu?" Akhirnya.
Ku bangun dari atas kasur dan mulai berjalan perlahan keluar. "Ha–halo, maaf mengganggu waktunya. Tapi..apakah pelanggan bernama Yoshida Sakanaichi sempat berbicara dengan orang lain sebelum ia menghilang?" Dia terdiam sebentar, mungkin saja bertanya dengan pegawai lainnya. Sembari menunggu, ku terus berjalan turun menuruni tangga.
"Iya, salah satu pegawai kami melihatnya berbincang akrab dengan seorang lelaki. Kami tidak tahu namanya, tetapi kami mengingat dengan jelas penampilannya. Ia saat itu membawa banyak sekali bekas kain, pakaiannya juga modis, dan dia juga selalu memperhatikan detail desain pemandian. Awalnya kami takut mereka akan bertengkar karena sebelumnya ia selalu komplain."
Haha, jackpot. Sepertinya aku sudah menemukan jawabannya. Ku berusaha untuk mengambil nafas yang banyak setelah menuruni beberapa anak tangga, lalu menatap pintu gudang di depanku. Sekarang..aku hanya perlu mencari beberapa petunjuk yang ditinggalkan oleh korban, dan menyatukan semuanya.
✩。°𝄞🎧𝄞°。✩
POV 3Ketika Chino baru saja menginjakkan kakinya ke dalam gudang, tiba-tiba saja sebuah tangan besar dan kekar mulai menyekap mulutnya dengan sapu tangan penuh kloroform. Chino berusaha untuk melawan, namun karena tubuhnya yang kecil nan lemah itu, gadis albino itu pun langsung kehilangan kesadarannya.
✩。°𝄞🎧𝄞°。✩
To be continued...#♡ Social media
• Wattpad : SnowHiroo_ & nutsyuki_
• Instagram : Snowhiroo_
• Tiktok : snowhir00 & snowhiroo_4869
• Twitter : snowhiroo
• Pinterest : Snowhiroo_
• Trakteer : SnowHiroo
• Karyakarsa : Snowhiroo
• Cara : Snowhiroo
KAMU SEDANG MEMBACA
sherry another twin's!?
FanfictionApakah kalian percaya dengan yang namanya..reinkarnasi? Tentu saja aku tidak percaya. Itu hanyalah peristiwa fiktif yang dibuat-buat oleh orang-orang agar bisa mendapatkan ketenaran darinya. Namun siapa sangka? Reinkarnasi benar-benar terjadi pada...