#♡2 murder in cafe

88 8 0
                                    

#♡2 murder in cafe
Story by : Snowhiroo

✩。°𝄞🎧𝄞°。✩

Aku memasukkan beberapa barang yang di bawa oleh Akemi untukku dan yang lainnya ke dalam koper karena sekarang aku sudah diperbolehkan untuk pulang kembali ke rumah setelah tinggal di dalam rumah sakit selama lima hari, maksudku rumah kediaman keluarga Miyano. Ada beberapa novel misteri, boneka penguin dari Shiho, tamagotchi, pita rambut, dan lain-lainnya.

Aku memakai baju dress hitam yang diberikan oleh Akemi sebelumnya dan mulai melihat pantulan diriku di cermin. Baju dress berwarna hitam dengan bagian pundak yang cukup terbuka, warna pakaiannya yang kontras dengan warna kulit albino Chino membuatnya keliatan semakin menonjol. Urgh, aku benar-benar sangat tidak terbiasa memakai pakaian seperti ini. Rasanya udara dingin malam hari langsung menusuk kulitku karena aku selalu terbiasa memakai pakaian yang tertutup.

Aku langsung reflek memeluk diriku sendiri dan menjadikan kedua lenganku sebagai jaket hangat, walaupun tidak ada pengaruhnya sama sekali. Aku bisa mendengar suara pintu ruanganku terbuka, menampilkan Shiho yang kini juga mengenakan dress yang sama denganku namun berwarna putih. Matanya langsung bersinar ketika melihat diriku dan tanpa sadar aku kini sudah berada di dalam pelukan gemasnya. "Chino lucu banget!"

Aku hanya bisa sedikit tertawa dan mendorong tubuhnya secara perlahan, tidak terbiasa dengan perlakuan khusus yang secara tiba-tiba seperti ini. "Terimakasih..kak Shiho juga lucu banget <3." Ucapanku barusan berhasil membuat hatinya meleleh dan kembali memelukku, namun lebih erat dari sebelumnya. Kalau hal ini terus terjadi, mungkin tulangku akan remuk karenanya.

"Oh? Kau sudah merapikan semuanya, Chino?" Akemi masuk ke dalam ruanganku dengan seragam sekolah Teitan nya, sepertinya ia langsung buru-buru ke rumah sakit setelah pulang dari sekolah. Terlihat dari rambutnya yang sedikit berantakan dan juga beberapa debu di rok sekolahnya, seantusias itukah ia ingin mengantar adiknya ini keluar dari rumah sakit?

Setelah selesai mengemas beberapa barang milikku yang bisa ku bilang lumayan sedikit, hampir setengah dari tas yang kubawa sekarang ini adalah buku novel misteri. Tetapi, sebelum kita benar-benar keluar dari rumah sakit, Akemi memiliki urusan lain, kemungkinan Akemi berbicara dengan salah satu anggota organisasi yang bekerja di rumah sakit mengenai kondisi amnesia ku. Tentu saja amnesia global tidak akan mungkin bisa disembuhkan dalam waktu singkat. Kemungkinan Chino bisa mendapatkan sebagian kecil memori nya kembali dalam satu atau dua bulan. Namun karena aku tidak pernah mengalami amnesia, aku tidak tahu pasti berapa lama amnesia ini akan bertahan. Yah, walaupun sebenarnya keadaan ini sangatlah menguntungkan diriku, karena aku hanya perlu bertingkah seperti gadis polos yang tidak tahu apa-apa tentang kehidupannya.

Kami pun pergi keluar dari rumah sakit dan akhirnya aku bisa bebas dari aroma obat yang sangat memuakkan itu. Sebenarnya lukanya sudah kering sedari lama, namun aku tidak ingin melepasnya. Aku tidak suka jika ada orang lain yang melihat bekas lukaku dan langsung melihatku dengan tatapan sinis mereka. Itu sangatlah menggangguku, apalagi luka di kepalaku ini bisa dibilang lumayan besar.

Baru saja menginjakkan beberapa langkah dari rumah sakit, aku bisa melihat beberapa tatapan sinis dari orang-orang dan bahkan mereka terus saja membicarakan diriku. Kulit pucat, kepala diperban, sudah pasti dua hal itu cukup untuk menjadi bahan perbincangan.

"Eh, liat deh dia. Pucat banget wajahnya, kurang makan kali ya?"

"Kepalanya diperban, kasian banget ya. Keluarganya kok jahat banget sih?"

"Aku sih ga tahan ya ada di posisinya dia..."

Bla, bla, bla. Bacot banget tau. Menilai kondisi seseorang secara buruk dan terang-terangan hanya dengan sekali lihat, kalian ini sebenarnya manusia atau hewan? Itulah makanya, i hate people.

sherry another twin's!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang