005 𑁍ࠬܓ marigold

121 25 61
                                    

JUNGKOOK mungkin berpikir bahwa hidup di dalam cerita Webtoon yang sudah dia tamatkan membuatnya memiliki banyak keuntungan untuk bertahan hidup. Isi pikiran naifnya seperti ini: dia akan menjalani kehidupan sebagai Casey Winston dengan sebaik-baiknya, membantu kedua pemeran utama bersatu, dan mencegah ending tragis yang menimpa mereka. Dengan begitu, maka dia bisa kembali ke kehidupannya yang asli sebagai Jeon Jungkook seperti semula. Tamat.

Maka, biar ku beritahu kenyataan pahitnya. Bahkan jika kau berada di dalam cerita novel sekalipun, dunia masih saja menemukan jalan untuk mengkhianatimu. Dalam kasus ini adalah Jeon Jungkook yang lagi-lagi dijatuhkan angan-angannya oleh—ya, siapapun deh Dewa yang menjalankan dunia di sini.

Pagi hari setelah Jungkook meminta pada Anna agar menyampaikan pesannya pada Ayah Casey, Lord Winston menyuruh Jungkook mendatangi ruang kerjanya, lantas memarahi anak itu habis-habiskan.

“Kau tidak akan pergi kemanapun sampai jadwal kita di istana selesai.” itu adalah kalimat pertama yang dikatakan oleh Lord Winston, Jungkook masih ingat benar.

“Dengan tetap mengurungku di kamar seperti aku ini semacam buronan?”

“Casey, jaga bicaramu.”

“Aku lebih baik pulang daripada harus menderita di kamar itu lebih lama lagi, dengan atau tanpa izin dari Ayah.”

“Apa kau sadar apa yang sudah kau lakukan sampai-sampai Ayah mengurungmu?”

“Kalau begitu biarkan aku pulang.” usulnya, “bukankah dengan begitu rumor yang menyebar akan segera mereda?”

Saat itulah Jungkook melihat amarah yang membludak dari balik lensa cokelat sang Marquess. “Kau tidak tahu bahaya macam apa yang ada diluaran sana, Casey. Jangan lagi meminta sesuatu yang tidak masuk akal dan masuk ke kamarmu sekarang juga. Ada banyak pekerjaan yang harus Ayah selesaikan.”

“Kalau Ayah tidak mau mengabulkan permintaanku, aku hanya harus menemukan cara lain untuk pulang kalau begitu.” ancam anak itu, “aku bisa meminta pada Winter untuk menemaniku—”

“Kau pikir kakakmu itu akan menyanggupi permintaanmu tanpa persetujuan dari Ayah?” potong Lord Winston.

Jelas saja Jungkook tidak mau mengalah dalam hal ini. “Kalau begitu aku bisa meminta Anna untuk mencari kereta kuda—”

“Anna lebih takut kehilangan pekerjaannya daripada menurutimu, boy.”

Ish. Kalau begitu—kalau begitu aku akan mencuri kuda istana dan pergi seorang diri. Tanpa Ayah, Winter, ataupun Anna.” anak itu memasang raut menantang.

“Casey!” Lord Winston memandang Jungkook tidak percaya, memijit kepala lelah. “Ya Tuhan, bisa tidak sehari saja kau tidak membuat Ayah pusing?”

Jungkook meringis, “Maaf Ayah. Tapi mau bagaimanapun Ayah melarang, aku akan tetap pulang ke Winchester.” bebernya, “Ayah bisa menyuruh pengawal Ayah untuk mengantarku atau aku akan mencari cara sendiri untuk pulang.”

“Baik, kalau memang itu maumu, dasar keras kepala.” sang Marquess menghela napas panjang, “kau akan pergi bersama Sir Lucas.” putusnya final. Mendengar itu, Jungkook kegirangan di tempatnya. “tapi tidak ke Winchester. Sir Lucas akan mengantarmu ke Winston House, lalu kau akan diam disana sampai Ayah datang dan kita pulang ke Winchester bersama-sama.”

Ketika Jungkook sudah akan melayangkan protes, Lord Winston lebih dulu memotong. “Membantah lagi atau Ayah akan menambah hukumanmu.”

Dan itu adalah alasan mengapa Jungkook bisa berakhir duduk bosan di dalam kereta kuda hari ini, di tengah hari yang cukup terik hanya untuk menunggu Sir Lucas—kepala pengawal keluarga Winston yang belum juga memunculkan batang hidungnya walaupun dia sudah menunggu selama lebih dari sejam lamanya.

ɪ ᴏɴᴄᴇ ᴡᴀꜱ ᴘᴏɪꜱᴏɴ ɪᴠʏ, ʙᴜᴛ ɴᴏᴡ ɪ'ᴍ ʏᴏᴜʀ ᴅᴀɪꜱʏ [ᴛᴀᴇᴋᴏᴏᴋ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang