Kebenaran

2K 136 9
                                    

+++++Revenge+++++

"K-KAU?!" Naruto terkejut saat melihat orang di belakangnya. Tapi tak lama kemudian matanya menatap tajam.

"Lama tidak ketemu, Naruto." Sapa orang itu pada Naruto."Oh.. jadi begini sambutanmu pada saudaramu?" Kata orang itu melihat pandangan tajam Naruto yang ditujukan untuknya.

"Apa maumu?" Naruto bersikap waspada pada seseorang yang tidak asing baginya. Dia mempunyai rambut hitam dan tiga garis di pipinya, sama seperti Naruto.

"Mauku? Tentu saja membunuhmu." Ucapnya sambil menodongkan pedangnya di depan Naruto.

Seringai remeh ditunjukkan oleh Naruto. "Kau tidak akan bisa membunuhku, Menma."

Ternyata yang telah menusuk Sasuke adalah saudara kembar Naruto yang sudah tidak dianggap lagi di keluarga Uzumaki, Menma.

"Tentu saja aku bisa!" Menma mengayunkan pedangnya untuk menebas Naruto tetapi berhasil dihindari. Naruto membaringkan Sasuke di dekat sebuah pohon lalu mengeluarkan jutsunya.

"Kage Bunshin no Jutsu!" Muncullah puluhan bayangan Naruto yang siap menyerang.

"Kau tidak akan bisa mengalahkanku dengan menggunakan bayangan." Menma sudah terkepung oleh bayangan milik Naruto.

"Ayo serang!" Bunshin milik Naruto menyerang Menma secara bersamaan.

"Dasar bodoh!" Menma dengan mudahnya menebas para bayangan yang menyerangnya. Semakin lama bayangan Naruto sudah habis dikalahkan oleh Menma.

"Sial!" Naruto bersiaga dengan menaikkan pedangnya dan bersiap untuk melayangkan serangannya ke arah saudaranya.

"Ayo maju, Naruto." Pancing Menma agar Naruto menyerang dirinya.

"Ck!" Naruto mulai memikirkan cara agar bisa mengalahkan Menma.

"Cukup bermainnya. Ayo kita selesaikan." Menma mengacungkan pedangnya dan bersiap untuk menyerang Naruto.

Naruto tetap diam dan itu membuat Menma kehilangan kesabaran. "Kalau jau tidak mau maju, biarkan aku menyerangmu!" Menma berlari ke arah Naruto yang masih menatapnya.

TRANG!

Dua besi tajam itu berbenturan dan menciptakan suara yang nyaring dalam keheningan hutan.

Menma menyerang Naruto dengan bertubi-tubi. Tetapi Naruto hanya menghindar dan menangkis serangannya.

"Kenapa kau hanya menghindar?!" Menma bertambah kesal karena Naruto tidak menanggapinya.

"Hentikan, Menma." Ucap Naruto.

Menma mengerutkan dahinya lalu menyeringai. "Apa kau bilang? Hentikan? Jangan bercanda. Aku takkan pernah melupakan apa yang kalian lakukan padaku."

"Itu juga salahmu sendiri!" Bantah Naruto.

"Salahku? Apakah membunuh seorang pejabat kerajaan yang ingin membunuh Minato salah?" Naruto terdiam. Membunuh ayahnya? Setahunya saudaranya itu membunuh berdasarkan kesenangan saja.

"Jangan berbohong Menma." Naruto belum percaya dengan apa yang dikatakan Menma.

"Sudah kuduga. Orang-orang istana tidak mengatakan yang sebenarnya." Menma mengeratkan pegangannya pada pedang yang digenggamnya.

"Apa maksudmu?"

Menma memejamkan matanya lalu menyarungkan pedangnya. "Akan kuberi tahu yang namanya kebenaran."

-Flashback-

Di suatu tempat yang ada di ujung istana kerajaan Uzumaki, terdapat ruangan yang sedang dihuni oleh dua orang. Menma saat itu sedang berkeliling istana tidak sengaja mendengar sebuah pembicaraan.

"Bagaimana kalau Minato-sama tahu? Aku tidak mau ikut!" Kata seorang pelayan kerajaan.

"Dia tidak akan tahu, kau hanya perlu memasukkan racun ini ke dalam minuman Minato-sama." Kata orang lain yang ada di dalam ruangan itu.

Menma yang mendengar percakapan mereka membelalakan matanya. Dia harus segera menemui ayahnya! Tapi-

Tap! Tap! Tap!

Menma berdiri kaku. Dia terlalu buru-buru hingga langkahnya bersuara.

"Siapa di sana?!"

'Mati aku!'

Tiba-tiba-

(o^^)o Bersambung o(^^o)

+++++Revenge+++++

Tiba-tiba saja Menma mendengar sebuah suara-

.

.

.

.

.

-musik (?)

.

.

.

.

.

Mati aku...

Mereka tahu...

Kalau aku sedang menguping mereka...

#ditimpukreaders

Uhh.. abaikan sesuatu di atas. Gomen kalo pendek banget, saya gak jago bikin cerita yang panjang ^^v.

Saya berterima kasih kepada readers sekalian yang sudah membaca/vote/komentar.

@alya17glen : Nih, udah lanjut. Btw, thanks ya komentarnya udah 'rombongan'.

@KoyukiSenju : Maaf anda belum beruntung. Tebakan anda salah.

RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang